Chapter 47

410 48 14
                                    

author :vivi almaida
author sebelumnya :maharanini
Real author of story :Azalea
Genre : adult, romance, accident
A/N :cerita ini asli punya kak azalea cuma aku ganti nama castnya aja jadi yoona & sehun selebihnya punya kak Azalea.

***

Umpan ditangkap.

Setelah membaca pesan Kai, Sehun tidak bisa lagi mendeskripsikan bagaimana perasaannya saat ini. Marah, kecewa, sedih, merasa dikhianati dan khawatir bercampur menjadi satu. Ia tidak bisa membayangkan jika ayahnya kembali bertindak, tapi ia tidak punya pilihan lain selain melakukan hal ini. Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkannya. Maka dari itu, sekuat tenaga, Sehun menahan perasaan sakitnya. Jika saja ia bisa, maka ia akan memilih untuk menodongkan pistolnya itu ke kepalanya sendiri bukan pada orang yang begitu dicintainya.

"Siapa kau sebenarnya?" pertanyaan bernada dingin itu keluar begitu saja dari mulut Sehun saat ia melihat orang di depannya membuka matanya. Terlihat raut ketakutan terpancar jelas dari mata indahnya. Siapapun akan takut jika ia terbangun dengan sebuah pistol mengarah tepat ke kepalanya dan siap merengut nyawa kita kapan saja.

"Hun – " suara terdengar lirih, sarat akan ketakutan. Yoona benar-benar ketakutan karena ini pertama kalinya ia berhadapan dengan Sehun yang seperti ini. Tapi sekali lagi Sehun mengeraskan hatinya. Ia menanamkan dalam hatinya bahwa ia sungguh kecewa dan marah saat ini.

"Siapa kau sebenarnya?" ulang Sehun. Karena orang yang ditanya tidak menjawab sama sekali, membuat Sehun mengetatkan rahangnya. Tangan Sehun terulur dan mencengkeram lengan putih yang biasanya ia sentuh dengan lembut itu. Dalam satu kali sentakan, Yoona terbangun dari keadaan berbaringnya.

"Hun – " ucap Yoona berharap Sehun sadar karena telah menyakitinya.

"Simpan penjelasanmu," potong Sehun sambil menyeret Yoona untuk keluar dari kamarnya tanpa mempedulikan keadaan Yoona yang saat ini hanya menggunakan gaun tidurnya yang sedikit tipis. Sehun menulikan telinganya saat mendengar ringisan Yoona. Ia terus berjalan ke arah luar rumahnya. Sehun menyeret Yoona dengan kasar. Lalu ia memaksa Yoona untuk masuk ke dalam mobilnya. Keadaan mobil yang masih menyala memudahkan Sehun untuk melajukan mobilnya.

"Jangan ada yang mengawalku!" perintah Sehun pada pengawal-pengawalnya yang sudah bersiap akan mengikutinya. Pengawalnya pun mengurungkan niatnya untuk mengikuti Sehun. Mereka semua menunduk hormat saat Sehun membuka pintu mobilnya. Tidak ada yang berani untuk bertanya apa yang tengah terjadi di antara majikannya itu. Karena tidak biasanya Sehun bersikap kasar pada Yoona seperti saat ini.

Sehun kembali melajukan mobilnya seperti orang gila. Yoona hanya bisa memegang erat sabuk pengamannya sambil merapalkan do'a berharap ia dan Sehun beri keselamatan oleh Tuhan. Selama perjalanan, Sehun tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Dan Yoona tidak berani untuk sekedar memanggil nama Sehun di saat pria di sampingnya itu sedang dikuasi oleh amarahnya.

Sehun menepikan mobilnya di pinggiran sungai Han yang sudah sangat sepi karena waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam. Hanya orang kurang kerjaan yang mendatangi sungai Han di pagi buta seperti sekarang ini.

Sehun membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan kasar seolah ia mobil sport itu tidak ada harganya sama sekali. Dengan langkah lebarnya ia mendekati pintu mobil Yoona. Membukanya lalu menarik paksa Yoona keluar. Tidak ada lagi perlakuan lembut yang biasa ia perlakukan pada Yoona.

Sehun menyeret Yoona ke tepian sungai Han. Penglihatan mereka hanya diterangi dari lampu mobil Sehun yang ia biarkan menyala. Sehun menyentak Yoona membuat wanita itu jatuh tersungkur di atas tanah. Gaun putihnya sudah berubah menjadi coklat karena hal itu. Air mata tidak pernah surut keluar dari matanya.

[Lanjutan] My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang