author sebelumnya :maharanini
Real author of story :Azalea
Genre : adult, romance, accident
A/N :cerita ini asli punya kak azalea cuma aku ganti nama castnya aja jadi yoona & sehun selebihnya punya kak Azalea.***
Setelah melalui perdebatan yang cukup alot akhirnya Yoona mau dibawa ke rumah sakit oleh Soojung. Dengan langkah tertatih ia berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju tempat poli klinik berada. Soojung yang berjalan di samping Yoona berusaha menjadi penyangga di saat Yoona mencoba untuk terus berjalan. Padahal tadi ia sudah menyarankan agar Yoona memakai kursi roda yang menjadi salah satu fasilitas gratis yang ditawarkan rumah sakit jika mengingat keadaan Yoona saat ini.
Namun dengan keras kepalanya, Yoona menolak hal itu karena ia merasa masih bisa berjalan seperti orang normal pada umumnya walau dengan sedikit tertatih. Di sampingnya Soojung terus saja menggerutu dengan sikap keras kepala Yoona. Bukannya ia tidak tulus menolong Yoona, hanya saja jika ada sesuatu yang mempermudah jalan mereka, kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik saja bukannya malah mencari jalan yang sulit.
"Kau duduk di sini, dan jangan ke mana-mana!" ucap Soojung sedikit kesal begitu mereka sampai di ruang tunggu. Yoona mencekal pergelangan tangan Soojung sebelum sahabatnya itu meninggalkannya sendirian di sana.
"Kau mau ke mana?"
Soojung membuang napasnya secara berlebihan mendengar pertanyaan Yoona. "Kau tidak lihat jika keringatku bercucuran sampai sebesar biji jagung?" Soojung menunjuk keningnya yang dipenuhi keringat, dan Yoona mengikuti arah tunjukkan itu. "Aku mau membeli minum. Kau mau pesan sesuatu?" lanjut Soojung begitu ia melihat Yoona juga kelelahan sama seperti dirinya.
"Air putih saja."
Setelah mendengar jawaban dari Yoona, Soojung pun pergi ke arah kantin rumah sakit. Yoona menatap punggung sahabatnya itu dengan rasa bersalah. Jika saja ia sedikit membuang egonya, maka ia dan Soojung tidak akan kelelahan seperti saat ini.
Dialihkannya pandangan Yoona ke arah pergelangan kakinya yang masih membengkak dan berdenyut nyeri. Sepintas kejadian semalam kembali hadir dalam benaknya. Bagaimana ia berlari dan berteriak seperti orang gila saat Sehun meninggalkanya begitu saja. Hingga ia terjatuh dan tidak bisa melakukan apapun lagi selain menangisi kebodohannya selama ini.
Tanpa sadar air matanya kembali menetes dari pelupuk matanya. Hatinya sakit, tubuhnya juga sakit. Tapi Yoona sadar, yang paling terluka di sini adalah Sehun, dan ia bertekad untuk memperbaiki semuanya. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan Sehun begitu saja. Bagaimanapun caranya ia akan berusaha untuk kembali ke samping pria yang dicintainya itu.
Tubuh Yoona sedikit tersentak saat ia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Refleks Yoona pun mendongak untuk melihat apa yang menyebabkan ia tersadar dari lamunannya itu. Detik selanjutnya Yoona kembali menundukkan wajahnya saat tahu Soojung lah penyebabnya. Yoona segera menghapus air matanya karena ia tahu Soojung akan marah jika melihatnya lemah seperti ini lagi.
"Kau menangis lagi?" tanya Soojung yang lebih mirip penyataan dari pada sebuah pertanyaan. Yoona menggelengkan kepalanya berusaha menyangkal apa yang ditanyakan Soojung walau Yoona tahu semua itu percuma karena Soojung sudah terlanjur melihatnya.
Soojung menghembuskan napasnya lelah sambil mendudukkan dirinya di samping Yoona. Ia menyodorkan sebotol air mineral dingin ke arah Yoona tanpa melihatnya sama sekali. Pandangannya menatap kosong ke arah depan. Sangat susah menasihati seseorang yang sedang dimabuk cinta, pikir Soojung.
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan di antara keduanya. Soojung sudah terlalu lelah dan bosan menasihati Yoona sehingga ia memilih diam untuk kali ini. Hingga tidak lama kemudian, seorang perawat memanggil nama Yoona. Soojung membantu Yoona untuk berjalan menuju ruangan dokter untuk memeriksakan kaki Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lanjutan] My Lady
Ficción General[ Ini adalah lanjutan dari cerita remake My Lady ] Cover by @taegum02 Warning: ⇨Mengandung konten dewasa ⇨private acak Dialah kekasihku, Aku meleleh seperti coklat, di tangan putihnya saat kau menyentuhku Kau berjalan ke arahku, seperti...