Sorry [Sequel Regret]

3.8K 340 25
                                    

"Katanya pembalasan itu memang lebih menyakitkan, Oh Sehun bisa menjadi salah satu contoh korbannya."

🍁🍁🍁

Siang itu Oh Sehun termenung di pinggiran lapangan basket outdoor dekat di depan gedung fakultasnya bersama Chanyeol dan Jongin yang duduk di sampingnya.

"Gue udah peringatin lo, bro. Kalo emang demen gak usah gengsi, gak ada salahnya kok lo suka sama cewek yang di jodohin sama lo." Jongin berujar, cowok itu tentu tahu bagaimana akhir cerita atas kejadian beberapa hari lalu.

Jongin maupun Chanyeol yang notabenenya sahabat Sehun sejak lama bahkan baru pertama kali melihat Sehun yang bisa di bilang player dan tak begitu ambil pusing soal perempuan terlihat begitu luntang lantung dalam kegalauan. Alasannya? Siapa lagi kalau bukan karena Kim Jisoo.

Chanyeol menepuk bahu Sehun begitu melihat cowok itu menundukan kepala dengan kedua telapak tangan mengusap wajahnya.

"Gue rasa semuanya belum terlambat, lo hanya perlu perjuangin perasaan lo sama dia sebelum dia bener-bener berpaling." Chanyeol menasehati.

Benar apa kata Chanyeol, Sehun harus memperjuangankannya, yang jadi masalah adalah apakah Jisoo nya masih mau dia perjuangkan? Apakah Jisoo nya itu masih mau menatapnya? Kemungkinan terparah adalah apakah Jisoo nya belum berpaling dan masih menyisakan ruang hatinya untuk Sehun? Cowok brengsek yang sudah menyakitinya?

Sehun semakin kacau, akhirnya dia memilih untuk pergi dari sana dan berniat mengganti pakaiannya.

Begitu selesai, cowok tinggi itu lantas berjalan menuju fakultas tempat Jisoo berada. Sehun bahkan sudah hafal kelas mana yang saat ini di hadiri gadis itu, oleh karena itu yang perlu Sehun lakukan adalah menyandarkan tubuhnya di dinding depan ruangan kelas menanti jam kuliah itu selesai.

Setelah menunggu hampir lima belas menit, Sehun melihat orang-orang mulai berbaur keluar dari ruangan kelas tersebut.

Sehun lantas menegakan tubuhnya begitu melihat Kim Jisoo yang keluar dari kelas sambil menyampirkan rambut nya kebelakang telinga.

Dari situ Sehun bisa melihat wajah Jisoo yang tak seceria biasanya, wajah itu menunduk dengan raut murung yang kentara.

Tepat saat tatapan Sehun beradu dengan manik indah itu, seseorang memanggil nama sang gadis.

"Jisoo-ya?" Jisoo langsung menolehkan kepalanya pada laki-laki yang kini berdiri di sampingnya dengan senyuman lebar, Lee Taeyong.

"Kita kerjakan tugasnya sekarang aja gimana? kamu gak ada kelas kan habis ini?" Taeyong bertanya, lalu Jisoopun menggeleng.

"Bagus kalau begitu, tapi kita mampir ke café dulu ya? Aku belum makan siang." Tambah Taeyong, Jisoo menatapnya untuk beberapa saat.

Bukan apa-apa sebenarnya Jisoo sedang malas bersosialisasi dengan orang lain untuk saat ini, dia ingin sendirian. Tapi apalah daya suasana tidak mendukung.

"Aku gak keberatan." Ujar Jisoo menyelipkan senyumnya, membiaskan tatapannya dari Cowok yang masih berdiri terpaku tak jauh darinya.

Taeyong tersenyum lebar untuk kesekian kalinya mendapat respon positif dari Jisoo.

"Ok, kalau begitu ayo!" Taeyong tanpa pikir panjang mengambil pergelangan tangan Jisoo dan membawanya untuk mengikuti langkahnya.

Jisoo sempat terkejut, namun begitu dia melewati Sehun pikirannya berkata bahwa dia lebih baik membiarkan semuanya terjadi. Tanpa menoleh sedikitpun Jisoo melenggang, mengabaikan wangi parfume Jo Malone yang mengusik penciumnya.

Hunsoology | Jisoo ○ SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang