🎉🎉🎉
Suasana menjadi lebih tenang saat jam sudah menunjuk angka tiga dini hari. Pesta yang semula begitu ramai kini menjadi senyap, hanya menyisakan remang lampu tumblr yang masih menyala.
Sebenarnya ini bukan pesta yang mewah dan meriah layaknya yang di lakukan oleh remaja saat menapaki ulangtahun ke tujuh belas, ini hanyalah sebuah pesta kejutan yang di siapkan bahkan bukan oleh yang bersangkutan.
Jisoo, si gadis tokoh utama yang tahun ini menginjak usia dua puluh empat tahun hanya bisa melongo saat teman-temannya, kurang lebih sepuluh orang menyiapkan pesta kejutan sekembalinya dia dari acara belanja bahan makanan yang memang sudah di setting dan merupakan salah satu rencana kejutan ulangtahunnya.
Gadis mungil itu masih terjaga, menuruni tangga setelah mengganti gaun pestanya dengan sebuah hoodie oversize dan sweatpants. Dia melirik teman-temannya yang terkapar sembarangan diruang tengah villa yang memang cukup luas. Tertidur lelap tanpa memikirkan dimana mereka tertidur.
Ya, saat ini Jisoo dan teman-temannya memang sedang berlibur di sebuah villa milik keluarga salah satu dari mereka, Oh Sehun. Mereka memang sudah merencanakan menghabiskan tahun baru disini, sekaligus membuat pesta kejutan untuk ulang tahun Jisoo.
Jisoo berjalan menuju pantry untuk minum, begitu sampai disana dia malah melihat bayangan sosok seorang pria yang tengah duduk di kursi pinggir kolam renang diluar sana, dia bisa melihat karena terdapat dinding kaca yang mengarah langsung ke kolam renang.
Iseng, Jisoo akhirnya membawa jus jeruk kemasan karton beserta gelasnya menghampiri pria itu.
"Sedang apa?" Tanya Jisoo basa-basi sambil mendudukan tubuhnya di samping Sehun. Pria itu menoleh kearahnya, meliriknya sebentar lalu kembali meneguk wine milik nya.
Jisoo mendengus mendapat reaksi dingin dari pria itu, walau itu memang sudah menjadi hal biasa. Tapi Jisoo sempat berharap dalam hati kecilnya Sehun akan memperlakukannya lebih hangat, terlebih hari ini ulang tahunnya. Namun sepertinya itu tak ada pengaruh nya sama sekali bagi Oh Sehun.
"Masuk sana, udaranya dingin." Sehun berujar dengan raut datarnya, tanpa melirik Jisoo. Jisoo memicingkan mata ke arah pria itu, sebal bukan main karena merasa sudah di usir.
"Terserahku!" Jisoo menyanggah dengan ketus. Sehun meliriknya kali ini, melemparkan tatapan tak kalah sebal.
Detik berikutnya pria itu hendak beranjak dari duduknya, namun Jisoo buru-buru menahannya.
"Jangan pergi, temani aku disini. Sebenarnya aku tidak bisa tidur." Ungkap Jisoo memelas, salahkan kafein yang dia teguk beberapa jam lalu.
Sehun menghela nafasnya, lalu kembali mendudukan diri di kursinya. Jisoo bersorak kecil karena menganggap Sehun bersedia menemaninya. Gadis itu meneguk jus jeruknya setelahnya.
"Hey bagaimana kalau kita main Truth or Dare? Ayo lakukan kertas batu gunting untuk menentukan siapa yang kalah dan harus menerima Truth or Dare dari yang menang!" Jisoo dengan antusias menjelaskan, menarik-narik tangan Sehun untuk bersedia melakukan permainan yang dia inginkan.
"Sehun.. Ayoooo!" Jisoo merengek, mau tidak mau Sehun melakukannya walau setengah hati. Jisoo bersiap memainkan kertas, gunting, batu.
"Kai bai boo!" Jisoo ternyata mengeluarkan Gunting, sedangkan Sehun yang keluar sebagai pemenang bahkan hanya asal mengepalkan tangan.
"Aissh!" Jisoo mendesis sebal, wajahnya cemberut karena kalah atas permainan yang dia buat sendiri. Sedangkan Sehun entah kenapa malah jadi lebih antusias dari sebelumnya. Pria putih itu sempat menyeringai menatapi wajah Jisoo.