MONA
Ya ampun..
Aku menelan ludah saat melihat Rio Dewanto di FTV pagi ini. Meskipun judulnya enggak banget, dan ceritanya bosenin abis, asal ada Rio Dewanto pasti nggak pernah aku lewatin. Saking asyiknya mantengin cowok seksi itu, aku nggak sadar kalau ponselku berdering, dan baru saja sadar setelah si penelepon hampir menutup teleponnya.
"Haloooh.." sahutku manja saat tahu siapa yang menelepon.
"Mami, papi kayaknya masih lama di lapangan. Kerjaan papi lagi banyak. Mami nggak papa kan kalo di tinggal sebulan lagi?" Mas Bagas, suamiku bicara dengan kecepatan kilat khusus.
"APAAAAH?!! Papih tega? Udah nggak sayang lagi sama mamih? Udah tiga bulan lho, pih.. TIGA BULAN!!" Jeritku histeris.
"Mami, papi kan di sini kerja. Mami harus dukung dong. Kan kalau gajian, gajinya di pegang mami juga." Sahutnya santai.
"Heh papi tahu nggak siihhh, mami teh nggak cuma butuh uang pih, mami butuh kasih sayang, belaian dari papih." Aku menyandarkan badanku ke sofa empuk.
"Mami mau jilat-jilat tangan papi kalau laper?" Sontak aku menggeleng, jilat yang lain sih mau. Permen maksudnya, permeeeen. Heran saya, pada ngeres aja pikirannya.
Mas Bagas melanjutkan kata-katanya. "Nggak mau kan? Jadi papi mesti kerja. Nanti sebulan lagi papi pulang ya. Kita nggak keluar-keluar kamar deh."
Aku langsung tersipu dan merona mendengar kata-kata mas Bagas. Pikiranku langsung melayang kepada tetangga baru yang juga pengantin baru, si Mae. Setiap hari pas ketemu di gerobak sayurnya kang dadan, pasti dia cuma pakai baju tidur tipis dengan bekas cupangan di mana-mana. Aku iri banget sama si Maemesum! Pasti puas banget itu ama si Hendra, secara Hendra tangannya berurat gitu, apalagi yang lain. Kaki, kaki maksudnya. Duh jangan pada mesum aja pikirannya kenapa??
Setelah menutup telepon dari mas Bagas, aku mengganti channel televisi. Biasanya nih jam segini ada tayangan gosip yang hot. Meskipun aku selalu dapet laporan gosip dari ce vivi yang bigos alias bibi gosipnya kembang setaman, tapi tetep aja aku harus nonton infotainment. Secara aku kan yang paling keren ya di komplek sini, jadi ibu-ibu harus tahu fashion apa yang lagi in, lewat dandananku tentunya. Jangan sibuk dasteran terus, please deh, kan kasian lakinya di rumah matanya pada sakit lihat istrinya kucel.
Aku memusatkan pandanganku ke televisi, dan langsung terpekik histeris. OH MY GOD!! Itu syahrini, artis paporitku ada di infotaiment. Dandanannya hits banget sih, bulu mata palsunya makin badai! Belum lagi kacamata hitamnya yang model terbaru yang hampir nutupin seluruh mukanya. Eh tapi itu tasnya keren bingits! Warna kuning tokai, tahu kan kuning tokai gimana? Itu lhooo yang warna kuningnya agak-agak pudar gituu.
Tas ini kalau nggak salah merknya remes, eh hermes maksudnya. Aku harus punya, yg kuning tokai gitu juga warnanya. Pikiranku langsung tertuju ke satu nama yang pastinya hafal mati tempat jual tas yang mirip syahrini itu.
Aku segera berlari keluar dan di sambut senyum manis kang Dadan tukang sayur.
"Mbak Mona cantik, sayur nih.. ada cumi, ikan cue, semua masih lengkap." Tawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Emak-Emak Rempong
HumorKomplek Kembang Setaman. Komplek dengan nama dangdutan dan ternyata penghuninya juga lebay, alay, kepo dan sok gaul. Ini kisah tentang kumpulan emak-emak di dalam Blok E. Blok dengan jalan buntu yang kadang suka tidak menentu. Dari gosip hantu sampa...