Fake Love // 01

436 42 9
                                    

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Beberapa bulan kemudian...

"Taehyung-hyung, aku bentar lagi telat," teriak Jeong Gyu dari ruang makan.

"Iya, bentar napa sih?" aku berjalan ke arah meja makan sambil memakai dasi.

"Taehyung, cepatlah bergegas. Adekmu nanti telat," kata eomma sambil membawa dua piring sarapan untukku dan Jeong Gyu.

"Iya, eomma." aku mengambil roti di atas piring dan memakannya.

"Oppa, cepatla. Ini hari perdanaku masuk SMA."

"Aish, kau membuatku kesal." gumamku.

"Taehyung, sudahla. Antarkan adekmu cepat." kata eomma.

"Aku pergi," eomma mengangguk.

"Hyung, kenapa kau lama sekali?" kesal Jeong Gyu.

"Aku butuh sarapan. Ayo berangkat." kataku.

Setelah aku mengantarnya, aku langsung pergi ke kantor.

"Selamat pagi, boss." aku mengangguk dan berjalan ke ruanganku.

Selama aku merenungkan nasibku, aku terus membangun perusahaan ini menjadi lebih baik. Perusahaanku bekerja di bidang perminyakan yang kuberi nama PT. Victory Group.

Aku memberi nama itu karena aku berharap terdapat kemenangan yang indah dari hasil kerja kerasku.

Dan terbukti sampai sekarang perusahaanku terus meningkat perusahaan yang ingin investasi dengan perusahaanku setiap bulannya.

"Permisi," lamunanku buyar saat ada yang mengetuk pintu depan ruanganku.

"Silakan masuk,"

"Permisi, pak. Ini laporan meeting bapak hari ini," kata sekretarisku.

"Oh iya, jam berapa selesainya?" tanyaku.

"Sekitar jam 4 sore bapak sudah selesai rapat," katanya. Aku mengangguk.

"Tolong pindahkan dokumen yang harus saya tandatangani ke jadwal besok," kataku.

"Iya, pak. Berarti, lusa jadwalnya dipadatkan ya pak." katanya.

"Kenapa?"

"Ada meeting lagi, pak."

"Oh, ya sudah. Itu saja kan?" kataku.

"Iya, pak. Terima kasih." katanya lalu pergi.

"Huh, melelahkan sekali." aku melihat pemandangan kota yang dijajari gedung-gedung tinggi.

"Hujan akan turun sebentar lagi," gumamku.

Setelah selesai meeting yang terakhir, aku pergi ke kafe dekat kantorku. Ah, tempat tragis kisah cintaku yang dulu. Aku sudah melupakannya, tenang saja.

Fake Love (kth + jjk) •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang