Fake Love // 04

231 26 6
                                    

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Beberapa bulan kemudian...

"Oppa, sepertinya kita putus saja." kata Rose. Aku mematung mendengarnya.

"Ke--kenapa?" Rose menatapku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mantanku kemarin datang dan dia," Rose tak melanjutkan ucapannya.

"Dia apa, Rose?" tanyaku tak sabar.

"Dia memperkosaku,"

"Apa?! Mengapa kau tidak bilang padaku?! Akan kubunuh keparat itu," Rose mencekal tanganku yang hendak pergi.

"Apa lagi Rose?! Dia sudah memperkosamu dan kau membiarkannya saja?!" hardikku.

"Oppa, bukan seperti itu---" aku mengangkat tangan.

"Ini yang terbaik, Rose. Ini maumu kan?! Kita putus." aku pergi keluar kafe dengan langkah panjang.

Astaga, bagaimana bisa Rose mengatakannya padaku hari ini padahal aku bisa membantunya saat kejadian itu. Sialan. Aku selalu mendapat kesialan dengan cinta.

Haha, cinta palsu. Aku tertawa miris dengan nasibku yang terus seperti ini.
Aku berpikir untuk pergi ke Sungai Han dan menenangkan diri disana.

Saat aku berjalan, ada seseorang yang berjalan terburu-buru disampingku dan dia tak sadar kartu identitasnya terjatuh. Lantas, aku mengambilnya cepat dan mengejarnya.

"Jeon jungkook, nama yang cantik." gumamku.

"Hei, tunggu." teriakku. Aku berlari dan mencekal tangannya.

"Ada apa? Aku terburu-buru,"katanya dengan wajah panik.

"Kartu identitasmu terjatuh." Dia menatapku dan mengambilnya. Tapi, dia langsung pergi tanpa
mengucapkan sepatah kata pun.

Astaga, wanita ini. Aku menggeleng kepala melihat sikap orang sekarang. Merasa tak peduli, padahal membutuhkan orang juga.

Ah, lebih baik aku berbaring di taman sebentar untuk menangkan pikiranku.

"Permisi," seseorang membangunkanku dari bunga tidur.

"Ah, siapa ya?" aku menguap dan menyipit karena waktu aku datang ke sini siang tapi sekarang sudah sore.

"Aku yang tadi kau beri kartu identitas, oppa." katanya.

"Jungkook, bukan?" Matanya membulat menatapku.

"Bagaimana oppa bisa tahu?"

"Aku melihat namamu tadi di kartu." kataku.

"Ah, maafkan aku karena lupa mengucapkan terima kasih, oppa." katanya menunduk.

Fake Love (kth + jjk) •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang