"Selera makan gue tiba-tiba ilang," ucap Revan sambil menggebrak meja lalu meninggalkan mereka.
"Tuh kan Revan jadi pergi," sindir Vano yang juga merasa kesal dengan Andra.
Revan pergi meninggalkan kantin, ia melangkahkan kakinya ke tempat yang membuatnya tenang, rooftop.
Revan dan teman-temannya suka untuk menghabiskan waktu di rooftop, di saat mereka sedang suntuk belajar atau sedang ada masalah mereka pasti datang ke rooftop.
Dengan langkah gontai Revan berjalan menuju sofa yang ada di pojok rooftop.
Revan duduk di sofa itu lalu mengeluarkan handpone dari sakunya. Ia membuka galeri dan menatap gambar seseorang yang ada di sana.
"Aku gak mungkin lupain kamu," lirih Revan sambil tersenyum menatap gambar seseorang yang ada di handponenya.
"Aku cuma sayang sama kamu, gak ada yang lain. Adel juga sayang sama aku kan?" gumam Revan.
Ya. Namanya Adel, teman kecil Revan yang tidak akan pernah Revan lupakan.
Revan tidak akan pernah lupa sedikit pun dengan Adel karena Adel sangat spesial di hatinya.
"Maaf ya Lalan udah buat Adel kecewa, besok kalo liburan Lalan pasti cari Adel," ucap Revan.
Revan membaringkan badannya di sofa dengan masih menatap layar handponenya.
Revan memejamkan matanya sebentar, tanpa ia sadar handponenya terjatuh karena Revan sudah memasuki alam mimpinya a.k.a tidur.
Ia memang sangat mudah sekali untuk tidur apalagi saat ini Revan tengah mengantuk karena tadi malam ia bergadang jadi Revan cepat untuk terlelap.
Namun, hanya dua jam Revan tertidur karena merasa tidak nyaman dengan tidurnya.
Revan melirik jam yang ada di tangannya, jam menunjukkan pukul 12 siang, waktu istirahat tiba.
"Duh mampus!" seru Revan seraya menepuk dahinya. "Gue gak ikut ulangan Inggris lagi."
Revan menggaruk kepalanya frustasi. Revan sangat malas jika harus berhadapan dengan guru apalagi gurunya masih muda, pasti beliau akan menggoda Revan.
"Semoga ada ulangan susulan," lirih Revan lalu bangkit dari tidurnya.
Revan berjalan meninggalkan rooftop tanpa ingat dengan handponenya.
Revan berjalan dengan langkah gontai menuju kantin karena setiap istirahat teman-temannya pasti akan berkumpul di sana.
"Woy bro! Dari mana aja lo?" tanya Andra menyambut kedatangan Revan.
"Tidur."
"Busetdah! Gue mikir Inggris susah-susah lo malah enak-enakan tidur," cibir Andra.
"Halah santai aja bro, Bu Riska kan baik sama Revan," ucap Raffa lalu tertawa dengan keras.
"Apaan sih lo!" sahut Revan seraya menatap Raffa tajam.
"Yang pacarnya Bu Riska mah bebas," cibir Andra.
"Punya pacar guru mah enak, ya gak?" tanya Raffa sambil meledek Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAURA
Teen Fiction[Diusahakan update setiap hari] "Jangan tinggalin aku lagi," ~Naura Fradellia Agatha. "Aku janji gak akan pergi lagi," ~Revan Franklin Delano.