Kalau boleh sedikit mengkhayal seandainya tuhan kasih gue pilihan buat jatuh cinta. Gue mau jatuh cinta sama lo Ra.
(Asgar Satya Danadyaksa)"Hey hey, pada ngapain lo berdua. Eh Asgar awas lo macem-macem" Ve menunjukan kepalan nya kepada Asgar.
"Lo bercanda Ve? Gila, gue berani sama Dilara? Ya engga lah? Ada juga gue yg secara terang-terangan anter nyawa ke dia" Asgar dan Ve pun tertawa keras tapi tidak dengan Dilara, ia hanya diam dan menatap ke luar jendela.
"Eh Ra, gimana sih rasanya jadi orang kaya?" Ve berbasa-basi menanyakan hal yg sebenarnya tidak penting untuk dijawab.
"Menurut kamu bagaimana?"
"Like heaven Ra"
"Itu hanya ekspetasi kamu Ve"
"Kok gitu? Uang jajan lo aja ga akan kurang, kok lo masih aja ikut tarung bebas?"
"Kamu tidak pernah mengerti hidup yg saya jalani selama ini" Dilara meninggalkan kamar dan menuju ke gazebo di dekat kolam renang.
"Em Ve, Lara. Gimana kalo besok kita hangout? Kan besok hari minggu tuh" Asgar mulai angkat bicara.
"Yaampun, kamu ini memang cerdas banget ya, udah ganteng, cerdas lagi. Ih love you muah" Ve memonyongkan bibirnya seolah-olah akan mencium Asgar.
"Gimana Ra?" Asgar takut Dilara tidak menyetujui usul nya mengingat Dilara adalah orang yg kaku pada orang baru.
"Oke"
"Jadi lo mau? Yaampun Lara, ini sekali seumur hidup lo mau terima ajakan orang lain selain ajakan gue sama bang Lio" Ve menganga dengan jawaban Lara barusan.
"Ralat"
"Eh eh oke. Gitu aja ngambek ih. Dasar es batu"
Keesokan harinya Ve, Asgar dan Dilara pun memutuskan untuk pergi ke sebuah pantai.
"Nona, biar saya antar Nona dan teman-teman Nona untuk berlibur. Kami harus tetap melindungi Nona"
Salah satu Bodyguard keluarga Dilara mengajukan dirinya untuk menjaga Dilara."Baik" ini adalah kali pertama nya Dilara pergi bersama para Bodyguard nya.
Setelah sampai dirumah Ve. Ve dengan dandanan khas nya yaitu bibir yg merah merona terkejut karna Dilara datang bersama bodyguard nya menggunakan ferarri nya lengkap dengan supir pribadinya."Yaampun oemji jiji. Ra, kita kepantai pake mobil beginian?"
"Menurutmu?"
"Bawa si bapak kumis yg kaya lobster di kartun spongebob ini?"
Dilara hanya diam enggan menjawab."Gilaaa...gilaaa..gue berasa jadi anak orang kaya dalam sehari" Ve meloncat kegirangan.
"Sudah siap?" Dilara mulai jengah dengan kelakuan Ve yg terlalu hiperaktif tersebut.
Tidak berselang lama ponsel Dilara berdering tanda pesan masuk.From : Asgar Satya D.
Ra, lo sama Ve berangkar duluan ya. Gue ada urusan sebentar jadi agak telat.Dilara tidak membalas pesan tersebut dan langsung memberi tahu Ve kalau Asgar akan datang terlambat. Mereka berdua pun segera menuju ke pantai sebelum suasana semakin ramai.
Setiba nya di pantai Ve langsung kegirangan bukan main. Dia langsung lari menuju bibir pantai untuk bermain air. Tetapi Dilara malah munuju pelabuhan terdekat untuk mengambil beberapa foto melalui kamera yg ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AS-LARA
Teen Fiction"Saya dilahirkan bukan untuk bahagia, saya adalah kepingan lara yg tersingkap secara tidak sengaja. kamu adalah satu-satu nya lelaki yg mau tau apapun masalah saya walaupun saya engga untuk bercerita. kamu tetap mendengar, walau saya berniat untuk p...