[ © bulancalista ]
Bel istirahat berbunyi, Fajar dan Gizka keluar kelas dan menuju kantin-kebetulan mereka sekelas-Gizka menempel di lengan Fajar, tentunya mendapat tatapan tidak suka dari para penggemar Fajar.
"Lepasin tanganku," ucap Fajar sambil berjalan, dan menatap kedepan.
"Nggak mau, kan biar orang-orang tau kalau kita ini pacaran!" Sanggah Gizka.
"Cih, orang-orang juga sudah tau Gizka Lusiana Dewi!" Fajar menghentakan tangannya keras sampai Gizka terlepas, lalu dia berjalan didepan Gizka. Gizka hanya mendengus kesal.
Sesampainya Fajar di kantin ia menatap seluruh penjuru kantin, berharap ada bangku yang kosong.
"Bro!" Teriak seseorang dari salah satu meja, mengangkat tangannya dan melambai seolah memberi isyarat agar ikut duduk dengannya.
Fajar segera menggandeng tangan Gizka dan mengajaknya duduk bersama salah satu temannya itu-Samudra.
Laksana Samudra Giovane, salah satu murid tampan di sekolah, ketua ekskul basket, dan wakil ketua OSIS. Penggemar nya juga banyak, apalagi ia sering mengikuti camp olimpiade, karena ia pintar.
"Ey, babang Samudra!" Sapa Fajar dan mereka berdua bertos ria, mereka berdua memang akrab dan sempat sekelas waktu kelas sepuluh.
"Duh kenapa lu pindah ke IPS sob, nggak sanggup di IPA? Hahaha," tanya Samudra yang terdengar sebagai sebuah ejekan ditelinga Fajar, namun ia ikut tertawa.
"Iya nih ah, kayaknya gua nggak sanggup di IPA rasa rasanya kepala gua pengen meledak!" Jawab Fajar disertai cengiran kotak khas nya, terkesan idiot tapi lucu diwaktu yang bersamaan.
"Eh bro" Samudra melirik Fajar dengan smirk dan mengangkat dagu untuk menunjuk siswi yang tak sengaja lewat di depan meja mereka.
Fajar yang mengerti maksud dari Samudra berkata "hajar lah bro, cakep kok ceweknya" namun sepertinya Fajar salah menangkap maksud siswi yang ditunjuk oleh Samudra.
Samudra mengangguk lalu menghabiskan acara minum jus jeruk nya, "nanti deh gua gebet hahaha, btw bro gua kayaknya cabut dulu deh mau ke ruang musik, Gizka duluan ya." Samudra pamit kepada keduanya.
"Sebel, Aku daritadi jadi kacang huh!" Ucap Gizka setelah Samudra pergi dan memukuli pelan bahu Fajar.
Fajar hanya memutar bola matanya malas, dan berkata "a l a y" sejujurnya jika dibilang bosan dengan Gizka ya Fajar bosan, karena sikap Gizka terlalu kekanak-kanakan.
Setelah memesan makanan dan menghabiskan nya Fajar dan Gizka berbincang sedikit, benar-benar sedikit atau mungkin hanya Gizka yang berceloteh, Fajar enggan membuka suara sedikitpun.
Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, mereka berjalan berjauhan bukan seperti sepasang kekasih, ya karena Fajar risih dengan sikap Gizka. Dan alasan Fajar menjadi kan Gizka pacarnya satu,
Fajar hanya ingin penggemarnya berkurang dan berhenti mengganggu ketenangannya dengan memilih Gizka sebagai kekasihnya.
[ S e n j a ; dan fajar ]
Fajar tidak pulang mengantarkan Gizka karena memang Gizka dijemput oleh supirnya, perlu kalian ketahui Gizka merupakan anak orang kaya bahkan apapun yang Gizka minta harus selalu terpenuhi.
Ini sudah jam 5 sore, Fajar bermain basket dulu saat pulang sekolah tadi, dan alasan lainnya karena Fajar malas untuk pulang ke rumah.
"Kenapa ya belakangan ini gua bosen sama kehidupan gua yang gini gini aja," Fajar mengusap wajahnya kasar, dan mengacak-acak rambutnya. Dia kelihatan seperti orang yang sedang frustasi.
Sepertinya hari ini Fajar akan menongkrong di kedai kopi yang kemarin ia kunjungi, menyesap kopi sambil melihat hujan dan mendengarkan alunan musik dari headset nya, sekaligus menulis sajak sajak yang bermunculan di dalam otaknya.
Fajar segera memakai helm nya dan melajukan motornya di bawah rintik hujan, ya hari ini sedikit gerimis tapi tidak masalah.
Tapi tanpa Fajar sadari saat motornya beranjak keluar dari gerbang sekolah ada seorang gadis mungil yang memperhatikannya dari sebrang halte,
Atau tepatnya gadis yang matanya tak sengaja bertemu dengan Fajar di kedai kopi kemarin sore.
[ @ bulancalista ]
Senja; dan fajar.Hai aku up nih :(
bosan nggak sih?
aku cuman pengen bikin kalian
penasaran, tapi kayaknya nggak
Berhasil wkwk :(
Btw ini chapter 600 kata, besok besok
Lebih panjang deh. See ya ! <3
![](https://img.wattpad.com/cover/177536520-288-k64440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DAN FAJAR
Teen FictionHIATUS " Aku memuja Senja sama seperti aku menganggumi hujan. Aku mencintainya lebih dari sajak sajak yang aku pernah tulis. Langit seolah adalah saksi bisu antara kisah aku dan gadis itu di masa-masa yang paling indah. Namun seperti apa yang orang...