9% - jealous.

239 41 2
                                    

"sejak kapan Fajar jadi buchend ahahahaha anjir ahahahaha"

"ck goblok!"

"gua nganterin Gizka juga karena supirnya pulkam, kalo enggak juga ogah!"




Deg.

Maksudnya selama ini Fajar hanya terpaksa begitu mengantarnya?

Padahal Gizka sudah senang bukan main karena Fajar terlihat ikhlas mengantarnya pulang, bahkan kadang menjemput nya.

Gizka hanya mampu tersenyum miris.

Sedih sekali memang, kisah cintanya begitu rumit. Bahkan Gizka sendiri tak habis pikir.

ternyata dirinya hanya sebuah pelampiasan.

[ Senja; dan fajar ]

"Eh! Masa gua ditinggal sihh!" Gibran mengejar ketiga temannya yang sudah berjalan jauh di depan. "Lelet lo kayak siput!" Trio itu malah mempercepat langkahnya.

"Makanya kaki tuh panjangin, kontet sih jadi orang!" hardik Raka sembari mengeluarkan lidahnya, mengejek.

Vernon sampai lebih dulu didepan motornya, "jadi kita kemana nih?" menyalakan motor dan memakai helm biru nya. "Tempat biasanya aja" jawab Fajar yang sudah naik ke atas motor.

Raka menoleh ke Gibran "woi sobat nebeng lah gueee, ye nggak?" Gibran melengos tak peduli. "Tadi lu ngatain gua ya, bangsat emang" sambil memakai helm nya.

Raka hanya nyengar-nyengir dan menggaruk kepalanya. "Ayok cepetan naik, babi lo!" Sungut Gibran.

Fajar sudah menyalakan motornya, Raka segera naik ke motor Gibran. "BERANGKAT!" teriaknya, dan mendapat tatapan aneh dari beberapa orang uang berada di daerah parkiran.

Mari aku ingatkan, bukannya Raka itu diam dan dingin. Oke, ini pertama kalinya dia teriak di depan orang banyak.

"Bacot, udah ayok berangkat" Fajar melajukan motornya terlebih dahulu dan memimpin di depan selanjutnya Vernon, lalu Raka dan Gibran.

Di dalam perjalanan Gibran dan Raka selalu ramai sendiri.

Ada kucing lewat dibilang anjing, ada boneka Mampang diketawain, dan mengerjai pengendara yang lainnya.

"Eh Rak, kerjain orang dah"

"Gimana gimana?"

"Gini," Gibran tersenyum licik dan melihat pengendara motor yang berada di sebelah "MAS MAS KENALPOTNYA MUTER!" sambil menunjuk nunjuk kenalpot nya.

"ANJING KAGET!" pengendara itu oleng ke samping dan mengumpati Gibran yang motornya sudah berjalan jauh.

"AHAHAHAHAHAHAHAH" Raka tertawa terbahak-bahak, seru juga. "Gimana seru kan?" Raka menganggukkan kepalanya dan tertawa lagi. "coba elu sekarang, tuh tuh cewe yang itu, godain coba" menunjuk pengendara motor perempuan memakai dagunya.

Raka tersenyum dan menyapa perempuan itu "neng cantik amat" mengedipkan sebelah matanya, kelihatan perempuan itu sudah salting.

"neng kiw kiw" Raka terus menggoda perempuan itu sementara Gibran hanya tertawa. "neng, cantik cantik kok sombong" mengerucutkan bibirnya lucu.

SENJA DAN FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang