7 morgan

11 0 0
                                    

Terlihat rumput hijau menjadi alas tidurku di pagi hari. Sepertinya aku tertidur karna mabuk. Aku terbangun di tepi jalan menuju rumahku. Sepertinya tubuhku tak dapat bekerja hari ini. Aku langsung pulang dan kembali tidur, aku tak peduli lagi dengan kehidupanku. Mengapa jenny pergi?. Apa yang sebenarnya terjadi? Banyaknya pertanyaan dikepalaku tentangnya membuatku sakit. Saat itu aku memutuskan untuk berenti bekerja
"kenapa kamu berenti gan" ucap pak berni dengan bingung
"saya ingin pindah kekota lain pak"
"yasudah kalau memang itu keputusanmu"
Akhirnya aku memutuskan pergi dari rumahku, aku menitipkan memo didepan pintu jika seandainya adikku pulang dan mencariku. Aku pergi kekota dan memulai kehidupan baru. Kehidupan yang keras mengharuskan aku tidur di tepi jalan. Aku harus berhemat dan mencari pekerjaan. Hidupku benar benar kacau. Seseorang tiba tiba menghampiriku dan berkata " mau kerja nak" entah kenapa aku langsung mengiyakan tanpa berpikir dahulu. Orang itu tampak biasa biasa saja. Kemudian aku diajaknya naik mobil dan pergi ke suatu tempat. Tempat itu agak jauh berada di pinggiran kota tetapi letaknya sedikit jauh. "Tempat apa ini" ucapku ke pria yang mengajakku tadi. "santai saja ini hanyalah tempat dimana kamu akan dibayar sayang mahal jika berhasil". Aku sempat bertanya tanya tapi sebaiknya aku memastikan dulu apa yang terjadi. Sesampai di sana terdapat pintu besar berwarna putih terbuka untuk kami. Setelah itu seseorang menghampiriku dia adalah prof ben. "trima kasih udah datang, siapa nama anda?"
"Saya morgan" ucapku dengan nada yang sedikit gelisah. Ini tempat apa dan apa yang akan kulakukan nanti.  Semua itu tampaklah membingungkan. Kemudian aku diberi ruangan dan terdapat makanan disana. Kebetulan aku sedang lapar dan memakannya tak lama aku masuk, pintu ruangan itu tertutup dan terkunci. Terasa tubuh ini lemas dan bingung harus berbuat apa. Sepertinya aku berasa di jebak, terdengar suara jeritan seseorang. Aku jadi ketakutan. Suara itu lantas terdengar cukup keras sehingga mampu menembus bagian tebal dinding ini. Terdapat dua ventilasi kecil di bagian atas dinding dan empat ventilasi kecil di pelapon. Aku hanya pasrah menerima keadaan. Jadi aku memutuskan untuk beristirahat, semoga aku bisa keluar dari tempat ini.

ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang