Chapter 1

208 62 115
                                    


Taehyung's~Pov

Musik milik N. Flaying-Rooftop mengalun indah memenuhi isi ruangan cafe' , kaca jendela di sampingku sedikit berembun akibat percikan air hujan diluar sana. Kupilih Caffucino Coffe untuk menghangatkan tubuhku. Cuaca dingin sedang melanda kota Seoul, sejak pagi tadi hujan rintik tidak saja berhenti. Dengan cuaca seperti ini menenggelamkan diri di kasur, bergelut dengan selimut, dan memeluk Yeontan. Sepertinya lebih nyaman ketimbang menunggu seseorang yang entah kapan datang.

Okee, sudah hampir tiga puluh lima menit aku menunggunya. Dan sampai detik ini Batang hidungnya yang besar belum saja terlihat.

"JEON JUNGKOOK... Kau selalu saja tidak tepat waktu, awas saja kau jika datang nanti, aku bersumpah aku akan melenyapkanmu ke dasar laut. Dasar Dongsaeng terlaknat! " lirihku kesal.

Jungkook yang merencanakan pertemuan denganku, tapi dia sendiri lupa akan waktu perjanjian. Anak itu memang menyebalkan.

Tidak lama kemudian, laki-laki yang sukses membuat telingaku memerah akibat kesal tiba diambang pintu masuk dan melambaikan tangannya kearahku. Oooh, lihatlah tampangnya yang polos seperti tidak merasakan kesalahan apapun, sukses membuatku semakin kesal saja.

Dia menghampiriku, lalu duduk dihadapanku. Masih dengan senyuman lebar memperlihatkan gigi kelincinya tanpa dosa.

"Oo hyung, miaan. tadi mobilku sempat mogok." Dia menyatukan kedua tangannya tepat didepan wajahnya tanda benar-benar meminta maaf kepadaku.

Aku memandangnya dengan tatapan sengit.

"Ya, aku tau kau selalu telat Jungkook-ah," Jawabku asal.

Kuurungkan niatku untuk melenyapkannya, tatapan tanpa dosa itu membuat sifat PeriTae ku muncul.

"Jadi, kau menyuruhku ke sini hanya untuk menunggu kedatanganmu saja? Katakan, kenapa kau menyuruhku kesini?" lanjutku.

"Heeemm Hyung. Bukankah memesan sesuatu terlebih dahulu itu akan lebih baik? Cuaca diluar sana membuat tubuhku beku, aku akan memesan minuman hangat terlebih dahulu, baru setelah itu aku bicara maksud pertemuan kita disini."

"Heol...." kataku tidak percaya. Baiklah, dia memang menyebalkan, anggap saja ini sebagai ganti dengan sikap ku yang juga kadang menyebalkan kepadanya.

Hot chocolate sudah berada di hadapan Jungkook, kali ini dia harus menjelaskan pertemuan ku dengannya setelah dia menegukkan minuman hangat itu ke mulutnya.

"Aaaahhh, ppali kenapa kau menyuruhku untuk datang kesini, kau membuang waktuku saja, Jeon Jungkook!" Aku mulai kesal dengannya, bokongku sudah tidak nyaman duduk dikursi ini menunggu lama kedatangan dia, dan sekarang. lihatlah, dia seolah-olah mengulur waktu. (Cepat) 

"Ya, jadi begini," Dia menggulum bibirnya dengan cepat sebelum melanjutkan pembicaraannya. "Suga hyung menyuruhku untuk menyampaikan ini kepadamu secara langsung. Ini soal pekerjaan hyung, aku tahu suaramu Indah dan kau juga jago Dance. Hosoek hyung juga akhir-akhir ini merekomendasikan namamu kepada Namjoon Hyung, untuk bisa bekerja sama dengannya." Jelasnya dengan panjang lebar.

Aku menarik napas pelan, dan menyenderkan tubuhku di pembatas kursi.

"Jadi maksudmu aku harus bekerja sama dengan mereka?" Tanyaku.

"BINGGO!" dia memetikkan jarinya sampai terdengar bunyi tlak ." kau bisa ikut denganku hyung, kita bisa sama-sama bekerja dengan mereka. Kau tahu? Mereka itu sungguh luarbiasa."

Aku menggarukkan pelipisku yang tidak terasa gatal, ku cerna permbiaraan Jungkook.

"Kita bisa bekerja sama dengan mereka sebagai Composser?  pelatih Dance? Dan aku dengar, kau mahir bermain alat musik salah satunya Piano ?" Lanjutnya.

Aku menganggukan kepalaku, meng-iyakan pertanyaan Jungkook barusan. Iya memang, akhir-akhir ini aku sering memainkan alat musik Piano di Apartemenku guna menghilangkan stress.

"Naah, kau bisa mengasah bakatmu dengan bermain piano itu."

"Lalu bagaimana dengan kuliahku? Aku mengkhawatirkan waktunya yang tidak sesuai dengan jadwal kuliahku nanti."

"Eeiiyy, ayolaah Hyung. Ada aku, Jimin Hyung dan kau yang masih melanjutkan kuliah. Mereka sudah membicarakan ini, mereka mengerti situasi kita. Jadi, waktu kerja dan jadwal kuliah kita tidak mungkin bentrok oke, Tenanglaah. aku jamin, Hyung akan menyukai bekerja sama dengan mereka, percaya padaku." Dia menepuk sebelah dadanya dua kali dengan percaya diri.

"Baiklah, aku pikir-pikir dulu." Jawabku.

Beberapa detik kemudian.

"Call ? " tanyanya menunggu persetujuanku.

"Call!"

"Oke, kita akan bertemu lagi di studio suga Hyung, akhir pekan ini." Perintahnya.

Aku menghabiskan minuman yang sudah lama mendingin, sambil menerawang keluar sana, kulihat hujan itu sudah berhenti kini berganti dengan tetesan air hujan yang menetes di ujung dedaunan.

Baiklah, kuubah waktu jenuhku dengan berkarir.


........

TBC

Dukung Terus SarangTae ya Guys..

Boleh Voment kalo suka sama FF ini, gak maksa kok hihihi

U're Mellody 사랑태 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang