Chapter 9

72 29 21
                                    

Angin pada malam ini terasa berbeda. Sepertinya hujan akan segera turun, melihat langit tanpa Bintang di penuhi oleh awan hitam sudah Pasti hujan akan cepat tiba.
Mesin mobil berbunyi, laki-laki itu menancap pedal gas bergegas pergi pulang ke tempat tinggalnya. Mengingat bahwa hewan pelehiraannya lupa ia Kasih makan sejak siang tadi, karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang seminggu ini menumpuk.

Di tengah perjalanan, sesekali ia menatap langit yang kelam itu.  Perasaanya gundah dalam waktu seminggu ini. Pekerjaannya menumpuk karena dia sama sekali tidak fokus dengan pekerjaannya sendiri. Ada seseorang yang sedang ia tunggu kehadirannya. Sosok itu menghilang dalam waktu seminggu, dan itu membuatnya sedikit uring-uringan. Ya, laki-laki itu adalah Kim Taehyung. 

Taehyung sedikit cemas karena tidak mendapatkan informasi apapun mengenai Yirae. Padahal dalam kurun waktu seminggu ini dia menanyakan keberadaan Yirae kepada Suga. Dan alhasil dia hanya mendapatkan teguran agar lebih fokus dengan pekerjaannya bukan menanyakan seseorang yang bukan siapa-siapa untuknya. 

Bukan siapa-siapa? 

Ya memang Tehyung bukan siapa-siapa Yirae,  bahkan berkenalan dengannya juga belum ia dapati.  Tapi, Yirae adalah penting untuknya. Taehyung baru menyadari perasaanya setelah seminggu ini sosok Yirae tidak terlihat dari pandangannya. 

Rasa rindu? 

Kehilangan? 

Seperti orang gila Taehyung mencari keberadaan Yirae.

Dua hari yang lalu ia mendapati kabar dari Jungkook bahwa Yirae ternyata satu kampus dengannya. Tapi, Yirae masih saja ia tidak temui sekalipun di dalam kampus. Satu-satunya cara adalah ia harus mendapatkan nomer kontak Yirae agar bisa menghubunginya langsung. Tapi meminta kepada siapa? Suga? Jelas sama sekali tidak membuahkan hasil jika mengandalkan manusia dingin itu. 

Taehyung mengambil arah sisi kanan, kondisi jalanan renggang. Jadi, ia bisa menjalankan mobil dengan sedikit lambat. Ia membuka sedikit kaca jendela mobilnya,  membiarkan udara masuk kedalam mobil. Ia menghirup udara itu, sejenak memejamkan matanya.

Seperdetik kemudian ia membukakan matanya, dan menutup kaca jendelanya kembali. Saat ia memuluruskan pandangannya, ia melihat sosok gadis berdiri di pinggir pembatas jalan, dengan kedua tangannya yang merentang ke udara. Gadis itu menengadah ke atas. Pikiran Taehyung di penuhi oleh pertanyaan-pertanyaan aneh. Dia takut jika saja gadis itu lompat ke bawah sana. 

Tanpa pikir panjang, Taehyung memberhentikan mobilnya. Saat ia menutup pintu mobilnya, benar saja gadis itu melompat dari tempat pijakannya.

"Andwae !!" (jangan) 

Taehyung mengambil langkah cepat, dan meraih tangan gadis itu di bawah sana. Gadis itu sempat memberontak, Taehyung semakin mengeratkan tangkapannya. Ia menarik tangan itu sebisa mungkin.

"Aaah, kenapa kau melakukan ini?!"

Taehyung mendekap gadis itu. Berharap dia tidak memberontak kembali dan membebaskan diri untuk terjun ke bawah sana. 

"Kk-ku mo-hon keluarkan a-aku dari dunia yang ke-jam ini." katanya dengan suara terbata-bata.

Taehyung terkejut ketika dia menyadari gadis yang berada di dekapannya saat ini adalah seseorang yang ia kenal. Gadis itu dipenuhi dengan luka, dan lebam di sisi bibirnya. 

"Mmi-Min Yirae-ssi ?"

Yirae sudah tidak sadarkan diri di dekapan Taehyung. Taehyung khawatir dengan kondisi Yirae saat ini. Taehyung menggoyangkan tubuh Yirae agar kesadarannya datang kembali. 

"Yi-yirae-ya bangun!"

"Yirae-ya, Min Yirae!!"

Usaha Taehyung sia-sia, tubuh Yirae semakin mendingin. Segera dia melepas mantelnya dan memakaikannya kepada Yirae. Mata taehyung memanas, ia menahan air matanya yang segera menetes. Ia takut hal buruk terjadi kepada Yirae. Taehyung mengangkat tubuh Yirae, dan membawanya ke dalam mobil. Tak pikir panjang dia langsung menancap gas membawa Yirae ke rumah sakit terdekat. 

"Yirae-ya, kumohon bertahanlah." lirih Taehyung. 

Sesampainya di rumah sakit,  Taehyung membopong tubuh lemas Yirae ke dalam Rumah Sakit. Dia memanggil-manggil dokter dan suster seperti orang kehilangan akal. 

"Dokter!! Dokter!! Tolong!"
teriak Taehyung. 

"Suster! Dokter! Tolong siapapun itu bantu aku!"

Suster perempuan dari arah kanan berlari menghampiri Taehyung dan segera menyarankan tubuh Yirae dibaringkan di atas Bed Patient. Suster itu segera menghubungi dokter. Ia memeriksa denyut nadi Yirae, dan memasangkan alat bantu pernapasan Nebulizer ke hidung Yirae. Suntik Infus sudah terpasang di tangan kiri Yirae.

Dokter yang di panggil dengan marga Lee itu mendekat ke arah Taehyung yang sedari tadi berada di samping Yirae.

"Kau wali dari gadis ini ?"  tanyanya kepada Taehyung. 

"bukan. Tapi aku mengenalinya, dia adik dari temanku. Bagaimana dengan keadaanya?" dengan nada khawatir.

"Ada beberapa luka lebam di tubuhnya, dan ada luka di punggungnya yang cukup serius. Apakah dia baru saja menerima kekerasan secara fisik?"

Taehyung terhenyak, ia tidak menduga ada luka yang parah di tubuh Yirae.

"Aku tidak tahu, aku menemukan dia hendak lompat ke sungai."

Taehyung duduk disamping gadisnya yang terkujur lemas diatas Bed Patient. Meraih tangan kanan Yirae yang terlihat pucat, dan menggenggamnya menyalurkan kehangatan ke tubuh Yirae. Dia menyesali keadaannya, andai saja Taehyung lebih cepat tadi dan mengetahui apa yang terjadi mungkin Yirae tidak akan terbaring di rumah sakit ini. 

"Segera hubungi walinya, saya rasa keluarga nya harus mengetahui kondisinya saat ini." pinta dokter itu lalu pergi meninggalkan Taehyung. 

"Yirae-ya, apa yang sudah terjadi huh?" bisik Taehyung.

Taehyung mengambil phonesel di saku mantelnya. Ia hendak menghubungi Suga, mengabari kondisi Yirae saat ini. 


.......
TBC

Dapet Fell nya gak? 

Duuh, kalo gak dapet. Usahaku sia-sia dong, hiks 😭

Jangan lupa Vomment 😘

U're Mellody 사랑태 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang