Chapter 10

53 25 14
                                    


Suga segera menyambar kunci mobil diatas nakas. Beberapa detik yang lalu dia menerima telephone dari ibunya. Suara tangisan ia dengar dibalik telephone itu. Suga khawatir dengan kondisi ibunya saat ini. Mengira bahwa ada hal yang sedang tidak beres dengan situasi rumah. Suga semakin mempercepat lajunya, menginjak pedal gas dengan kuat.

Beberapa menit kemudian.

Sesampainya di rumah, Suga melihat kondisi ruang tengah yang sangat berantakan. Pecahan guci, dan juga tongkat Golf tergeletak begitu saja berada tak jauh dari ibunya yang sedang duduk lemas di sudut sofa. Suga memberanikan diri menghamipiri ibunya, setelah memantaui sekitar ruangan tanpa kehadiran ayahnya. Dia melangkah mendekati ibunya kini.

"Eommoni, apa yang telah terjadi?"

Ibunya mengalihkan pandangannya ke arah Suga dengan kedua matanya yang sembab.

"Sudah Eomma katakan, seharusnya kau mencari adikmu Yoongi-ya. Kenapa kau malah kesini."

"Ada apa dengan Yirae?" tanya Suga dengan penasaran.

"Adikmu pergi dari rumah setelah mendapatkan kekerasan fisik dari ayahmu."

Mendengar itu, Suga seketika terhenyak. Suga memegang kedua lengan ibunya. Dan menuntut jawaban dari ibunya itu.

"Eommoni, apa yang sudah terjadi? Ceritakan kepadaku eoh?"

"Cepatlah cari adikmu Yoongi-ya, Eomma khawatir akan terjadi hal yang buruk dengan adikmu!" jawab ibunya dengan nada sedikit meninggi.

Suga menatap ibunya dengan raut wajah yang bingung.

Drrtttt Drrrttt

Suara telephone memecahkan keheningan. suga mengambil handphone miliknya di saku mantel. Tertera nama di layar handphone, Taehyung yang memangilnya. Dengan ragu dan menatap wajah ibunya sejenak, ia mengakat panggilan tersebut.

"Eoh Taehyung-ah ada apa?"

"Hyung, adikmu bersamaku di rumah sakit. Sebaiknya kau kesini sekarang. Datanglah ke rumah sakit Hanseong segera."

"Mwoo? Yirae bersamamu? Bagaimana bisa?"

Mendengar nama Yirae, ibu Suga mendengarnya dengan antusias. Dia berharap cemas semoga tidak terjadi apa-apa dengan Yirae.

"Kondisinya saat ini sangat tidak baik Hyung. Aku memergokinya hendak bunuh diri."

"Apaa?! Bunuh diri?!"

Ibunya yang mendengar kalimat itu terhentak, seketika melemas. Ibu Suga menangis ke sekian kalinya.

"Baik, aku akan segera kesana. Tolong jaga Yirae Taehyung-ah."

"Nee, Hyeong."

Tuut tuut.

"Ada apa dengan Yirae Yoongi-ya?"

"Yirae berada di rumah sakit sekarang, kondisinya buruk. Aku akan kesana sekarang."

"Eomma ikut."

Suga menggelengkan kepalanya cepat, dan menahan ibunya untuk duduk kembali di sofa.

"Kondisi Eommoni tidak memungkinkan, biar aku saja yang pergi. Akan aku panggilkan Park Ahjumma untuk merawatmu. Sebaiknya Eommoni tetap disini, akan aku kabarkan segera jika terjadi sesuatu."

Ibu Suga hanya bisa menurut. Dia mengepalkan kedua tangannya, mengkhawatirkan anak keduanya saat ini. Dia berdo'a dalam hati semoga tidak terjadi hal yang buruk terhadap Yirae. Mengingat kejadian tadi, wanita berkepala empat itu menyesali apa yang sudah terjadi terhadap Yirae. Dia tidak bisa membela anaknya itu, membela pun tidak membuahkan hasil jika berlawanan dengan kekeras-kepalaan suaminya. Tongkat Golf itu adalah alat bekas memukul tubuh Yirae. Yirae pasti akan sangat kesakitan saat ini, pikirnya.

U're Mellody 사랑태 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang