Chapter 13

37 19 16
                                    

Warning!
Chapter ini, bermain imajinasi.
So, hayati adegan untuk mendapatkan feel. 
.
.
.

Dingin, pucat dan lelah yang Taehyung lihat dari air wajah milik Yirae.

Taehyung selipkan jemarinya dengan jemari milik Yirae, menyalurkan kehangatan yang ia punya.

Belum ada tanda apapun yang Yirae berikan setelah beberapa jam yang lalu Yirae menjalankan Operasi. Dokter bilang, jika bukan hari ini Yirae sadarkan diri. Bisa mungkin Yirae akan sadarkan diri esok harinya. Tubuh Yirae memang sangat membutuhkan istirahat yang panjang. Dokter menyarankan agar Yirae tetap berada pengawasan suster yang menjaga maupun orang terdekatnya, karena psikis Yirae terganggu setelah ia melewati kekerasan secara fisik. Yirae mengalami traumatik terhadap kekerasan. Dokter belum mengetahui siapa yang melakukan perilaku yang setega itu kepada Yiare, dan mungkin ini bukan urusannya. Yang jelas, dokter standby untuk merawat Yirae.

"Dimana laki-laki yang mengaku sebagai kakak dari pasien?" kata dokter kepada Taehyung setelah memasuki ruang inap milik Yirae.

"Aah, dia sedang ada urusan penting. Dia sudah mentipkan Yirae kepadaku. Percayakan saja semuanya kepadaku dok." Taehyung bangkit dari duduknya.

Dokter Kim mengangguk.

"Baiklah, sejauh ini kondisi Yirae masih stabil. Operasinya berjalan lancar. Tetapi yang saya takutkan bahwa Yirae menunjukkan kondisi yang buruk untuk selanjutnya. Maka dari itu, Yirae akan selalu berada dalam pengawasan saya. Saya harap anda selalu menemaninya, dan panggil saya jika dia sudah siuman."

"Baik dok, akan aku lakukan."

Dokter Kim pergi bersama beberapa suster yang mengikutinya dari belakang. Taehyung kembali duduk di samping Yirae, dan mengusap dahi Yirae yang sedikit berkeringat.

"Bangunlah, aku menunggumu di sini. Aku dan Suga Hyung menunggumu kembali tersenyum Yirae-ya."

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan mu, heem? Sampai kau melakukan hal yang bodoh itu."

"Tolong, jangan lakukan tindakan bodoh itu lagi Yirae-ya, itu membuatku hancur."

"Bangunlaah, aku akan memperkenalkan diriku di depanmu. Bukan dengan alkohol yang mungkin saja kau menganggapku aneh. Tapi dengan cara seperti ini,"

Taehyung meraih tangan kanan Yirae pelan-pelan. 

"Ireohge." (seperti ini )

Taehyung menyatukan tangan miliknya dengan tangan milik Yirae yang berbalut Himpusan untuk berjabat tangan.

"Aku akan memperkenalkan diriku dengan cara seperti ini (berjabat tangan). Maka dari itu, bangunlah. Aku menantikan waktu itu."

Taehyung tersenyum di balik kesedihannya, sejujurnya Taehyung merasakan sedih yang teramat setelah mengetahui keadaan Yirae yang sebenarnya. Dia mendengar langsung dari Suga fakta bahwa Yirae telah mengalami kekerasan fisik dari ayahnya. Untuk alasannya Taehyung tidak mengetahuinya, Taehyung faham status nya "yang bukan siapa-siapa" bagi dua saudara Min ini. Makadari itu dia tidak menanyakan lebih detail kepada Suga.

Suasana ruang inap pribadi milik Yirae terasa sunyi, Taehyung tertidur di samping Yirae sambil memegang tangan kanannya dengan erat. Hanya terdengar mesin EKG memenuhi penjuru ruangan.

Beberapa menit kemudian, Yirae mencoba menggerakkan jemarinya. Yirae saat ini sedang bermimpi, kejadian kekerasan dari ayahnya memutar memory di dalam mimpi itu. Rasa takut, dan juga nyeri ia rasakan.

U're Mellody 사랑태 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang