03

817 56 6
                                    

Itu yang di mulmed Vero Raditya gan, hehe pake visualisasi dari Kim Taehyung

Maaf gaes kalo gaje dan typo bertebaran dimana-mana.
Happy reading gaes ❤️

Sabtu pagi Vinia sudah berdiri di depan gerbang rumahnya. Ralat rumah ibu nya. Sebenarnya dia enggan untuk masuk, namun dorongan pria yang dibelakang nya ini membuatnya mau tak mau membuka pintu gerbang.

"Gue dirumah ya! Kalo ada apa-apa langsung kerumah gue aja!", Ujar Arkan dan berlalu menuju rumahnya yang terletak tepat di seberang rumah Vinia.

Vinia memasuki halaman rumah. Tak berubah, hanya sedikit ada tanaman baru mengingat ibunya memang menyukai tanaman hias.

Vinia masih bisa melihat bunga anggrek bulan yang ia tanam masih tumbuh subur.

"Non Vini?", Vinia hampir melompat saat seseorang menyapa nya.
Vinia menoleh mendapati wanita paruh baya memakai daster ala rumahan. Bibir Vinia tertarik keatas membentuk senyuman.

Vinia menyalami wanita itu. Wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumahnya. Wanita yang sudah dianggap ibu keduanya.

"Non Vini kamana wae ih, bibi teh meuni kangen pisan", ucap wanita itu dengan logat khas Sunda nya membuat vinia terkikik.
( Non Vini kemana aja, bibi kangen banget)

"Ada atuh bi, lagi sibuk sekolah jadi Weh jarang pulang ke rumah", jawabnya.

Namanya bi Susi umurnya sekitaran 65 tahun. Ibu kedua bagi Vinia karena disaat orang tua nya sibuk dengan urusan pekerjaan, Bi Susi lah yang mengasuhnya. Bahkan Vinia ingat waktu kecil ia lebih memilih tidur di kamar Bi Susi dibandingkan dengan tidur dikamar nya sendiri.

"Non Bade ka leubeut? Hayuk atuh si nyonya teh pasti bahagia pisan", ajak bi Susi.
( Non mau ke dalem? Ayuk, si nyonya pasti bahagia banget)

Vinia mengikuti bi Susi memasuki rumah megahnya. Nuansa ruang tamu nya tak berubah smaa sekali. Pewangi ruangan nya tak pernah ganti tipe seperti nya. Tetap wangi yang Vinia suka! Apakah mama nya masih mengingat apa yang disukai Vinia?

"Nyonya ada di ruang kerja nya ya non, bibi Bade ka dapur tiheula nyak. Lamun Aya nanaon mah langsung la bibi wae",
( Nyonya ada di ruang kerja nya ya non. Bibi mau ke dapur duluan ya. Kalau ada apa-apa langsung ke bibi aja)

Vinia mengangguk lalu mempersilahkan bi Susi pergi ke dapur.
Vinia masih melihat sekeliling rumahnya. Tak berubah, mungkin hanya ada pajangan baru seperti guci, foto-foto baru.

Pandangan Vinia jatuh kepada salah satu foto. Foto dirinya dengan sang Mama. Mama nya bahkan masih menyimpan foto ini. Foto yang memperlihatkan kedua orang bahagia dengan saling merangkul. Vinia mendekati foto itu, tanpa diminta tangannya mengusap halus wajah cantik ibunya.

Lalu Vinia berjalan menuju ruang keluarga, disitu masih terpajang lebar foto keluarga barunya, Vinia, Mama, ayah barunya dan Vero.
Sempat foto bersama karena sang mama memaksa. Saling merangkul satu sama lain, itu lah yang tercetak jelas Vero dan Vinia di foto itu. Sedangkan kedua orang tuanya yang duduk di depan mereka dengan saling menggenggam tangan.

Banyak foto baru termasuk foto Vero yang di pajang di sebelah foto Vinia.
Gadis itu menatap foto Vero. Paras tampannya, senyum khas nya membuat bibir Vinia sedikit tertarik. Vinia tersenyum tipis. Mungkin ini saatnya membuka pintu bagi keluarga barunya. Begitu juga dengan keluarga ayahnya. Akan berusaha ia menyediakan tempat special untuk adik tirinya nanti begitu juga kakak tirinya.

Vinia tak menyangka kalau masa remaja nya dihadapkan dengan liku seperti ini. Ia menatap foto ayah Vero sekaligus ayah barunya.

Pria berwibawa, tersenyum tipis saat difoto. Mama sepertinya bahagia bersama pria itu, pikirnya.

Everything has changedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang