"Ada banyak hal yang mampu mendorongku untuk pindah dari sekolah ini. Pertama, bangunan di depanku saat ini dibentuk oleh kemampuan uang ayahku sebelum memutuskan untuk memberikan nama berbau western untuk sekolahnya yang terletak di tengah-tengah kota Seoul ini. Dan yang kedua, aku benci dengan mereka. Bad Boys yang tidak perduli aku anak siapa yang selalu mencoba menjatuhkan mentalku di depan mata anak-anak penghuni lorong Fellas Hills High School. Keinginanku untuk keluar dari sekolah ini semakin bulat saat aku mendapat serangan dari anjing berbulu tepat kemarin malam."
Kemarin Malam...
"Tidak ada Shape Shifter di Seoul!" ucap Kim Myung Soo untuk yang kedua belas kalinya setelah Lee Jin Ki dengan brutalnya membawanya ke tengah hutan.
"Aku bisa mendengar geramannya dengan sangat jelas dan aku yakin Shape Shifter telah masuk ke kota ini," ucap Jin Ki berargumen, sementara dirinya mencoba membenturkan senternya yang mati-nyala ke tangannya sendiri. "Oh tidak," desahnya saat menyadari senternya sudah benar-benar mati.
"Pakai cell phone-ku." Myung Soo pun berinisiatif memberikan cell phone-nya setelah kemarin siang secara tidak sengaja Jin Ki melempar cell phone-nya sendiri hingga mengenai dahi pelatih Ice Hockey mereka di sekolah.
"Jika aku bisa menemukan makhluk berbulu itu..." ucap Jin Ki yang tengah membungkuk dan mencoba memperjelas pandangannya ke arah rimbunan pohon di ujung sana. "...ini akan menjadi hal terhebat yang pernah aku lakukan dalam hidupku."
"Kau cerdas kalau kau lupa," ucap Myung Soo yang sudah mulai bosan sementara nyamuk-nyamuk mulai menyerang kaki dan tangannya. "Ayahku senantiasa memberikan beasiswa penuh untukmu karena kau cerdas, bahkan terlalu cerdas untuk berteman dengan seorang pecundang sepertiku."
"Kau tampan kalau kau lupa," balas Jin Ki seraya berjalan maju, membuat Myung Soo otomatis menahan tangannya.
"Aku sarankan kita kembali sebelum Hyung-ku menghajarku di tempat segelap ini," ucap Myung Soo yang sama sekali tak suka dengan ide Jin Ki untuk memburu Shape Shifter yang keberadaannya belum dipastikan benar ada.
"Sebentar saja," pinta Jin Ki seraya melepaskan tangan Myung Soo dari lengannya. "Aku baru saja melihat sesuatu yang bergerak di ujung sana."
"Itu hanya angin," ucap Myung Soo cepat. "Atau mungkin...babi hutan?"
Jin Ki tidak lagi merespon ucapan Myung Soo karena dirinya sudah berjalan terlalu jauh ke ujung hutan.
"Yaa!" teriak Myung Soo mencoba menyusul sobatnya yang terkenal nekad.
Tidak ada Jin Ki. Anak itu cepat sekali menghilang di tengah kegelapan malam. Myung Soo pun terdiam saat sesuatu di belakang tubuhnya ada yang bergerak. Dan menggeram. Merasa tak kunjung menemukan Jin Ki, Myung Soo pun berusaha kembali ke tempat awal. Walaupun rasanya geraman tadi seperti mengikutinya. Suaranya dibalik batang dan rimbunan dedaunan bagai pendorong tekad Myung Soo untuk segera kembali ke rumah. Hanya saja dia masih memikirkan temannya yang terlalu bodoh untuk mencari makhluk aneh di dalam kegelapan di sana. Mau tak mau Myung Soo kembali untuk mencari sobatnya sampai benar-benar ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Werewolf
WerewolfKim Myung Soo adalah seorang remaja SMA berumur enam belas tahun yang bersekolah di Fellas Hills High School. Gigitan seekor Vargulf membuat kehidupan remaja Myung Soo berubah. Setidaknya dia perlu memikirkan bagaimana cara menghadapi dirinya sendir...