"Ayolah, jawab cell phonemu!" gumam Jin Ki yang sudah lebih dari tiga kali mencoba menghubungi cell phone Myung Soo. "Sedang apa sih dia," gerutunya seraya mengembalikan cell phone milik Jiyeon yang hanya bisa terduduk dengan wajah khawatir.
"Kenapa kau memberitahu soal Jacheon?" tanya Jiyeon masih terlihat marah pada Jin Ki.
"Sudah aku bilang, percakapan antara aku dengan Mrs. Song terlihat wajar. Dia bilang dia mau membantu kita untuk menghancurkan Vargulf asalkan dia tahu dimana keberadaan In Guk saat ini," jawab Jin Ki memprotes tuduhan Jiyeon pada dirinya. "Jika kau berada diposisi yang sama denganku, aku yakin kau akan dengan cepat memberitahunya. Perlu kau tahu, aku ini memang tipe cerewet, tetapi aku penuh perhitungan untuk menghadapi keadaan seperti ini. Jauh lebih perhitungan daripada kekasih serigalamu itu!"
Jiyeon tidak bisa menjawab lagi dan hanya bisa mendengus gusar. Ditatapnya jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas siang.
"Menurutmu kapan Mrs. Song tiba di sana?" tanya Jiyeon.
"Entahlah," jawab Jin Ki. "Aku tidak tahu apa nyonya besar itu langsung berangkat saat aku memberitahunya. Atau mungkin dia mengulur waktu setelah jam makan siang karena aku yakin anak bungsunya itu butuh lebih dari sekedar sebungkus Gummy Bear."
"Gummy Bear," ucap Jiyeon teringat akan sesuatu. "Jin Ki-ah, Gummy Bear!"
"Ada apa dengan Gummy Bear?" tanya Jin Ki tidak mengerti.
"Kita bisa minta bantuan anak kecil itu untuk membebaskan kita," ucap Jiyeon terdengar yakin akan idenya itu.
"Oh ya, lalu bagaimana caranya kita memanggil si gundul kecil itu untuk bisa sampai ke bawah sini?" tanya Jin Ki berusaha mengingatkan bahwa ide Jiyeon sama tidak bergunanya dengan dirinya saat ini. Seharusnya otaknya mampu mengatasi semuanya saat ini, tetapi entah mengapa satu ide pun tak hadir dalam pikirannya. "Sedang apa kau?" tanya Jin Ki saat melihat Jiyeon sedang sibuk dengan cell phone di telinganya.
"Kau mengaku lebih pintar dari kita semua, tetapi tidak untuk saat ini," jawab Jiyeon setelah mengakhiri sambungan teleponnya.
"Siapa yang kau hubungi?" tanya Jin Ki masih tidak mengerti.
"Nana," jawab Jiyeon. "Kau bilang dia satu-satunya orang yang tahu tentang keberadaan Werewolf saat malam itu disekolah. Dan dia satu-satunya orang yang paling dekat dengan keluarga Dong saat ini."
"Lalu kau menceritakan semuanya padanya?" tanya Jin Ki.
"Yeah, tentu saja," jawab Jiyeon. "Aku perlu memberitahu semuanya untuk meyakinkan dia bahwa kita benar-benar butuh bantuannya."
**
"Jacheon Forest," gumam Mrs. Song seraya mengepak tas senjatanya sebelum dimasukkan ke dalam mobilnya.
"Apa tamumu sudah pulang?" tanya Taeyang seraya menghampiri sang ibu.
"Mereka sudah pulang dan aku perlu pergi," jawab Mrs. Song yang sudah membuka pintu garasi rumahnya. "Jaga rumah ini sampai aku kembali nanti malam..."
"Aku punya urusan sendiri jam tujuh nanti," jawab Taeyang menolak. "Aku harus bertemu Nana."
"Nak, kau punya delapan jam di sekolah untuk merangkul dan menciumi kekasihmu itu," ucap Mrs. Song mulai terlihat kesal. "Tolong ibumu ini selama aku masih menggunakan bahasa yang halus."
"Aku tidak pernah mencium Nana di sekolah," gerutu Taeyang seraya membukakan pintu gerbang rumahnya.
**
Kediaman Keluarga Kim...
"Aku tidak segan-segan untuk memperlakukanmu layaknya narapidana yang sering aku temui diluar sana hanya untuk melihat kau buka mulut soal pertanyaanku tadi, Kim Myung Soo," ucap Woo Bin terlihat sedang menghakimi adiknya di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Werewolf
WerewolfKim Myung Soo adalah seorang remaja SMA berumur enam belas tahun yang bersekolah di Fellas Hills High School. Gigitan seekor Vargulf membuat kehidupan remaja Myung Soo berubah. Setidaknya dia perlu memikirkan bagaimana cara menghadapi dirinya sendir...