5 : Afecta

103 21 27
                                    

Jin Ki mengerjapkan matanya tanda bingung. "P-Park Jiyeon?" tanyanya mencoba memastikan.

"Yeah, dia..." jawab Myung Soo yakin.

"Aku tidak pernah menyangka anak baru yang kau sama-samakan dengan mantanmu itu mampu mengalahkan kekuatan ajaran Budhis," ucap Jin Ki terlihat tidak percaya. "Vargulf berhasil mengontrolmu dan Jiyeon, hanya dia...yang mampu membuatmu kembali?"

"Yup," ucap Myung Soo terlihat semakin yakin. "Dan aku tidak tahu mengapa aku bisa memikirkannya."

"Aneh," gumam Jin Ki terlihat berpikir.

Tak lama kemudian datang Taeyang menghampiri keduanya.

"Ada yang tidak beres disini," ucap Taeyang seraya menatap Myung Soo dengan tatapan mencurigai. "Kau...Werewolf?"

Myung Soo melempar pandang ke arah Jin Ki sebelum mengangguk.

"Bulsyit!" ucap Taeyang terlihat sangat tidak percaya. Entahlah, ada raut iri yang terpancar dari wajah pongahnya. Dan Myung Soo hanya menanggapinya dengan menaikkan kedua bahunya. "Kau hanya menakut-nakuti kami dengan topeng serigala murahanmu itu. Aku tahu soal pesan teks yang pecundang ini kirim pada Nana..." sambung Taeyang seraya menuding Jin Ki penuh nafsu. "...dan kau, kau pasti terlibat di dalamnya. Kalian berdua sengaja menyusun rencana idiot ini untuk mengerjai kami di malam hari di dalam sekolah ayahmu ini!"

Lagi-lagi Myung Soo hanya menanggapi emosi Taeyang dengan menaikkan kedua bahunya. Jin Ki pun hanya manggut-manggut dan lebih tertarik mengecek keadaan sekitar karena siapa tahu ada sepasang mata Vargulf yang masih mengintai mereka dari kejauhan.

"Dengarkan aku, Loser!" Taeyang kembali pada kebiasaan buruknya, menarik kerah baju Myung Soo, membuat Werewolf satu ini terlihat seperti anak kucing yang siap dimasukkan ke dalam kolam. "Kalian berdua sukses mengerjai aku dan Nana. Tetapi perlu kau tahu, masih ada hari esok dan esok dan esok dan seterusnya bagimu dan teman sok pintarmu ini untuk merasakan pembalasan dariku."

Setelah melepas kerah baju Myung Soo, Taeyang pun beranjak pergi. Sebelum dirinya pergi, Taeyang sempat menoleh sebentar dan berkata, "Ngomong-ngomong, bagaimana bisa kau mendapatkan topeng serigala itu?"

**

Keesokan paginya di Fellas Hills...

"Myung Soo-ah!" Jiyeon mencoba mengejar Myung Soo yang baru saja melewati parkiran mobil Fellas Hills.

"Kenapa kau keluar dari Jacheon?" tanya Myung Soo yang langsung membawa Jiyeon masuk ke dalam gedung sekolah. "Jung Woo bisa melihatmu. Dia hampir mencelakai aku dan Jin Ki semalam..."

"Aku tahu soal itu," ucap Jiyeon. "Jin Ki sudah menceritakan semuanya. Dan aku tidak bisa berdiam diri setelah tahu bahwa karena aku kau mampu mengontrol dirimu untuk tidak menyerang Jin Ki, Nana dan Taeyang."

Myung Soo sontak terdiam mendengar ucapan Jiyeon. Ada kekesalan pada dirinya terhadap Jin Ki yang besar mulut. Myung Soo sudah berencana untuk menyimpan rahasia itu dari Jiyeon. Karena jika Jiyeon tahu, akan seperti inilah keadaannya. Myung Soo masih membisu dan hanya menatap kedua bola mata Jiyeon yang berwarna hitam.

"Aku tahu hal ini terdengar konyol..."

"Tidak sama sekali," sela Jiyeon dengan cepat.

"O-oke..." ucap Myung Soo gugup. "Um, itu memang real. Aku melihatmu dan aku mampu mengontrol diriku sendiri. Entah mengapa karena semua itu terjadi begitu cepat. K-kau..." Kata-kata selanjutnya seperti tertahan di ujung lidahnya. Haruskah dia mengatakan bahwa dialam sadarnya dia mampu merasakan begitu nyatanya sentuhan Jiyeon pada wajahnya?

"A-aku apa?" tanya Jiyeon yang ternyata masih menunggu kelanjutan ucapan Myung Soo.

"Kau menyentuhku," ucap Myung Soo akhirnya. Benar, dia tidak bisa menyembunyikan yang satu itu. Jiyeon sudah tahu, jadi untuk apa disembunyikan lagi. Dan kini, muncul satu harapan yang memenuhi dadanya, seperti menunggu jawaban dari bibir Jiyeon. Entahlah jawaban seperti apa yang Myung Soo harapkan. Mungkin...

The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang