4 : Night School

121 23 27
                                    

"Kupikir kau akan kembali ke rumahmu setelah memberikan kode milik Chun Dong Family pada ayah Jin Ki," ucap Jiyeon yang berinisiatif membuka pembicaraan setelah dua menit duduk bersebelahan dengan Myung Soo yang hanya diam dengan tatapan kosong. Entah apa yang sedang Myung Soo pikirkan.

"Aku hanya sebentar disini," ucap Myung Soo tanpa berniat menatap Jiyeon. Wajahnya menatap lurus kegelapan di sela-sela batang pohon di ujung hutan.

"Soal Vargulf..." Jiyeon menggigit bibirnya sesaat. "...lagi-lagi aku minta maaf. Aku dibawah ancamannya dan..."

"Aku mengerti," ucap Myung Soo memotong.

"Jin Ki diancam karena aku." Jiyeon mengeluarkan kalung berbandulkan frame foto mini yang berisi foto keluarganya. "Vargulf menghancurkan semua keluargaku. Dia menggigit Soyeon, menjadikannya seekor Werecoyote yang suka lupa diri ketika berubah bentuk, mengamuk...menghancurkan kamarnya sendiri. Dan Kanima milik Vargulf, dia merenggut nyawa kedua orangtuaku yang tidak bersalah. Meninggalkan aku seorang diri..."

Merasa kehidupan yang Jiyeon alami lebih pelik, Myung Soo akhirnya menolehkan wajahnya seraya berkata, "Kau aman selama berada disini."

"Aku ingin Vargulf mati," ucap Jiyeon terlihat sangat bertekad. "Aku ingin membalas kematian keluargaku."

"Dan aku ingin menyelamatkan Jin Ki," ucap Myung Soo. "Tentunya dengan membunuh Vargulf."

"Jadi kita punya prioritas yang sama..." ucap Jiyeon. "....membunuh si Pembunuh."

Ya, membunuh si Pembunuh. Itu terdengar bagus di telinga Myung Soo.

"Ah soal Mountain Ash yang menjadi penghalang hutan ini..." ucap Jiyeon tiba-tiba saja mengubah topik pembicaraan. "In Guk memberitahu bahwa dia menyuruh seekor anjing liar untuk menghapus lingkaran Mountain Ash sehingga dia bisa masuk ke dalam hutan ini."

"Bagaimana caranya?" tanya Myung Soo tidak mengerti.

"Werewolf memiliki insting yang kuat terhadap makhluk sejenisnya, termasuk kepada anjing. Jika kau sudah bisa memegang kendali soal itu, kau dengan mudah bisa membuat anjing-anjing disekelilingmu tunduk dan menurut padamu," ucap Jiyeon menjelaskan. "Aku tahu soal ini dari Soyeon. Sedikit banyak dia menjelaskanku soal ini. Yeah, rasanya aku memang perlu tahu menyadari bahwa aku satu-satunya saudari yang dia punya yang bisa menjaga rahasia Werecoyote-nya dari kedua orang tua kami."

"Kalau aku..." Myung Soo pun teringat akan saudaranya Kim Woo Bin yang tidak pernah berpisah dari senjata-senjatanya. "...sepertinya tidak akan bisa menceritakan hal ini kepada Hyung-ku. Dia Sheriff di kota ini. Dan dia sangat galak, begitu juga dengan senjatanya. Satu-satunya orang yang pandai menjaga rahasia dan bisa membantuku adalah Lee Jin Ki. Maka dari itu aku harus melindunginya dari apapun yang bisa membahayakan dirinya."

"Kau orang yang baik, Kim Myung Soo..." ucap Jiyeon setelah lama menatap ke dalam mata Myung Soo. "Lee Jin Ki pun orang yang baik."

"Dan cerewet..." ucap Myung Soo menambahkan.

"Yeah, dia sangat cerewet...." ucap Jiyeon disertai tawa pelan.

**

Keesokan harinya di Fellas Hills High School...

Siang hari tepatnya setelah jam makan siang, pelatih Ice Hockey Fellas Hills, Mr. Keahu mengadakan latihan tambahan agar pertandingan antar sekolah yang diadakan lusa besok bisa berjalan lancar dan tentunya kemenangan berada di pihak Fellas Hills. Dan Taeyang, dengan lagak sok jagoannya berhasil membuat hidung Myung Soo berdarah.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Mr. Keahu dengan tatapan super bingung melihat hidung Myung Soo terlihat normal tanpa ada bekas darah sedikitpun.

"Aku baik-baik saja," jawab Myung Soo seraya berusaha berdiri.

The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang