9 : Hellhound

94 19 32
                                    

Dua hari setelah insiden penyerangan terhadap Sheriff Kim Woo Bin...

Sudah puluhan kali Mr. Kim mencoba menghubungi ponsel anak bungsunya itu tetapi tak kunjung berhasil. Sejak dirinya mendapat kabar bahwa Kim Woo Bin digigit oleh makhluk buas saat sedang bertugas, tingkat kecemasan Mr. Kim melonjak drastis. Bahkan seorang Kim Woo Bin yang selalu didamping senjatanya setiap hari pun tak luput dari terkaman buas si makhluk berbulu putih. Paling tidak, itulah yang berhasil Woo Bin ingat saat dirinya ditanya oleh Deputy Lee Jong Suk bagaimana bentuk mahkluk yang menggigitnya.

Mr. Kim kembali ke kamar rawat sang anak yang sedang tergeletak di ranjang rumah sakit. Perban putih melilit tebal pada lengan Woo Bin. 

"Apa yang kau rasakan sekarang, nak?" tanya Mr. Kim.

Wajah Woo Bin masih terlihat sangat pucat.

"Panas," jawab Woo Bin agak gelisah. Dia mencoba membuka beberapa kancing baju pasiennya dengan sebelah tangan, tetapi tidak banyak berhasil. Mr. Kim akhirnya mencoba membantunya. 

"AC di dalam sini cukup dingin," ucap Mr. Kim. "Aneh sekali, kau berkeringat banyak sekali."

Betul, keringat sebesar biji jagung mengalir merata di area tubuh Woo Bin dan pelipisnya.

"Bagaimana dengan lenganmu?" tanya Mr. Kim lagi.

"Perawat sudah mengganti perbannya," ucap Woo Bin. "Mereka menggantinya sewaktu aku tidur."

Tak lama kemudian, perawat yang disebut-sebut tadi datang dan masuk ke dalam kamar rawat Woo Bin untuk membawakan Woo Bin makan siang dan obat.

"Bagaimana dengan anak saya?" tanya Mr. Kim pada perawat.

"Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada anda," ucap si perawat seraya membawa Mr. Kim keluar ruangan, sementara Woo Bin mulai menikmati makanannya dengan agak bernafsu. Entah mengapa dia merasa sangat lapar saat melihat paha ayam diatas piringnya.

"Jadi bagaimana?" tanya Mr. Kim.

"Ada yang aneh dengan kondisi tubuh Sheriff Woo Bin," ucap si perawat mulai menjelaskan. "Bahkan saya sendiri bingung mau menjelaskannya bagaimana. Ketika saya mencoba mengganti perban pada luka di lengan Sheriff, saya sama sekali tidak menemukan lukanya..."

"Maksudnya?" Dahi Mr. Kim spontan berkenyit bingung.

"Lukanya menutup, bersih tanpa bekas." Jujur saja si perawat merasa merinding pada sekujur tubuhnya saat menceritakan hal ini. "Tetapi saya tetap menutup lengan Sheriff dengan perban, sampai saya memberitahu hal ini kepada Dokter dan kepada Anda."

"Bagaimana mungkin luka bisa sembuh dan menutup tanpa bekas hanya dalam hitungan dua hari?" gumam Mr. Kim tidak percaya.

"Dan lagi..." ucap si perawat. "Kelakuan Sheriff jadi tidak seperti biasanya..." Si perawat menunjuk sosok Woo Bin lewat jendela kaca kamar rawat. Dengan buas, Kim Woo Bin merobek baju pasiennya setelah menghabiskan makan siangnya dengan agak berantakan.

**

Kim Myung Soo masih menjaga jarak dengan Seo In Guk, membuatnya selalu memilih duduk di halaman depan rumah kecil Jin Guk yang terletak di belakang gedung museum. Sementara In Guk, sudah dua hari ini dia tidak keluar kamar, entah ngapain si serigala satu itu.

"Aku harus segera melihat kondisi Woo Bin," ucap Myung Soo pada Jin Ki yang sedang asik membaca buku ensiklopedia tentang manusia purba koleksian museum.

"Ya coba saja kalau kau mau melihat ayahku mengamuk dan menyetrummu lagi," jawab Jin Ki santai sementara tatapannya masih fokus ke arah buku. 

"Aku tidak akan menggeret Vargulf masuk ke dalam museum ini kok," ucap Myung Soo menjelaskan. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kakakku dalam kondisi baik setelah..."

The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang