Mr. Kim menutup sambungan teleponnya dengan koleganya di kantor setelah mendengar teriakan seorang perawat dari dalam kamar rawat Kim Woo Bin. Si perawat sudah dalam kondisi tersungkur di lantai di sudut ruangan. Sementara sesuatu yang menyala sedang berdiri dekat ranjang Woo Bin. Sesuatu yang tingginya sama dengan manusia normal. Kobaran api yang terasa panas dan menyengat mengelilinginya. Mata Mr. Kim bergerilya mencari sosok sang anak, tetapi yang dia temukan hanya si makhluk aneh yang terbakar. Dengan tergesa-gesa Mr. Kim berlari keluar dan menjangkau fire alarm yang berada di dinding depan kamar rawat Woo Bin. Seketika bunyi alarm tanda kebakaran berbunyi memenuhi seluruh lantai rumah sakit.
Mr. Kim masuk kembali ke dalam kamar tetapi apa ini, keadaan kosong. Hanya tersisa si perawat yang masih menatap penuh ketakutan pada jendela kaca rumah sakit yang sudah hancur.
**
Sepanjang perjalanan menuju kediaman keluarga Yamazaki, pikiran Myung Soo dipenuhi dengan bayang-bayang makhluk supranatural yang baru saja dia dengar dari Lee Jin Guk. Werewolf, Kanima, Hellhound. Kira-kira akan jadi seperti apa bentuk Kim Woo Bin setelah mengalami gigitan dari Vargulf. Walaupun selama ini, Woo Bin tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya kepada Myung Soo, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya saat ini sangat mengkhawatirkan sang kakak.
"Tenang, Myung Soo-ah," ucap Jin Guk seraya menepuk pelan bahu Myung Soo. Bahkan Jin Guk mampu melihat keresahan Myung Soo dari bangku belakang mobil. "Aku dapat pastikan Woo Bin tidak akan menjadi Kanima, karena sejujurnya dialah makhluk paling buruk dari semua jajaran para makhluk supranatural. Manusia yang berubah menjadi Kanima karena dipengaruhi rasa depresi dari si manusia tersebut. Kakakmu adalah seorang Sheriff yang tangguh di kota kita. Kecuali dia sedang memiliki masalah yang mampu membuatnya depresi sehingga dapat mengubah bisa Vargulf menjadi calon Kanima selanjutnya."
"Aku tidak tahu banyak tentang kakakku," ucap Myung Soo dengan wajah nelongso. Memang benar kan, selama ini mereka tidak terlalu dekat. Semua itu terjadi karena sikap otoriter Woo Bin. "Ada banyak perkelahian dan adu debat diantara aku dan Woo Bin ketika kami bersama."
"Aku juga akan seperti itu jika memiliki kakak seperti Woo Bin. Walaupun ada maksud baik dibalik semua ocehannya," gumam Jin Ki yang kebagian nyetir mobil jeep sewaan itu. "Dan aku pun akan bertindak sama seperti Woo Bin jika memiliki adik sepertimu."
Aneh, Myung Soo tidak tersinggung mendengar celetukan Jin Ki. Mungkin memang benar, selama ini alasan sang kakak tidak pernah menunjukkan sikap ramah karena kelakuan Myung Soo yang selalu mengundang rasa marah Woo Bin.
Tanpa sadar mereka sudah tiba di sebuah bangunan tua yang sudah tidak dipakai.
"Benar ini alamatnya?" tanya Jin Ki dengan alis bertaut bingung. "Si werewolf dekil itu tidak salah memberitahu kan?"
Jin Guk dan Myung Soo sudah keluar dari mobil. Dengan yakin Jin Guk berkata, "Benar ini tempatnya."
"Aneh, siapa yang mau tinggal di gedung tua menyeramkan seperti ini," gumam Jin Ki seraya mengekor di belakang Myung Soo dan ayahnya.
**
Siang itu, Park Jiyeon sedang menemani Seo In Guk yang sedang mencoba membakar bongkahan Mountain Ash Emas di perapian. Baro di sebelahnya sedang sibuk membolak balik sebuah buku yang entah darimana dia dapatkan. Judulnya agak membuat Jiyeon bingung.
"One Way to Destroy You?" tanya Jiyeon membaca judul buku di tangan Baro.
"Aku suka buku-buku bergenre fantasi," ucap Baro seraya menaikkan kacamatanya yang sudah ratusan kali merosot dari hidungnya. "Dan buku yang sedang aku baca ini mengisahkan tentang seorang Banshee yang diintimidasi oleh warga setempat. Dia bersembunyi agar tidak dibunuh. Karena Banshee menurut cerita disini, dia adalah wanita yang hanya bisa bertahan hidup dengan mengambil intisari kehidupan manusia."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Werewolf
Hombres LoboKim Myung Soo adalah seorang remaja SMA berumur enam belas tahun yang bersekolah di Fellas Hills High School. Gigitan seekor Vargulf membuat kehidupan remaja Myung Soo berubah. Setidaknya dia perlu memikirkan bagaimana cara menghadapi dirinya sendir...