3 : Jacheon Forest

105 25 20
                                    

Beberapa minggu yang lalu di Seattle...

"Bertahanlah..." In Guk mencoba menahan darah yang terus mengucur dari perut Soyeon.

Derap langkah kaki sang Alpha terdengar melewati lorong yang lembab itu.

"In Guk-ah, tidak ada gunanya kau mencoba menentangku seperti ini," ucap Jung Woo yang sedang berwujud manusia. "Hampir sepuluh tahun kau menjadi pengikutku, aku beri kau gigitan yang mampu membuatmu hidup sampai sekarang. Kau menjadi sangat kuat, sangat sulit dikalahkan dan sangat dihormati oleh Werewolf lainnya. Sekarang kau coba berkhianat padaku? Bahkan kau bawa Soyeon dariku?"

Si Kanima, makhluk berbentuk jaguar yang setia berada di sebelah Jung Woo sudah mengeluarkan cakarnya yang panjang, tajam dan dapat mengeluarkan lendir berwarna putih.

"Aku sudah tidak kuat lagi," ucap Soyeon lemah.

"Aku dapat mendengar kalian," ucap Jung Woo bersenandung. "Kalau kau merasa sudah tidak kuat lagi kau bisa keluar sekarang dan datang padaku, Park Soyeon. Aku tahu para pemburu telah melepaskan Crossbow-nya padamu."

Ditempat persembunyian, In Guk menatap nanar lubang pada perut Soyoen akibat busur panah yang para Hunters lepaskan pada kekasihnya itu.

"Mistletoe," ucap In Guk lirih."Mereka memasukkan bubuk Mistletoe pada Crossbow-nya."

"Aku tidak akan bertahan lama, In Guk-ah," ucap Soyeon seraya membelai wajah In Guk yang sudah berkeringat dan pucat pasi.

"Tidak," jawab In Guk seraya mengecup dahi Soyeon. "Aku akan bawa kau pergi dari sini setelah aku menyelesaikan misi kita. Aku akan bunuh Kanima sialan itu."

Belum sempat Soyeon berkata apa-apa lagi, In Guk sudah keluar menemui Jung Woo yang kini sedang tersenyum lebar sementara sang Kanima menggeram seraya mengancamnya dengan cakarnya yang berlendir.

"Aku sudah keluar dari gerombolanmu," ucap In Guk yang sudah mengeluarkan cakar-cakarnya.

"Tetapi tidak dengan Soyeon," ucap Jung Woo. "Dia masih milikku. Hanya karena kau memacarinya, kau tidak bisa dengan seenaknya mengambilnya dariku. Dan kalau kau lupa Soyeon hanya Werecoyote lemah yang masih membutuhkan perlindungan dari Alpha sepertiku."

"Setelah kau menjadikan Haneul sebagai Kanima-mu yang siap membunuh siapa saja, kau pikir aku akan memberikan Soyeon padamu?" tanya In Guk. "Aku tidak akan biarkan kau merusak semua sahabatku, bahkan pacarku."

"Jelas kau sudah dengan beraninya menentangku secara terang-terangan," ucap Jung Woo sementara sang Kanima sudah meloncat hendak menyerang In Guk.

Perkelahian antara In Guk yang sudah berubah menjadi Werewolf dengan Kanima berbentuk jaguar pun berlangsung. Dan Jung Woo dengan wajah sangat menyebalkan hanya memandang keduanya dengan bola matanya yang merah padam.

**

"S-siapa dia?" tanya Jin Ki otomatis memundurkan langkahnya.

"Vargulf," ucap Myung Soo seraya mengeluarkan kukunya yang tajam, siap melindungi Jin Ki.

"Halo Lee Jin Ki," sapa Jung Woo yang sudah melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya yang sempit. "Kau sudah dengar perjanjian antara aku dengan sobatmu itu?"

"Aku sudah tahu kalau yang kau maksud adalah rencanamu untuk mengeluarkan isi perutku," ucap Jin Ki gemetaran. "Kau tahu? Aku ini tidak ada harganya sama sekali. Aku hanya anak miskin yang beruntung bisa bersekolah di Fellas Hills. Aku hanya punya ayah yang bekerja sebagai penjaga museum dan semua itu menunjukkan kalau membunuhku hanya akan mengotori kukumu yang lentik itu."

The WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang