2. Burak Aktaş

360 13 1
                                    

"Kau jelas2 menyiksa hatiku Gözde. Kau menyakitiku dgn menjauhi aku. Kau adlh hidupku. Aku bisa mati tanpa dirimu"
"Tumbuhan yg memberikan oksigen bukan aku" Gözde sepertinya ingin berbasa-basi.

"Aku sedang tidak bergurau Gözde. Aku tidak bisa bernapas tanpa dirimu. Hanya kau satu-satunya wanita yang aku cintai di muka bumi ini. Aku mencintaimu Gözde. Aku sangat mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku"

"Tapi aku tidak mencintaimu Koray." Jwb Gözde ringan.
"Kau bohong. Baru seminggu yg lalu kau bilang bahwa kau masih mencintaiku"
"Itu seminggu yang lalu. Orang bisa berubah dalam satu hari"
"Gözde yg aku cintai tidak akan pernah berubah"
"Oh ya? Bagaimana kalau aku benar2 berubah seperti skrg?"

"Cukup Gözde. Kau membuatku lemah."
"Mengertilah, kita berdua sudah tidak bisa bersama lagi Koray. Keluarga kita berbeda"
"Keluarga? Hanya kau satu-satunya keluargaku. Kau yang terpenting bagiku dan juga hidupku"
"Ada kak Cerra kakakmu, ada saudara2mu, dan juga teman2mu. Apanya yg kurang?"

"Kau yg kurang. Aku tdk peduli kpd mereka semua. Kalau kau mau aku bisa menjual mobil2ku, dan aset2ku. Bahkan skrg juga. Aku akan pindah ke kehidupan orang2 susah, Aku akan rajin belajar, dan menaati semua kata2 kakakmu. Aku janji"

"Koray aku tidak mau memberimu harapan palsu. Berhentilah mengejarku. Aku yakin, suatu saat kau pasti akan mendapat wanita yg tepat untukmu" Gözde tersenyum tipis lalu pergi. Ternyata Asya sdg menguping dr luar jendela.

"Kau benar Gözde. Ada wanita lain yg lebih pantas bersama Koray" ujarnya lalu pergi juga.
"Tidak Gözde. Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah pergi darimu" janji Koray.

Saat pulang sekolah..
"Gözde bagaimana harimu di kelas tadi? Apa Koray mengganggumu lagi? Apa dia berbuat yang macam2 padamu? " di mobil Hayat memberondongi Gözde dgn segudang pertanyaan.
"Tidak juga"
"Tidak juga apa maksudmu"

"Dia memang menjelaskan padaku ini dan itu. Dia bahkan berjanji utk rajin belajar dan akan menaati semua perintah kakak jk kau memberinya satu kesempatan lagi" cerita Gözde.

"1kesempatan,bagaimana aku bisa memberikan anak itu 1kesempatan lagi? Tapi Gözde, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Jawablah dgn jujur"
"Tentu saja"
"Apa kau masih mencintai Koray?" Gözde terdiam sejenak.
"Tidak. Aku tidak mencintai Koray lagi" jwbnya yakin.

"Benarkah? Tunggu dulu,kau mengatakan ini karena memang tdk mencintainya atau krn aku menyuruhmu utk menjauhi dia?"
"Aku benar2 tdk mencintai Koray kakak. Bagiku dia sdh tdk ada apa2nya seperti masa lalu"

"Ah ya ampun, adikku ini skrg sudah dewasa" Hayat mengelus kepala Gözde dgn tgn kirinya.
Frog car kuning itu sdh sampai di dpn rumah.
"Masuklah. Aku msh ada urusan sebentar" kata Hayat.Gözde turun
"Urusan apa?Dimana?"
"Jgn banyak bertanya. Sudah sana. Ingat, kalau ada org yang dtg jgn langsung buka pintunya. Intip dulu lewat lubang di pintu. Pastikan pintunya sdh terkunci jk kau ingin ke kamar mandi. Kau mengerti?"

"Iya,iya. Aku ini bukan anak kecil lagi kak. Barusan kau yang bilang. Sampai nanti" Gözde masuk ke dlm rumahnya yg tergolong sederhana.

Setelah ganti baju, dia membuka kulkas di dapur.
"Apa? Permenku sdh habis? Tapi baru kemarin aku membukanya. Ah,pasti kakak. Aku akan ke kios dan membelinya lagi. Lihat saja. Kali ini aku tdk akan membaginya dgnmu kak"

Dia mengambil jaket dari lemari, dan juga uang,memakai sandal dan pergi.

"Gözde, kau mau kemana?" Nadir, tetangga paling menyebalkan yg pernah ada menghampirinya.
"Tidak kemana-mana" jwb Gözde malas.
"Ah,kau pasti berbohong?"
"Kenapa bertanya kalau tidak mau menerima jawabanku?"

"Baiklah. Tapi kalau perlu sesuatu jangan sungkan untuk memanggilku. Kakakmu telah menitipkanmu kepadaku"
"Iu,utk apa kakak menitipkan aku kepadamu Nadir? Yg ada justru kakakku ingin menjauhkan aku dari tetangga kepo sepertimu. Sudah minggir sana!" Dia mendorong perut Nadir yg buncit.
"Menyebalkan sekali dia. Selalu saja ingin tahu urusan orang lain"

CINTA CANTIK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang