7. Jealous For Who?

223 9 2
                                    

Nah, foto diatas itu foto kakakku! (Halu banget sumpah) Itu Sevda Erginci pemeran Sevda. Cantik buanget kan?😍😙😗

~ ❤ ❤ ❤~

"Burak!" Panggil Gözde saat jam istirahat. Mood Burak untuk dia maupun Sevda sama saja. Malas.
"Ada apa?" Tanyanya datar.
"Kenapa akhir-akhir ini, kau seperti menjauhi aku Burak? Ada apa?"

"Aku tidak berusaha menjauh dari siapa-siapa Gözde. Aku mohon. Tinggalkan aku"
"Oke" Gözde pasrah dan pergi meninggalkannya.

"Menurutmu ini akan berhasil?" Tanya Sevda di balik tembok.
"Kita lihat saja. Jika tidak berhasil masih ada rencana B"jawab Koray
"Rencana B yang mana? Kau tidak pernah memberitahuku?"

"Rencana B adalah kebalikan dari yang semua kita lakukan sekarang"
"Maksudnya?" Sevda tidak paham
"Nanti akan kujelaskan saat pulang sekolah" Koray pergi.
"Aku harap rencana B yang ia maksud tidak berbahaya untuk Burak" gumamnya.

Di tempat lain, Asya sedang melamun. Tarhan izin. kakinya sakit karena tergelincir saat naik tangga di rumahnya.

"Ternyata tidak ada Tarhan membosankan juga" keluhnya sambil memutar-mutar rambut ikalnya dengan bosan. Tiba-tiba dari arah berlawanan lewatlah Locko dan Abidin siswa terculun di kelas dan menabraknya.

"Oh,maaf Asya. Kau baik-baik saja?" Abidin terus menatapnya. Asya tersenyum pahit.
"Tentu. Jadi bisa aku dapatkan tanganku kembali?" Dia menarik tangannya yang digenggam Abidin. "Selamat belajar" katanya datar lalu pergi.

"Abidin, kau menyukai Asya?" Locko menepuk bahunya.
"Aku tidak punya uang untuk ke Eropa. Jadi aku ke Asia saja" jawab Abidin cerdik. Cara baca Asya dan Asia kan hampir mirip.
"Kau memang benar-benar pintar Abidin! Ayo!" Mereka pergi.

Pulang sekolah, Koray menarik Sevda ke taman belakang. Ingat percakapan mereka tadi kan?
"Sekarang jelaskan kepadaku rencana B yang kau maksud. Apapun asalkan jangan menyakiti Burak. Dia tidak boleh terluka sedikitpun" Sevda memberikan syaratnya.

"Aku takut ini bukan hanya akan menyakiti Burak saja. Tapi juga kau dan Gözde"
"Maksudmu apa?"
"Kau gadis yang lemah Sevda. Aku takut kau menjadi risih"

"Risih? Aku benar-benar tidak mengerti. Jangan berteka-teki Koray!" Sevda pusing. Akhirnya Koray meneritakan rencana B-nya

"Setuju" balas Sevda langsung.
"Bagus. Kau tidak akan sedih kan?" Sevda menggeleng.
"Apapun untuk Burak"
"Apapun untuk Gözde"

"Apa malam ini aku harus menemui Burak?" Pikir Gözde. Dia sangat tidak nyaman saat Burak selalu menjauhinya.
"Pergilah" ujar Hayat.

"Kakak? Memang apa yang aku katakan?" Gözde kaget. Apa kakaknya bisa membaca pikiran juga sekarang?
"Maksudku pergilah dan beli susu. Di kulkas kan sudah habis"

"Ooh.." Gözde lega. Dia kira apa barusan. "Oke kak. Aku pergi dulu" dia mengambil dompet dan jaket lalu pergi.

Setelah membeli susu dan roti, Gözde memutuskan untuk singgah sebentar ke rumah Burak
"Aku cuma sebentar" ujarnya lalu berjalan menuju ke rumahnya. Dan ternyata Burak memang ada di luar.

"Gözde?" Tanya Burak heran.
"Ya. Aku cuma singgah saja. Aku, aku, minta maaf Burak"
"Untuk apa?" Tanyanya masih kesal. Gözde menelan ludah.
"Aku sungguh minta maaf jika aku pernah berbuat salah kepadamu. Dan percayalah, aku tidak punya hubungan apapun dengan Koray"

"Dia itu kan mantan pacarmu. Mungkin perasaan lamamu masih ada, iya kan?"
"Tidak. Itu tidak benar. Aku hanya ingin berteman denganmu Burak. Tolong jangan jauhi aku. Aku mohon" Gözde mengatupkan tangannya.

CINTA CANTIK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang