Part 1: First Day 🍁

188 27 2
                                    

Biarkan orang lain berkata apa tentang kita, karena sejatinya mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya kita.

💦💦💦


Aisya POV

Hari ini aku dan keluargaku pindah dari kota Malang ke Surabaya, karena asisten perusahaan Abiku sedang mengalami masalah dengan keluarganya sehingga harus segera menyelesaikannya. Dan Abiku pun harus turun tangan langsung untuk menghandle perusahaannya yang ada di Surabaya, dan terpaksa aku harus pindah sekolah ke Surabaya.

Author POV
  
Pagi yang cerah, keluarga Aisya sedang sarapan pagi, tidak ada yang membuka suara dari awal sampai akhir, karena kebiasaan keluarga Aisya tidak boleh ada yang berbicara ketika sedang makan.

_Skip selesai makan_
"Cha, kamu sekolah diantar Abi atau berangkat sendiri?" tanya Abi selesai makan

"Icha berangkat sendiri aja bi." balas Icha dengan sopan

"Bener gak mau diantar Abi?" pinta Abi

"Iya bi lagian Icha udah besar kok." jawab Icha sambil bergegas mengambil tasnya yang ada di ruang tamu. Kemudian Icha kembali ke ruang makan untuk berpamitan  kepada Umi dan Abinya.

"Umi, Abi Icha berangkat dulu ya." pamit Icha dengan mencium tangan Umi dan Abinya. "Assalamualaikum" ucap Icha sambil bergegas menuju garasi rumahnya untuk mengambil sepeda.

*****

Tidak seperti anak SMA biasanya yang berangkat sekolah menggunakan motor atau mobil, Icha lebih memilih menggunakan sepeda kesayangannya, karena menurutnya bersepeda lebih menyehatkan.

Ya, Icha memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan Abi dan Umi bukan sebutan mama dan papa seperti anak lain pada umumnya, karena Icha terlahir dari keluarga yang memiliki nilai islami yang kental.

Icha memang anak orang kaya, tetapi icha selalu bersikap sederhana, seperti yang keluarganya ajarkan dari kecil.

*****

Icha memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai sekolahnya, karena ia menaiki sepeda. Setelah 30 menit berlalu akhirnya Icha pun sampai di depan gerbang sekolah.

Karena ia takut terlambat, maklumlah Icha kan siswi baru sehingga Icha pun buru-buru masuk ke sekolahnya. Banyak siswa siswi yang memandangi Icha dengan wajah heran, aneh dan lainnya.

"Eh itu kayaknya siswi baru ya?." Tanya seorang siswi kepada temannya.

"Iya gue gak pernah lihat dia disini."

"Dia kok naik sepeda sih?."

"Hah, jaman sekarang sekolah SMA masih pakai sepeda?"

"Mungkin anak orang miskin kali." Ejek salah seorang siswa yang bergerumbul sambil tertawa meremehkan.

"Mana mungkin anak orang miskin bisa sekolah disini, secara sekolah anak orang kaya, paling paling dia anak yang dapet bea siswa, ya gak? Hahaha." sahut seorang siswa yang ada disebelahnya.
 
" Yoi bro."

"Udah sekolah bawa sepeda, terus pake hijab lagi sok suci banget sih dia." Jawab seorang yang bernama Lita yang merupakan cewek terhits di sekolah itu.

"Dari luar suci, tapi dari dalam busuk, hahaha." Sindir Sella yang merupakan anggota geng dari Lita.

Dan masih banyak lagi. Menurutnya itu sangat menyakitkan, tetapi Icha hanya membalasnya dengan senyuman. Ichapun tidak memperdulikannya. Toh, itu urusan mereka, bukan urusannya.
Icha sangat menyukai sekolahnya yang besar, indah, dan banyak tumbuhan hijau disana.

Icha langsung memakirkan sepedanya didekat 2 mobil sport. Ia terpaksa karena tidak ada tempat parkir yang kosong. Ia melihat jam tangan yang melingkar ditangannya yang menunjukkan pukul 06.55.

"Pantesan, tempat parkirnya udah penuh." Gumam Icha sambil berjalan meninggalkan parkiran tersebut.

Icha bingung harus kemana. Dan sampai akhirnya Icha bertemu dengan Bu Latmi di lorong sekolah. Bu Latmi adalah guru yang paling ditakuti oleh siswa-siswi di sma Kusuma Wijaya.

"Hei....... Kamu siswi baru itukan?!" Teriak suara Bu Latmi yang menggelegar di lorong sekolah.

"Iy... Iya." Icha tersentak kaget, serasa jantungnya mau copot mendengar suara Bu Latmi tadi. Icha langsung membalikkan badannya agar bertatap muka dengan Bu Latmi.

"Assalamualaikum Bu. " Sapa Icha sambil mencium tangan kanan Bu Latmi.

"Waalaikumsalam, kamu benarkan siswi baru itu?."

"Iya."

"Ayo sekarang ikut ibu!".

Dengan langkah cepat Icha mengikuti Bu Latmi. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Bu Latmi membawa Icha ke kelas XI IPA 3. Dan jam pelajaran XI IPA 3 adalah Bu Latmi sendiri.

"Assalamualaikum murid-murid. " Salam Bu Latmi sambil memasuki kelas bersama Icha.

Semua mata tertuju kepada Icha dengan tatapan yang berbeda-beda. Icha sedikit gugup ketika pertama kali masuk kelas tersebut. Icha harus mengontrol perasaannya ini. Icha menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. Dengan itu Icha dapat mengurangi rasa nerveousnya itu.

Suara gaduh terdengar di kelas XI IPA 3

"Wah bidadari surga ane. "Ucap Rian sembari geleng-geleng melihat kecantikan Icha."Udah cantik berhijab lagi, abang kan makin sayang. " Sambung Rian sambil senyum menggoda.

"Woy....diem-diem bae, kesambet entar lo! "Tutur Rian sambil menggoyang goyangkan pundak kiri Arga untuk menyadarkan Arga dari lamunanya. Arga adalah ketua OSIS di SMA Kusuma Wijaya. Dia termasuk Most Wanted disekolahnya itu.

"Ga ada petir kok kesambet."Sahut Arga sambil tetap memandang Icha kagum.

"Udah-udah jangan ribut sendiri! Sekarang perkenalkan diri kamu." Pinta Bu Latmi sambil menunjuk Icha.

"Perkenalkan nama aku Aisya Adiba Salsabila, biasa dipanggil Icha. Aku pindah kesini karena keluargaku ada urusan di Surabaya. Salam kenal ya." ucap Icha seraya memperkenalkan diri di depan kelas.

"Kalau gue panggil sayang boleh nggak?" Tanya Rian sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit.

"Ye...elo sukanya godain anak orang aja. " Balas Arga sambil menonyor kepala Rian.

"Ishh sakit tau. " Ucap Rian sambil memajukan bibirnya beberapa centi.

"Icha, sekarang kamu duduk disebelah Keyzha." Suruh Bu Latmi.

"Iya bu." Kata Icha sambil berjalan menuju ke bangku samping Keyzha.

"Yeay... akhirnya gue gak jomblo lagi." Pekik Keyzha sambil mengangkat kedua tangannya dan senyum sumringah seperti anak TK yang dikasih makan oleh orang tuanya setelah beberapa hari tidak makan.Karena tadinya Keyzha duduk sendiri.

Tempat duduk Keyzha dan Icha ternyata berdekatan dengan tempat duduk Arga dan Rian.

Bidadarinya duduk didepan gue, jadi semangat sekolah nih. Gumam Rian didalam hatinya sambil memandangi punggung Icha. Arga hanya tersenyum melihat kelakuan teman sebangkunya itu yang dari tadi tersenyum memandang Icha.

"He Cha kenalin gue Rian anak terngguaaaaannnnnnteng di kelas ini." Ucap Rian dengan penuh percaya diri sambil mengulurkan tangannya.Icah hanya menanggapinya dengan menangkupkan kedua tanganya dan tidak lupa dengan senyum manisnya.

Rian yang mengetahui hal itu langsung menurunkan tangannya dan tersipu malu. "Alim banget ni bidadari." Gumam Rian dalam hati.

*****

Maap kalau typo bertaburan ye ✌
Gimana part 1 nya ? Asik gak ? Atau B aja? Atau menakjubkan?😂 hehe maklum yah ini cerita pertama author😁


08-02-2019
Jum'at 💙

INSAH SAYKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang