Mengalah bukan berarti lemah. Diam bukan berarti tak mampu melawan. Tetapi memahami cara menjatuhkan lawan tanpa sebuah pukulan.
💦💦
Icha yang merasa pergelangan tangannya sudah dilepaskan oleh Richard dari genggamannya dan melihat Richard sudah pergi meninggalkan Icha langsung berbalik badan menuju kamar mandi untuk menghilangkan bekas air matanya tadi.
Setelah selesai dari kamar mandi Icha langsung menuju kelas, ia tidak jadi ke kantin, ia memilih menenangkan diri dikelas.
" Cha tadi lo katanya mau nyusulin gue kekantin, tapi kok malah disini? " tanya Keyzha yang baru saja masuk ke kelas.
" Eh iya maaf, akau lagi males ke kantin tadi. " Jawab Icha.
" Lo habis nangis ya Cha? " Tanya Keyzha ketika melihat mata Icha sebam.
" Enggak kok. " jawab Icha.
" Gak usah bohong deh lo, itu mata bengkak kenapa lagi kalau bukan karena nangis? " ucap Keyzha.
" Emang kelihatan banget ya? " tanya Icha dengan nada polos.
" Iya Cha, lebih baik lo sekarang cerita kenapa lo nangis? " ucap Keyzha.
Icha pun mulai menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.
" Oh, jadi itu yang bikin lo nangis? " tanya Keyzha memastikan." Iya. " jawab Icha sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.
XXXXX
Tet....tet......tet......
Bel pulang sudah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas untuk kembali kehabitatnya masing-masing. Icha tidak langsung keluar kelas karena ia belum siap jika nanti ia bertemu dengan makhluk astral tadi.
"Cha lo gak pulang?" tanya Keyzha setelah selesai mengemasi buku-bukunya.
"Iya, tapi aku mau nunggu sepi dulu" jawab Icha.
"Oh yaudah, gue duluan ya soalnya gue ada janji sama mama, maaf ya nggak bisa nemenin lo" ucap Keyzha.
"Iya gapapa kok" jawab Icha.
"Bye bye Icha" pamit Keyzha yang dibalas senyuman oleh Icha.
Icha menunggu di dalam kelas kurang lebih 25 menit, kemudian Icha berjalan menuju parkiran, suasana sangat sepi hanya tersisa sepedanya dan beberapa mobil Sport yang ia tidak tau itu milik siapa.
"He lo"
Deg...suara itu Icha sangat mengenalinya, itu suara makhluk astral yang sedari tadi ia hindari
"Heh lo yang pakek jilbab" ulang makhluk astral(Richard). Icha pun membalikkan tubuhnya, dan ya dihadapannya sudah ada makhluk astral yang sedari tadi ia hindari."Ada apa?" tanya Icha sambil menormalkan detak jantungnya karena ketakutan.
"Lo nanti malam harus ke rumah gue, jika lo ngelanggar lagi hukumannya akan lebih parah dari tadi" ucap makhluk astral tersebut, ya makhluk astral itu adalah Richard yang dengan lancang menyentuh Icha tanpa izin.
"I..i..iya" jawab Icha gugup.
"Ok gue tunggu lo" balas Richard yang setelah itu meninggalkan Icha sendirian.
XXXXX
"Halo ada apa Cha?" ucap seseorang di seberang telepon.
"Assalamualaikum dulu Key" balas Icha.
"Hehe..iya lupa, waalaikumsalam" ucap Keyzha .
"Key kamu tau alamat rumah Richard nggak?" tanya Icha kepada Keyzha dari seberang telepon.
"Tau, emang kenapa?" tanya Keyzha.
"Aku disuruh dia kesana, aku takut kalau aku nggak kesana dia bakal ngelakuin sesuatu yang lebih parah dari tadi"
"Lo yakin mau kesana? Apa keputusan lo itu udah bener?" tanya Keyzha yang sedikit khawatir.
"Insyaallah aku yakin dan menurutku itusudah benar" jawab Icha sambil menghela nafas pelan.
"Yaudah kalau gitu, nanti alamatnya gue kirim lewat line" sahut Keyzha.
"Ok terima kasih, aku tunggu ya Assalamualaikum"tutup Icha.
"Ok, waalaikumsalam" jawab Keyzha.
Tut...tut...tut...
XXXXX
Setelah sholat maghrib berjamaah dirumahnya, Icha membaca Al-Qur'an di kamarnya. Setelah membaca Al-Qur'an, Icha melihat jam dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 18.30. icha lupa bahwa malam ini ia harus pergi ke rumahnya Richard. Ia sudah berjanji untuk berangkat pukul 19.00.
"Astaghfirullah aku lupa" ucap Icha kepada dirinya sendiri sambil menepuk jidatnya. Kemudian Icha langsung bersiap-siap. Setelah semuanya siap, Icha pun bergegas untuk ke depan.Ara yang melihat Icha hendak pergi keluar rumah langsung menemuinya.
"Kak mau kemana?" tanya Ara kepada Icha.
"Emm...kakak mau ke rumah temen kakak bentar" jawab Icha kikuk.
"Oh, naik apa?"
"Naik ojek online, kakak udah pesen kok. Oh ya sekalian bilangin ke Umi sama Abi kalau mereka udah pulang nanti" pesan Icha.
"Ok kak, tuh udah dateng ojeknya" ucap Ara sambil menunjuk ke depan gerbang.
"Yaudah kalau gitu kakak pergi dulu ya, Assalamualaikum" pamit Icha sambil berjalan menuju gerbang.
"Hati-hati ya kak, Fii Amanillah. Waalaikumsalam" jawab Ara, kemudian masuk ke dalam rumahnya setelah Icha pergi.
*********
Oke guys setelah sekian lama autor tidak update, yaelah alay banget padahal kemaren baru update. Mau tau lanjutannya? Jangan lupa vote, comment, dan share yaa biar autor tambah semangat 😊Senin, 13 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
INSAH SAYKU
Teen FictionApa jadinya jika seorang troublemaker school boy bertemu dengan seorang perempuan lugu yang menjadi dambaan para kaum adam Mau tau ceritanya? kuy lah baca😊