5

300 40 7
                                    

Siang berganti malam, sehun terbangun dari tidur panjangnya. Dia terdiam menatap langit kamar. Pintu kamar pun terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya namun masih kelihatan cantik diwajahnya mendekati sehun.

"apa kau tidak pusing tidur berjam-jam?" tanya eoma sehun seraya duduk ditepian ranjang.

"tidak, aku sedang belajar mati" sehun masih menatap langit langit kamar.

"yaa! Bicara apa kau dasar anak nakal" seru eoma sehun tak terima dengan pernyataan anaknya.

"eoma kelihatan baik-baik saja, lalu apa yang dimaksud parah dari appa?" sehun terbangun.

"eoma rindu denganmu hun"  sambil memeluk sehun dengan sangat erat. Sementara sehun hanya memutar bola matanya malas.

"ayoo... Eoma sudah siapkan makanan"
Tangan sehun ditarik oleh eomamya keluar kamar dan pergi ke dapur. Terlihat disana yoona istri dari kakaknya sedang menyiapkan makan malam. Sehun menghembuskan napasnya untuk menetralisir amarahnya agar tidak keluar. Mata mereka saling bertemu, dan sehun yang memutuskan tatapan itu dan memilih untuk duduk di kursi meja makan.

"lihatlah yoon, sehun kembali, bukankah senang rasanya melihat putra tampanku ini kembali ke rumah" ujar eoma sehun juga duduk.

"ah.. Nee eoma... Aku senang melihatnya kembali" yoona tersenyum senang. Menatap sedikit terkejut melihat sehun yang kembali ke rumah, karena saat siang dia pergi ke minimarket untuk belanja sayuran. Apakah dia alasan eoma untuk menyuruhnya pergi belanja? Pikir yoona.

Sehun hanya terdiam, mengamati setiap jengkal makanan yang tergeletak di meja makan.
"apa kau tidak tertarik dengan makananya?" tanya eoma yang mengamati sehun dari tadi hanya terdiam.

"tidak" Jawab sehun mengambil nasi beserta lauknya. Dan mulai memakannya. Eomanya pun menaruh sebagian lauk ayam ke piring sehun.

"ahh... Eoma sehun alergi dengan ayam"
Yoona yang melihat itu pun berseru

"tidak. Aku suka daging ayam"
Sehun memakan daging ayam dengan sangat lahap. Yoona pun membelalakkan matanya khawatir dengan sehun.

"appa pulang!" teriak appa sehun mendekat ke meja makan.

"anak nakal appa kembali ke rumah juga akhirnya" appa sehun pun mengelus rambut sehun dengan lembut. Sehun hanya terdiam masih melahap ayamnya.

"appa bohong" menatap tajam ke arah appanya.

"kalau appa tidak bohong selamanya kau tidak akan kembali" gerutu appanya duduk di kursi pertengahan antara yoona dan sehun.
"yaa! Sehun mukamu kenapa? Kau bertengkar lagi?!" appa sehun berteriak kembali shock melihat luka lebam sehun yang ada di pucuk bibir sehun.
"ini ulah dari pacar"  sehun menjawab dengan gurauan. Appa yang mendengar itu pun membelalakan matanya lebar. Eoma yang melihat perdebatan kecil itu hanya tersenyum senang. Keluarganya kembali utuh lagi.

"dimana yeon seok?" tanya eoma
"yeon seok tidak bisa pulang hari ini, dia lembur lagi eoma"
Jawab yoona tersenyum lembut. Sehun meletakan kembali sendok dan garpu yang ada ditangannya

"aku sudah kenyang"
Sehun beranjak pergi ke kamar, eoma dan appa sehun hanya bisa melihat punggung sehun yang menjauhi mereka. Yoona pun merasa semakin bersalah kepada sehun. Inikah kesan pertamanya saat ia bertemu dengan mantan kekasihnya sendiri? Yang sebenarnya masih ada celah rasa sayang dihati yoona untuk sehun.

Sesampainya dikamar sehun merasakan gatal-gatal dilengan. Dia kemudian mengobrak abrik nakas untuk mencari obat namun nihil tidak ada, sehun pun menelpon krystal berharap kalau obat tersebut ketinggalan diapartemen namun tidak ada jawaban dari krystal.

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang