8

292 36 4
                                    

Yoona selalu menghindari sehun dan memilih untuk mndekati yeon seok, agar sehun membencinya dan bisa melupakanya.
Kandungan yoona sudah menginjak 3 minggu. Dan inilah saat yang tepat untuk dirinya bilang kepada sehun.

"sehun" lirih yoona

"iya noon?"  sehun melepas dasi seragam sekolahnya didepan kaca.

"aku akan menikah" yoona semakin berat mengatakannya.

"menikah?" sehun memutar tubuhnya ke belakang.

"iya aku akan menikah bersama yeon seok" yoona mengubah mimik wajahnya menjadi senang.

"apa aku tidak salah dengar noona?" sehun duduk disamping yoona.

"iya.. Dia lebih mapan ketimbang dirimu, kau bahkan masih anak sekolah yang masih ingusan, dan belum tentu masa depanmu cerah, dan aku harus menunggumu lulus dan menikah? Itu terlalu lama hun, aku memilih laki-laki yang sudah bisa terbaca masa depannya" yoona berdiri dan membelakangi sehun. Menahan tangisnya.

"kenapa noona berbicara seperti itu? Aku sudah pintar noona, aku sudah berhasil meraih peringkat pertama dikelas" sehun menggegam tangan yoona.

Dengan cepat yoona menghempaskan genggaman sehun.

"kau bodoh atau apa huh? Aku sudah bilang kau masih anak sekolah yang belum tentu masa depanmu cerah! Aku akan menikah dengan yeon seok oppa, jadi lupakan aku" yoona pun pergi berlari kecil keluar dari kamar sehun dan menangis di kamarnya.

"kenapa kau tega mengatakan hal yang aku benci noona" sehun semakin tak percaya kepada sikap yoona yang tidak bisa dimengerti oleh sehun.
.
.
.
.
.
.
Hari pernikahan yoona dan yeon seok digelar sangat mewah dengan diundangnya kolega-kolega ayah dari yeon seok dan sehun. Appa dan eoma sehun sangatlah bahagia dengan pernikahan yoona dan yeon seok. Mereka bahkan tidak menghiraukan sehun yang memasang wajah sedih dari kejauhan.
Dengan emosinya sehun melajukan mobil miliknya menuju bar bersama krystal teman sekolah pertama yang dia kenal.  

Jam telah menunjukan pukul 12 malam sehun masih duduk termenung di depan bartender dengan 1 seloki bir yang dia gengam. Tatapan kosong ia tunjukan di gelas itu

"kau tidak ingin pulang?" 

Krystal menepuk pundaknya, sehun itu masih terdiam

"sudahlah hun, wanita masih banyak didunia ini" Ujar krystal seraya duduk di samping sehun,

"dia cinta pertamaku.." jawab sehun seraya meminum 1 seloki bir yang dia genggam.

"bagaimana aku bisa melupakannya kalau dia menjadi kakak iparku? Jadi istri dari kakakku sendiri"
Air mata pun menetes dipelupuk matanya

"ikut aku.."

Krystal menarik tangan sehun ke segerombolan orang yang menari tidak jelas dengan diselingi dentuman musik yang menggema ditelinga.

"menarilah.. luapkan amarahmu disini" bisik krystal di telinga sehun

Sehun pun mengiyakan perkataan krystal dan mulai menari mengikuti alunan musiknya.

Aku akan melupakanmu yoon -Sehun
.
.
.
.
.
.
.
Sehun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah orang tuanya dan tinggal diapartemen bersama dengan krystal.

Mendengar itu dari luhan, membuat pikiran yoona kemana-mana. Tanpa sadar yoona berlari ke kamar mandi saat akan menumpahkan air matanya agar tidak dilihat oleh luhan ataupun suaminya, dan hal yang tak terduga terjadi ia terpeleset jatuh dan membuat ia keguguran.

FLASHBACK END.

yoona terus memandang bingkai foto sehun dan dirinya saat kelulusan.
"kau sudah berubah hun, kau menjadi semakin tampan, tubuh yang dulunya kurus kembali terisi dan kau merawatnya dengan baik. Maafkan aku, kalau aku jahat kepadamu" yoona mengelus wajah sehun di foto itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sehun terbangun dari tidurnya dan melihat jiyeon tertidur dibahunya. Dengan lembut sehun membopong jiyeon ke ranjangnya. Dan ia memilih untuk mandi.
Selesai mandi sehun melilitkan handuk selutut menghampiri jiyeon. Jiyeon sudah bangun terduduk menatap sehun yang menghampirinya.

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang