12

361 39 12
                                    

"sehun... Bangun" jiyeon menepuk-nepuk pipi sehun pelan.
Sehun yang terganggu hanya menggeliat dan memeluk jiyeon.

"morning kiss" gerutu sehun menenggelamkan wajahnya di pertengahan payudara yeon, yang masih telanjang bulat.

"engga mau"

Sehun yang mendengar penolakan jiyeon langsung menggigit putting jiyeon.

"akhh.. Sakit hun"

"salah sendiri ngga mau" mengerucutkan bibirnya di depan wajah jiyeon.

Jiyeon yang melihat manjanya sehun pun tersenyum dan mengecup bibir sehun.
Sehun pun ikut tersenyum.

"ayo pulang" ajak sehun beranjak dari ranjang dan memakai pakaiannya yang berceceran dilantai.
Jiyeon mengangguk dan memakai gaunnya.

"sehun tolong resletingnya"
Sehun yang selesai memakai kemeja, menaikan resletting jiyeon dan menggigit punggung belakang jiyeon.

"yaa!! Oh sehun!" kesal jiyeon.
Sehun hanya tersenyum dan memakaikan jas hitamnya di tubuh mungil jiyeon.

"pakai ini agar tanda cintaku tidak kelihatan"
Ucapnya berlalu pergi, jiyeon hanya mendengus kesal dan mengikuti sehun.

Saat dilorong hotel terlihat krystal dan baekhyun yang sedang mengobrol

"hey brother!" sapa sehun

"hmm" baekhyun hanya membalas sapaan sehun dengan deheman. Sementara krystal dan jiyeon hanya mengamati kedua pasangannya masing-masing.

"bagaimana enjotan mu baek?"

"aku lebih tua darimu hun!" geram baekhyun

"apa dia mengalami perubahan?" sehun beralih ke krystal dengan menunjuk baekhyun.

"jangan samakan baekhyun denganmu yang hanya berpikir sex" jawab krystal.

"wohohoh... Ada masalah apa ini? Kenapa kalian jadi seperti ini kawan?"

"apa baekhyun tidak memuaskanmu?" sehun menyahut lagi.

"yeon sepertinya kamu salah memilih pasangan" gerutu krystal menggandeng baekhyun pergi.

"hunn.. Kau sangat kasar"

"aku hanya bercanda yeon" sehun terus tertawa.

Sehun dan jiyeon berjalan ke parkiran, untuk pulang. Sesampainya di rumah, sehun dan jiyeon masuk ke kamar masing-masing. Saat sehun memasuki kamar, alangkah kagetnya sehun melihat appanya sudah terduduk di sofa kamarnya. Dengan menatapnya lekat.

"sehun.. Appa ingin berbicara penting denganmu"

"appa mengagetkanku saja" gerutu sehun juga duduk didepan appanya.

"appa akan mengurus ujianmu dipercepat agar segera lulus setelah itu kau akan menggantikan ayah yang berpusat dikorea dan yeon seok akan appa tepatkan di amerika" jelas appanya

"hanya itu?" sehun menyenderkan punggungnya di senderan sofa.

"appamu semakin tua, tidak mungkin terus bekerja"

"aku akan menerima pernyataanmu yang mempercepat ujianku tapi aku tidak ingin menggantungkan diriku kepadamu" jawab sehun menatap appanya

"aku ingin membangun perusahaanku sendiri, dengan begitu akan aku katakan kalau aku sukses dengan usaha sendiri, kalau aku meneruskan perusahaanmu itu sama saja aku hanya menumpang kesuksesan orang lain" sambung sehun

"appa orang tuamu hun bukan orang lain" appa sehun menatap manik mata sehun yang sudah terbakar dengan emosi.

"aku punya orang tua lengkap, tapi entah kenapa rasanya seperti sama tidak mempunyai orang tua" sehun berjalan pergi menuju kamar mandi.

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang