Yoona termenung menatap kosong langit dari pintu balkon. Ia mengingat kejadian 2 tahun yang lalu, yang menimpa sehun. Dengan dirinya yang masih menjadi kekasih sehun dan menjadi anak seorang pembantu yang tinggal dirumah sehun.
FLASHBACK
"kenapa appa dan eoma selalu membanding-bandingkan aku dengan dirinya!" tunjuk sehun ke kakaknya yeon seok.
"karena kau bodoh hun, bandingkan nilai kakakmu dengan nilaimu, kakakmu sangat jauh lebih baik daripada dirimu" jelas eoma sehun melempar kertas yang berisi nilai-nilai sehun dalam berbagai bidang.
Sehun hanya mengeratkan genggaman tangannya. Menahan emosi yang semakin ingin keluar. Yoona hanya mengamatinya dari jauh. Menatap nanar kepada sehun.
"ditatap dari penampilannya saja sudah tahu siapa yang mempunyai masa depan yang indah, iyakan eoma" yeon seok memeluk lengan eomanya.
"tentu saja yeon seok" eoma mengelus rambut halus yeon seok.
"apa dengan membeli kunci jawaban bisa menjadikan dirimu besar kepala?" sehun bersmirk. Yeon seok terkejut
"apa kau pikir aku tidak mengetahuinya?" sambung sehun.
"cukup sehun, appa tidak mau kau seperti ini!" teriak appanya
"aku berkata yang sebenarnya appa" sehun mengalirkan air matanya.
"yeon seok tidak akan melakukan hal jahat yang pernah kau lakukan sehun!" timpal eomanya.
"kenapa kalian tidak percaya denganku! Aku sudah bilang bukan aku yang mendorongnya dari tangga, dia yang terjatuh sendiri saat akan memukulku karena terpeleset!" jelas sehun mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
"kau bukan manusia yeon seok!" teriak sehun yang sudah tidak bisa menahan emosinya.
PLAK!
Appa sehun pun menampar pipi sehun. Yoona pun terkejut melihatnya.
"cukup paman kasian sehun" luhan menghalangi pamannya agar tidak melakukan hal yang lain.
"dia harus diberi pelajaran" appa sehun pun menggeret sehun ke dalam gudang. Suara cambukan keras terdengar dari dalam gudang. Rintihan kesakitan terdengar dari dalam sana. Yoona yang berada disana hanya terdiam dan menangis kasian kepada sehun, kenapa keluarganya memperlakukan dirinya seperti itu? Kenapa keluarganya tidak mempercayai dirinya? Kenapa?.
Batin yoona.Setengah jam yoona dan luhan menunggu pintu gudang terbuka.
"sehun tidak melakukan itu" lirih yoona masih menangis.
"aku sudah menjelaskan itu yoon, tapi percuma, yeon seok selalu mencuci otak pamam dan bibi" jelas luhan.
Tiba-tiba pintu terbuka menampakan appa sehun keluar dengan tangan membawa sabuk, setelah itu pergi.
Luhan dan yoona pun berlari masuk ke gudang. Melihat keadaan sehun."kau tidak apa-apa hun?" yoona khawatir.
Sehun hanya terdiam menunduk tidak ingin yoona merasa terlalu khawatir tentang dirinya. Luhan melihat punggung sehun yang tersender di tembok, terdapat garis-garis darah bertumpukan penuh disana. Luhan menahan tangisnya melihat keadaan sehun yang seperti ini
"aku tidak apa-apa noon, kau bisa tidur sekarang, besok kan kau ujian" sehun tersenyum.
"hyung.. Bisakah kau mengambilkan bajuku, aku tidak mau memperlihatkan abs ku kepada yoona noona" sehun tersenyum sebisa mungkin.
Kau bahkan masih menutupi lukamu hun di depan orang yang kau sayangi. Batin luhan
Luhan pun mengambilkan baju sehun yang berada disampingnya dan memberikannya kepada sehun. Sehun pun langsung memakainya, menghiraukan rasa sakit yang ada dipunggungnya. Dengan pelan sehun berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy
RandomSeorang pria yang trauma dengan cinta pertamannya, dan membuat dia berubah, yang awalnya menjadi pria setia berubah menjadi pria pendamba mahkota wanita.