(3) Origami Cranes | By : Meongkitty

108 12 3
                                    

Cast(s) : Nam Woo Hyun (INFINITE), Kim Myung Soo (INFINITE) | Genre : Brothership, friendship | Author : Meongkitty

...


Rakyat Jepang percaya bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci dan dapat hidup ribuan tahun. Konon, jika kita melipat seribu bangau kertas maka satu permohonan kita akan dikabulkan.


Woohyun duduk terdiam di tepi ranjang. Kepala menoleh, melihat kotak plastik yang bertengger di atas mejanya.

Barusan seorang pemuda yang ia kenal – yang sudah 4 tahun tidak bertemu – datang menjenguknya. Woohyun sempat pangling lantaran bocah itu tumbuh dengan sangat tampan. Postur tubuh bahkan melebihi tinggi badan Woohyun. Sayang ada yang hilang dari bagian yang paling khas. Pipi gembulnya.

Pemuda itu membuka kotak besar yang dibawanya lalu mengambil dan menggantungkan hadiah itu di langit-langit kamar. Woohyun menguatkan rahang saat mengamati bangau-bangau yang bergoyang tertiup angin itu. Apa dia tidak memiliki kegiatan lain selain melipat-lipat kertas? Woohyun pikir butuh waktu lama untuk membentuknya sedemikian rupa.

"Semoga lekas sembuh, hyeong." Ia tersenyum, bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi di masa lampau.

Mereka tidak banyak bertukar kata. Selain atsmofer canggung yang menyesakkan dada, pertikaian masa lalu juga membuat keduanya tak sanggup berada dalam satu ruangan.

Pada akhirnya, dia lebih memilih untuk segera lenyap dari hadapan Woohyun dan membiarkannya larut dalam dimensi lain.

***

"Nah, Woohyun, perkenalkan, ini tetangga baru kita, Ibu Kim. Ayo beri salam!"

Woohyun mengamati wanita yang seumuran dengan Ibunya itu dengan pandangan menyelidik. Ibu sampai harus mencolek bahu Woohyun dan memberikan isyarat supaya menjaga kesantunan terhadap tamu. Sesuai intruksi dari penguasa tertinggi di rumah, Woohyun pun membungkuk memberi salam meski kurang tulus. Apatis ketika mata sipitnya bergulir dan bersarang pada figur anak kecil yang bersembunyi di balik balutan rok panjang milik wanita dewasa itu.

Siapa dia? Mirip tuyul.

Anak kecil yang lebih muda satu tahun dari Woohyun itu tampak ketakutan. Bibir bawahnya mengerut seakan siap merengek kapan pun. Apalagi setelah ditatap tajam oleh Woohyun. Ia langsung mengkerut seperti siput. Menarik lebar rok rimpel ibunya lantas menenggelamkan wajahnya di sana.

Melihat bagaimana lagaknya yang menarik napas kejut seperti melihat hantu—setiap kali terpergok mengintip dari balik rok dan bersembunyi lagi—tentu saja membuat satu alis Woohyun terangkat tinggi-tinggi.

Ibu Kim meraih tangan mungil anak itu, memaksanya agar keluar dari tempat persembunyiannya. "Myungsoo, ayo sini, Nak."

Namun, ia menggeleng dengan keras. Jemari gendutnya semakin erat meremas serat kain. "Maaf ya, Myungsoo memang agak pemalu."

Ibu Woohyun mendekat, berjongkok menyamai tinggi badan Myungsoo. Ia menatap takjub bocah berpipi gembul tersebut.

"Aduh, gemas!" pekik Ibu Woohyun setelah melihat bagaimana mata bulat Myungsoo mengerjap-ngerjap polos untuknya. Kemudian di depan mata Woohyun, ibu menangkup pipi Myungsoo dan mengusap-ngusapnya lembut.

"Nah, Myungsoo beri salam pada Bibi dan Woohyun-hyeong."

Myungsoo melepas salah satu cengkramannya lalu melambai malu. "Annyeong..."

【 Woollim Project】From Inspirit To INFINITEWhere stories live. Discover now