part 7

564 81 6
                                    

Ayooo mari budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca ❤ masih banyak yang jadi silent readers sedih akutuh :")

"suatu kehormatan bagiku bisa di undang untuk makan malam disini" ucap suzy begitu lembut kepala nya sedikit ia tundukan ke arah choi kiho, karena dialah yang memimpin acara makan malam ini. setelah makan malam itu selesai mereka masih terus mengobrol agar bisa mengenal suzy lebih jauh. tiffany tak banyak bertanya hanya sesekali saja ketika memang itu harus di pertanyakan.

"aku sudah mendengar semuanya dari kim dan juga ayah ku tentang kau, sepertinya kau sudah cocok untuk bisa menggantikan posisi sekretaris park dan aku berharap kau bisa bekerja sama sebagai tim yang profesional" ucap siwon ramah, suzy menganggukan kepalanya tersenyum. "jadi mulai besok kau sudah bisa datang kekantor ku, untuk sementara waktu minho yang akan mendapingimu" lanjut siwon.

"sepertinya kalian begitu dekat" tambah tiffany ramah membuat suzy menoleh ke arahnya dengan senyum

"ya kami sudah berteman dengan waktu yang cukup lama" jawab suzy

"benarkah?, kalian begitu cocok, tidak bisakah kalian saling jatuh cinta?" ledek tiffany suzy dan kim pun tersenyum dan sepertinya orang orang dsitu setuju atas ucapan tiffany. choi kiho pun menambahkan atas ucapan tiffany.

"ya benar pertama kali paman melihatnya kalian begitu cocok, bahkan paman ingin kau segera cepat menikah nak" ucap sang paman

"hey suho sebentar lagi akan segera menikah, apakah kau tidak menginginkannya juga?" ledek siwon semua yang berada di meja itu pun ikut tertawa.

"sudah sudah hey jangan menghakiminya seperti itu, kasian kim lihat wajahnya memerah" potong choi jieun

"tidak apa apa bibi, sudah lama aku merindukan suasana seperti ini" jawab kim woobin penuh senyum "aku bahkan takut jika suasana seperti ini tidak akan terjadi lagi bi" lanjutnya masih dengan senyumnya

"ya kau memang selalu seperti itu, rendah hati seperti orang tuamu" sanjung choi jieun

"aunty suzy sangat cantik aku menyukai aunty" ucap jeslyn yang berhasil membuat suzy tersenyum atas pujiannya.

"trimaksih sayang kau juga sangat cantik seperti ibu mu" mata suzy terarah melihat tiffany yang tepat berada di hadapannya. tapi terlihat lami sedikit dingin sedari tadi bahkan ia tak berbicara hanya mendengarkan obrolan obrolan mereka.

"daddy, mommy, aku ingin istirahat ... grammy , granpa dan semuanya selamat malam" ijin lami lalu membungkukan tubuhnya, dirinya lebih memilih pergi kekamarnya di tengah tengah obrolan obrolan keluarga choi.

"ya istirahatlah, besok kau harus sekolah" jawab tiffany , lami pun segera pergi meninggalkan kursinya. ia duduk di atas kasur setelah berada di kamarnya dan menyandarkan tubuhnya pada bahu kasur miliknya. di ambilnya ponsel yang tepat berada di atas nakas sebelahnya ada beberapa pesan masuk pada ponselnya termasuk pesan dari jeno dan juga herin. Lami tak membalas pesan jeno dia lebih memilih untuk menelpon herin.

"hallo" ucap herin dari sebrang sana,setelah panggilan dari lami masuk.

"hhmmm" lami berjalan dan duduk di sofa kamarnya dengan ponsel yang ia tempelkan pada kupingnya.

"lama sekali kau tak membalas pesanku" protes herin di balik panggilan mereka

Kepalanya ia sandarkan pada bahu sofa "maaf, dirumah grammy sedang ada acara" wajahnya begitu datar mod nya malam ini berubah. "aku tidak menyukainya" tiba tiba lami berucap yang membuat herin bingung.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang