"Jauhin Gio.!!".
Begitu mendengar perkataan itu.tiba² saja detak jantungku memompa lebih cepat.aku tidak tau kenapa.padahal yang aku tau aku bukanlah siapa²nya Gio.aku menyukainya? Gak juga.,pacar? Bukan.kerabat? Bukan.cuman SETAN,"sebatas teman".Tak lebih dari itu.aneh...
"Kenapa...??..kok bengong?..sanggup gak lo..?..".ketus Verra tiba².
Akhirnya gue mutusin untuk menyepakati apa yang Verra syaratkan ke aku.lagi pula itu gak akan berpengaruh ke aku kan? Maybe...
"Aku sanggup kok.skarang kamu bisa bareng Gio terus.lagi pula, Gio itu aku anggap sebagai teman saja, gak lebih. tapi,apa kau skarang udah maafin aku?..aku minta maaf yah soal tadi.karena aku.kamu jadi terluka.".ujarku lirih.Entah apa yang di pikirkan oleh Verra,tetiba dia terbungkam dan menatapku dengan tatapan yang tak biasa.
"Oke.deal..gue maafin lo.dan lo harus jauhin Gio.". Verra tersenyum sinis padaku.aku cuma datar saja.
"Aku pamit...."
Aku pun pergi untuk pulang.Sampai di luar ruangan....
"Vi...gimana?? Udah baikan..?...". Tanya Gio tiba²."Iya".jawabku singkat.
"Trus mau kemana?..". Tanyanya lagi.
"Pulang.". Singkatku.
"Mau aku anter..?.".
Pertanyaannya tak ku gubris sama sekali. Malah pandanganku kini tertuju pada Rian yang telah berdiri di hadapanku."Ian...anter aku pulang yah...?..".aku tidak tau mengapa aku meminta seperti ini pada Rian. Padahal aku sudah pernah berjanji untuk tidak merepotkannya.
"Ayo deh..gue juga udah mau pulang."..
Sambil berjalan bareng Rian."Trus gue Vi..?.. ". Tanya Gio lagi.
"Temenin Verra.Verra butuh bantuan lo!.. "Teriak gue dari jauh.
"""
Sepanjang perjalanan pulang..banyak yang Rian tanyakan padaku tapi aku tak peduli sama sekali..aku merasa terjadi keanehan dalam diriku.entah kenapa...Autor pov...
Selepas Devi dan Rian menghilang dari pandangan orang ini. Gio langsung menghampiri Verra."Verra..!!..buat ulah apa lagi lo hah..?!!..".ketusnya.
"Maksud kamu apa sih Gio..?..please deh...baik² sama aku.aku kan selalu baik sama kamu.Masa kamu gak mau ngebalik sih..."..
"Gue gak peduli..!!..lo gak usah ngatur² hidup orang lain deh..lo gak punya hak buat itu..!!..".
"Tapi apakah aku berhak untuk mengejar orang yang aku sayang?? Hah..?..apa aku gak berhak untuk itu..?kenapa Gi.. Kenapa?..kamu cuman fokus untuk Devi.sedangkan aku..?..apa kamu belum mengerti juga kalo aku sayang sama kamu..?...kau tau..?..aku melakukan semua itu karena aku hanya ingin mendapat perhatian darimu.gak lebih.tapi kamu? Cuman fokus pada Devi.Devi terus yang ada di pikiranmu.kapan kamu akan membuka pikiranmu untukku Gi..?..dan kamu Gio.apakah kamu pernah berpikir kalo Devi juga sayang sama kamu atau gak??..Devi pernah menyatakan perasaannya padamu..?tidak kan...?..aku kasihan melihatmu berjuang sendirian buat dapetin orang yang kamu sayang.dan aku sama seperti mu.aku berjuang karenamu.dan kau berjuang karena Devi yang tak jelas apakah dia menyukaimu atau tidak..". Jelas Verra dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Kalo emang lo berjuang untuk orang yang lo sayang.kenapa harus libatin orang yang tak bersalah..?!....".
"Itu......karena dia sebagai pembatas antara aku dan kamu Gi..karena dia juga yang memisahkan kita.".
"Gue dan lo gak pernah menjadi KITA..!!..dan sampai kapan pun.gue bakal lakuin apapun untuk Devi..!!..dan lo..!!...gak usah sok baik ke semua orang.karena lo pada dasarnya udah licik...".Gio pun beranjak dari sana.
Verra merasa perih.tak kuat membendung air mata.akhirnya menangis juga.
Tak lama kemudian.Tanpa mengetuk pintu Gio langsung masuk.
"Ohh iyya...gue harus di sini nemenin lo sementara.karena Devi mesen ke gue buat ngantar lo pulang nanti..ini juga buat alasan sebagai tanda terima kasih karena lo udah maafin Devi.".ucap Gio santai lalu bersandar di sofa dengan merenggangkan kedua tangannya.
Verra pov...
Gue sedikit kaget dengan kehadiran Gio,dan segera gue ngehapus air mata gue yang sempat mengalir.Keberadaan Gio skarang ngebuat gue canggung.gak tau kenapa.
"Ka...kamu pulang aja deh.kan kamu gak suka bareng aku.sorry Gi kalo aku terlanjur sayang sama kamu...". Ujar gue lirih.
"Sayang ke orang lain itu wajar.". "ohh iyya.gue lebih suka kalo lo gak berpura-pura kek gini.jadi diri sendiri seadanya itu udah cukup bagi gue..gak perlu sok²an.kalo suka orang lain gak perlu ada orang lain buat jadi korban.kalo suka?Nyatain.gak di bales?terima kenyataan gampang kan..".ujar Gio bijak.
Emang sihh Gio ada benarnya juga.tapi menerimaa kenyataan yang pahit itu susah.malah terkadang gak sudi...
Langit kini berganti senja.
Skarang aku berada di mobil Gio.mengantarku sampai rumah.
Sesampainya di rumah...
"Makasih Gi..."."Iya.gue pamit yah.. ".
Malam ini.entah kenapa setiap kata yang di ucapkan Gio selalu terngiang di kepala ku.
Sepertinya gue udah emang orang yang jahat.bisa²nya gue bersifat kekanak²an gini ke Devi...
Gue merasa bersalah padanya.masa sih gue harus minta maaf??..aaah..gue ogah..!..
Gue kan gak salah..?..ngapain juga gue minta maaf sama orang yang gue benci.huuh....
Maaf yah guys kalo cerita di part pertengahan ini agak kependekan..
Ikuti teterus ceritanya yah guys...
Salam..❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & pengorbanan
RandomBagi gue,berkorban lebih berarti di banding yang lain,dan andai gue gak bisa balas kebaikan lo sepenuhnya,biarin gue ngorbanin hidup gue buat Lo..... Penasaran dengan ceritanya?? Buruan baca.. Semoga kalian suka yaah.. Follow yah❤..di follback kok❤😊