Untuk sampulnya, sementara yang itu dulu yah^^ belom diedit, dan tangan aing udah kebelet buat publish^^
Pagi yang damai nan tenang ini, tergantikan oleh teriakan misuh misuh dari seorang yeoja bertubuh kurus dan mempunyai kaki jenjang itu.
Bruakk...
Dengan kasarnya dia mendobrak pintu sang kakak yang asik dengan bantal dan gulingnya, yang seolah olah itu adalah harta bendanya.
"YAK!! MIN YOONGI!! KAU--" Omongan yeoja ini disaut oleh pria yang bernama lengkap Min Yoongi itu.
"Min Lalisa! Pergilah! Kau sungguh berisik, bodoh!" Mendengar ucapan sang kakak, emosi Lalisa semakin meledup ledup.
"HEY SIALAN! INI SUDAH TELAT, BODOH! AKU TAK MAU MENDENGAR ANJING MELOLONG, HANYA KARENA MEMBANGUNKAN ES BODOH SEPERTIMU!" Sungguh teriakan Lalisa sangat menganggu tetangga tetangganya.
"HEY BODOH! JIKA INGIN BERTERIAK BUATLAH RUANGAN KEDAP SUARA! TERIAKANMU SUNGGUH BERISIK!" Teriakan sautan terdengar dari arah sebelah.
"Kau dengar? Bahkan tetangga saja mengeluh mendengar teriakanmu, apalagi aku? Sudahlah, keluar sana." Emosi Lalisa semakin menjadi jadi, baru saja dia ingin berucap, Yoongi sempat menyela duluan.
"Aku ingin mandi, kau ingin melihatku tanpa pakaian?" Astaga, Lalisa pun misuh misuh sendiri dan pergi dari ruangan itu dengan menutup pintu laki laki bernama Yoongi itu kasar.
Sungguh, jika dia bisa memilih, dia tak akan pernah memilih abang sebrengsek Yoongi.
Sedangkan kondisi rumah sebelah...
"Berhentilah mengomel, Jeon Jungkook! Kau membuat kuping ku pengat." Jungkook tetap tak mendengar ucapan yeoja muda yang berada di depannya.
"Berhenti atau ku panggang?" Barulah Jungkook berhenti, dan menatap kesal ke arah yeoja didepannya ini.
"Dia terlalu berisik, Jeon Jennie! Rasanya aku ingin minggat saja dari tempat ini, dan mencari tempat yang damai!" Yeoja yang bernama Jennie ini, mengetuk kepala Jungkook menggunakan sendok.
"Aku lebih tua darimu, sopan santunmu mana? Aku tak pernah mengajarkanmu, tak sopan di depan orang yang lebih dewasa."
Jungkook yang mendengar ucapan noonanya, menunduk dan berguman pelan. Tapi, Jennie masih bisa mendengarnya.
"Maaf, noona."
"Tak apa, jangan diulang! Lain kali, aku akan memukul kepalamu menggunakan pisau daging, Jungkook-ssi." Jungkook hanya bergidik ngeri mendegar ancaman dari noona nya itu.
Setelah selesai sarapan, mereka pun berangkat. Dengan mobil terpisah yang pasti.
.
"Lagi lagi kalian! Tak bosan apa terlambat terus? Saya saja sampai bosan meladeni kalian!" Demi apapun Lalisa ingin merutuki kakaknya sekarang, gara gara membantunya mencari sepatunya yang hilang, lihat dia terkena omelan 'anjing melolong'. Astaga, kakaknya ini sungguh pencari masalah.
"Kali ini apa alasan kau, Lalisa? Sepatu hilang? Dompet hilang? Atau otakmu yang menghilang?" Yoongi yang berada di samping Lalisa mati matian menahan tawanya.
"Iya, otakku menghilang. Dan baru tadi pagi ku temukan di samping tempat tidurku." Demi apapun, itu adalah alasan terpayah yang pernah Lalisa buat.
"Dan kau? Yoongi? Jangan hanya menahan tawaanmu, berikan alasan! Jangan bodoh seperti alasan, Lalisa!" Lihat itu, guru itu kembali mengejek Lalisa.
Belum sempat Yoongi menjawab, dua mobil memarkirkan mobilnya dengan indah di area parkir. Tentu saja guru itu sudah hapal milik siapa mobil itu, hapalnya sudah di luar kepala, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brosist Zone [✓]
Mystery / ThrillerSaudara tapi rival, dan mereka menyembunyikan sesuatu. Just siblings think. ⚠️[bangtanxblackpink] ⚠️[shipperhalusaja] ⚠️[karakterfiksi] ⚠️[jangandibawabaper]