Happy reading ges.
Keesokan harinya...
Kali ini, pagi ini, Dangerous yang mendatangi meja Revolution.
"Siapa sih yang kemaren menangis, mohon-mohon eonnienya di lepasin? Kasihan, apakah kau lemah, Lalisa?" Lalisa yang sedari tadi asik tertawa bersama Jaewon pun menghentikan tawanya, dan menatap tajam ke arah Jihyo.
"Sejak kapan aku memohon kepadamu? Segitu pengen nya menjadi Tuhan yah? Kupikir kau cukup dewasa membedakan memohon dan menahan, ternyata tidak sama sekali," Ucapan Lalisa sukses membuat Jihyo terlihat kesal. Hey! Apa ini! Kenapa pula jadi Jihyo yang kesal? Aneh.
"Yak! Yeoja sombong, itu menahan, bodoh, menahan. Kau bisa melihat perbedaannya, nona, jika kau belajar dengan giat," Jihyo mengepal kuat tangannya, Jennie yang melihat itu pun, memutuskan menegur Lalisa.
"Sudahlah, Lalisa-ya. Tinggalkan saja mereka, jangan meladeninya," Lalisa pun menoleh ke arah eonnie kesayangan nya itu, tak terima di tegur.
"Apa ini, eonnie? Mengapa kau melarang ku? Biasanya kau hanya diam dan mendukung ku, ketika aku menghina mereka. Lalu mengapa sekarang kau menasehati ku, eonnie? Eonnie, kau memang berbeda sejak kemarin," Lalisa hanya mendengus sebal, entah apa yang dilakukan Dangerous pada eonnienya, sehingga membuat eonnienya jadi orang yang berbeda.
"Jangan kekanakan, Lalisa-ya. Dia hendak melarang mu saja, demi kebaikan mu. Kenapa pula kau emosi? Hentikan saja, Lalisa, lebih baik jangan mempedulikan mereka," Bukan hanya Jennie saja yang berbeda, tetapi Hanbin pun.
Hanbin yang ceria, Hanbin yang periang, Hanbin yang lawak, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang tidak mereka kenali. Hanbin yang dingin dan kaku.
"Kim Hanbin! Kau kenapa? Mengapa pula kau jadi membela Jennie. Lalisa hanya menegur mereka yang duluan menghina dirinya. Kenapa jadi kalian melarangnya? Kalian aneh," Hanbin pun berdiri, disusul dengan Jennie yang juga ikut berdiri.
"Terserah, Jiwon-ah. Aku tak perduli, ayo, Jen, kita pergi!" Mereka berdua pun pergi, dan meninggalkan Dangerous yang sedang asik tertawa.
"Lihat! Kalian tak ada apa-apanya bila tidak ada mereka, kasihan sekali dimarahi oleh sahabat yang kalian sayang. Selamat menikmati kehancuran, Lalisa, Jaewon, Mino, dan Bobby," Dangerous pun pergi bersama ejekan Eunha yang entah mengapa membuat Revolution terlihat sedikit menyedihkan.
Oh ya, ingin tahu kenapa Jennie dan Hanbin bisa bersama Revolution? Mari kita flashback sedikit.
"Aku ingin kalian menyamar jadi mata-mata kami dan selalu bela kami, ketika kami ditindas oleh mereka," Jennie maupun Hanbin mengangguk. Dangerous yang melihat itu tersenyum senang.
Akhirnya, mereka berhasil perlahan-lahan menghancurkan Revolution.
"Sekarang aku ingin kalian pergi ke mereka, dan berlagak sudah mendapat ampunan dari kami," Jennie dan Hanbin pun beranjak pergi. Namun, ucapan Irene membuat mereka berdua berhenti.
"Jenjen-ah, Binbin-ah, apakah kalian ingin ikut kami nanti malam?" Jennie dan Hanbin pun menoleh. Oh sebentar! Mengapa Irene memanggil Hanbin dengan sebutan Binbin? Karena, Irene, Jennie, dan Hanbin, dulunya adalah tiga sahabat yang sangat melengkapi satu sama lain, tentu tak memungkiri mereka mempunyai nama panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brosist Zone [✓]
Mystery / ThrillerSaudara tapi rival, dan mereka menyembunyikan sesuatu. Just siblings think. ⚠️[bangtanxblackpink] ⚠️[shipperhalusaja] ⚠️[karakterfiksi] ⚠️[jangandibawabaper]