never gonna leave you.

1K 27 0
                                    

"Apa aku harus menunggumu selama ini? Sudah berapa waktu yang aku sia-siakan hanya demi menunggu kepastian darimu? Dulu kamu mengejarku begitu gencar. Sekarang? Apa aku harus memintamu mengejarku? Enggak kan?" dia berdiri di hadapanku. Matanya sudah berkaca-kaca menahan air mata. Dia tidak pergi, dia menungguku. Aku pikir dia telah jauh pergi. Nyatanya ....
"Masih mau menjaga jarak denganku? Harus aku paksa mendekat? Kalau rindu jangan ditahan Fel." dia mengernyitkan dahinya. Aku suka asal bicara asalkan dia tidak menangis. Aku tidak suka melihatnya menangis, apalagi karena lelaki sepertiku. 

Dia mematung. Tidak mendekat, tidak menjauh. Raut wajahnya juga berubah menjadi serius.
"Jangan harap kata-kata itu terlontar dariku. Aku tidak akan semudah itu untuk dipermainkan lagi olehmu. Aku berdiri di sini karena ini. Benda ini tidak akan kusimpan lagi." dia melepaskan kalung liontin yang diberikan oleh Ce Alice sebelum berpulang. Aku terkejut mendengar apa yang diucapnya. Dia telah berubah. Kali ini dia memutar balik tubuhnya. Aku tidak menahannya.
"Kamu boleh menghukumku seperti ini Fel. Kamu boleh menjauh dariku. Kamu boleh diamkan aku. Kamu boleh lakukan apa pun terhadapku, tapi satu hal yang aku pelajari dari kesalahanku. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu lagi. Nggak akan Fel!"
"Bukan kamu yang pergi, tapi aku yang memutuskan untuk pergi dari hidupmu." 

Aku harus menerima kenyataan bahwa Felisha telah berubah. Dia tidak berhenti, dia tidak memberikan perlawanan apa pun. Dia terus berjalan tanpa berpaling untuk melihatku. Kukejar langkahnya sampai di ujung jalan, kutarik lengan kanannya hingga membuat tubuhnya masuk ke dalam dekapku.
"Maaf Fel, aku nggak bisa tahan lebih lama lagi untuk tidak memelukmu seperti saat ini. Ragaku butuh kamu. Bukan hanya ragaku, lelaki yang sedang memelukmu ini butuh kamu. Fel, aku butuh kamu." yang kudengar hanyalah embusan napasnya. Dia memilih untuk bungkam dan tubuhnya melemas. Bukan disengaja, aku kaget mendapati dirinya tidak sadarkan diri.
"Bodoh banget jadi manusia sih, Dim!" aku bergegas membawanya ke rumah sakit terdekat.

the difference between us [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang