Waktu semakin malam, kami pun kekenyangan tapi rasanya sayang sekali kalau kita langsung tidur. Akhirnya para laki-laki pun bermain gitar sambil bernyanyi-nyanyi, kami pun bergantian bernyanyi sambal nari-nari gak jelas di ruang tengah. Mulai dari lagu semangat sampai lagu galau dinyanyikan, kami bener-bener menikmati malam kami.Karena capek kami pun berhenti, dan mencari ide apa yang akan dilakukan setelahnya. Somi mengusulkan kalau kita bermain Truth or Dare. Entah ada angin apa kita bermain ini, aku yang mendengarnya langsung menolak namun tidak ada yang setuju karena semua harus ikut. Somi pun segera berlari mencari alat yang ingin diputar, dan ia mendapatkan botol minum kosong bekas kita makan-makan tadi.
Akhirnya botol itu siap untuk diputar, suasana pun semakin tegang karena siapakah diantara kita yang pertama kali dikerjain. Somi pun mengambil ancang-ancang dan memutar botolnya, yang mengenai sisi ujung botolnya dialah yang terkena Truth or Dare. Yang kena pertama kali adalah...
"YAAAAA WOOOJINAAAAAAA"
"ANJIR KOK AKU SIALAAAN"
Semua orang pun tertawa terbahak-bahak, gak ngerti lagi deh. Somi pun langsung menayangkan pertanyaan padanya, truth or dare.
"WOOJIN, TRUTH OR DARE"
"Truth"
"Coba jujur, kejadian konyol apa yang udah kamu lakukan hari ini?"
Tiba – tiba hening, kami semua mendengarkan dengan seksama dan setelah mendengar kejujuran Woojin kita semua pun kompak tertawa terbahak-bahak.
"Sebenarnya, hari ini aku banyak kentut, dari awal perjalanan sampai disini, dan selama dikolam renang tadi aku sudah pipis tiga kali."
"YHAA WOOJINAAA kamu jorok sekali sih, tadi kan kita main air sama-sama"
Mendengar hal itu, Somi yang paling kesal, ia pun memukul punggung Woojin. Sumpah emang ini anak pandai banget ngelawak, sementara pacarnya Sohye hanya menertawai Woojin. Hebat ya Sohye, tidak sedikitpun ilfeel sama pacarnya yang minus ini.
Setelah pengakuan Woojin, suasana kembali hening karena Somi berniat memutar kembali botolnya lagi dan sialnya ternyata itu berhenti padaku. Aku benar-benar sial hari ini."
"YHAAA SEJEONG WKKWKKWKWKWKWKWK"
Aku hanya menunduk lemas, Somi dan Mina bahagianya minta ampun, aku tidak mau mendengar pertanyaan darinya, benar-benar menyebalkan hari ini. Ia pun mendorong-dorong badanku agar aku mendengarkannya. Akhirnya aku pun bersiap untuk menghadapinya.
"Yaa Sejeong Truth Or Dare"
"Truth"
"Pilih Daniel atau Jisung"
Aku yang mendengarnya langsung shock, kenawhy, astaga si Somi ini bener deh kelakuannya. Jangankan aku, bahkan Daniel pun langsung menatapku, Jisung juga kaget mendengar, dan semua orang menatapku menanti jawabanku.
"Yaa cepetan pilih jujur, Daniel atau Jisung"
"Ya kenapa pertanyannya itu, yang lain dong"
"Loh kenapa bingung, kan tinggal jawab, atau jangan bilang kamu memang ada rasa diantara mereka berdua"
Tolong rasanya aku ingin menyublim, gimana ini, kalau aku jawab Daniel sama aja pengakuan cinta bukan. Tapi kalau aku jawab Jisung nanti takutnya aku ngasih harapan untuknya.
"Hmm... Dare deh kalo gitu"
"Ya ga seruu..... kalau kamu Dare kamu harus nari Pole Dance ditengah kita"
"YHAAAA kenapa kamu jahat sama aku Somi"
Anak anak makin senang melihat Somi mengerjaiku, sial bahkan otakku pun makin tidak bisa berfikir. Pada akhirnya aku pun menjawab agar permainan ini cepat selesai agar target berikutnya berjalan, permainan ini akan berhenti sampai semua kena.

KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Destiny - Daniel x Sejeong
Fanfiction[Completed] Manusia hanya bisa berencana selebihnya Tuhan yang menentukan. Semua pertemuan ini adalah takdir - Kang Daniel