19. Go Away

88 14 0
                                    









Semenjak kembali dari vilanya Kuanlin, moment disana benar-benar berkesan banget. Apalagi tempatnya, benar-benar ingin membuatku kembali kesana lagi. Setiap memikirkan itu rasanya aku ingin kembali, kecuali insiden di dapur. Jisung sekarang makin menjauhiku, aku tak masalah, asalkan suatu saat dia memang bisa memaafkanku. Memang butuh waktu untuk itu dan aku memahaminya.

Aku menyusuri pelataran kampus, setelah sibuk kuliah aku sudah jarang bertemu dengan kak Onge. Hari ini ia memaksaku untuk jalan bersamanya, alias ia minta aku menemaninya membeli kamera baru. Aku sudah mencoba untuk menolak, namun semakin aku menolak maka ia semakin merengek dan memaksaku sampai akhirnya akupun menyerah. Dia benar-benar kayak anak kecil.

"Ngie... aku disini...."

Aku mencari asal suara itu dan ternyata kak Onge sudah siap dengan mobilnya, aku pun tersenyum dan menhampirinya.

Kamipun berangkat bersama, rasanya sudah lama sekali aku tidak jalan bersamanya. Sebelumnya ia mengajakku jalan, namun saat itu aku sedang menginap di Villa Kuanlin. Mendengar itu kak Onge sempat merengek ingin ikut, tapi aku sudah menjelaskan kalau ini acara kelas akan sangat tidak enak kalau aku mengajak orang luar. Pada akhirnya aku berjanji untuk berjalan berdua dengannya hari ini.

"Ngie.. kamu mau gak ke café-café lucu?"

"Terserah kakak aja"

"Oke Oke.. nanti ya abis beli kamera kita meluncur"

Terkadang aku berfikir, kelakuannya tidak sesuai dengan umurya. Aku bukan kakak adik dengannya melainkan ibu dengan anak. Sesampainya di tempat kamera kak Onge tidak lama mencari karena sebelumnya ia sudah menentukan kamera apa yang ingin ia beli. Tanpa basa basi aku dan dia langsung meluncur ke café yang ingin ia datangi.

"Hari ini aku ada acara meet and greet Ngie sama fansku, kamu gpp kan ikut"

LOH KOK TIBA – TIBA DIA MALAH MEET N GREET SIH.

"Maaf ya aku gak bilang, kamu jangan marah ya, plis temenin aku"

"Yaampun kak, apa kata fans kakak nanti kalau aku ikut"

"Mereka gak jahat kok, bentar aja Cuma 2 jam"

"Bukan masalah itu kak, tapi kenapa kakak gak bilang dari awal"

"Kalau aku bilang kamu gak bakalan mau ikut"

Aku jujur bete dan kesel, tapi aku juga tidak bisa menjawab omongannya kak Onge. Gimana ya aku gak nyaman bertemu dengan fansnya itu, aku takut mereka berulah, apalagi aku sering dihujat. Mereka pasti fikir aku adalah pacarnya, aku gak mau timbul masalah setelah ini. Kak Onge yang menyadari aku bete ia pun menyetel lagu agar suasana tidak sepi. Ia memutar lagu Wannaone – Spring Breeze.

"Kamu tau gak, aku suka banget lagu ini"

"Aku juga suka"

"Benar kan, lagunya enak hehehe ini lagu favorit aku loh, aku selalu memutarnya"

"Benar kan, lagunya enak hehehe ini lagu favorit aku loh, aku selalu memutarnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Power Of Destiny - Daniel x SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang