EMPAT : Good Time!

134 30 18
                                    

"Sebab sepanjang kita berjalan, menghindar, berpura-pura tidak mengetahui atau apapun itu, kita akan tetap akan bertemu apa yang ditakdirkan untuk bertemu.."

20:35 WIB

Warung Up-normal biasanya selalu ramai oleh para pengunjung, karena tempatnya yang nyaman serta kekinian membuat kafe ini sangat populer di semua kalangan. Entah seperti sudah direncanakan, padahal tidak, saat ini kafe terlihat cukup sepi hanya ada beberapa pengunjung yang mengisi meja di lantai dua. Salah satunya, Rizki yang sedang curi-curi padang ke arah Nadila yang sedang melihat-lihat daftar menu.

Melihatnya, Astrid sungguh gregetan dengan tingkah kikuk sahabatnya, ia pun mengeluarkan ponselnya untuk melapor pada anak-anak kontrakan.

Astridehulina Calista mengundang Rizki Permana, Andrean S. Alkatiri, Bima Rizky, Ridho Pandega, dan Dimas Kusuma Wijaya.

Ridho Pandega telah bergabung.

Astridehulina Calista : Cek 1 2 3! Hadirlah para manusia gaib.

Ridho Pandega : Astagfirullah! laknatnya benget Astrid nyebut gua manusia gaib.

Andrean S. Alkatiri telah bergabung.

Andrean S. Alkatiri : Kenapa As?

Astridehulina Calista : Becanda Dho hahaha.

Astridehulina Calista : Temen lu nih Dre. Kaku banget kayak kanebo kering. Masa depan-depan sama cewek malah curi-curi pandang.

Andrean S. Alkatiri : Ya Allah Rizki, tiap hari udah di kasih contohin cara-caranya juga, apa masih perlu les privat?

Dimas Kusuma Wijaya telah bergabung.

Dimas Kusuma Wijaya : Eh, ada apa ini rame-rame? Ada info terbaru bukan? Gua lagi gantiin Ceyi jaga kafe soalnya.

Ridho Pandega : Si Rizki lagi dikenali sama cewek Dim.

Bima Rizky telah bergabung.

Dimas Kusuma Wijaya : Subhanallah! Allahuakbar! Engga nyangka, ternyata sahabat gua masih normal. :')

Bima Rikzy : Asslamu'alaikum para domba tersesat.

Andrean S. Alkatiri : Wa'alaikumsalam ponakan kuskus.

Ridho Pandega : Bam, bakso malang 1 ya dibungkus, campur.

Dimas Kusuma Wijaya : Sekalian Bam, gua nitip sate padang.

Andrean S. Alkatiri : Gua juga mau, samain aja. Uangnya di Dimas.

Bima Rizky : Pada beli sendiri bangke, gua lagi nganterin paket orang.

Astridehulina Calista : Ini malah pada nitip makan. Kasih dukungan buat sahabat kita dong!

Bima Rizki : Ayo Rizki, ku yakin kau bisa! Ku yakin kau pasti bisa! *Kibarkan bendera PERSIB*

Dimas Kusuma Wijaya : Kyaaa~ Mas Rizki cepat! Aku udah gak kuat, pengen ena-ena!

Ridho Pandega : Aaaah... Aaaah... Astrid~ Bilangin ke Rizki beliin bakso malang *Kabur*

Astridehulina Calista : Emang ternyampah lu pada hahaha....

Rizki mencoba untuk mengecek ponselnya yang sejak tadi bergetar di dalam saku dan langsung melotot ke arah sahabatnya setelah melihat semua isi chat di Whatsapp­-nya. Astrid hanya terkekeh sambil memeletkan lidah, membuatnya hanya bisa menghela nafas.

PANCARONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang