[Uduki Arata x Togawa Chisa]

66 5 0
                                    

"Sure Surely, Sugar Ring a Ring. Sure Surely, fuwasowa Sweetie Love~"

Chisa menyanyi, sedangkan Arata tidur ditemani dengan sekotak susu strawberry-nya yang telah habis.

Apa yang mereka lakukan sekarang ini?

Kuker memang tapi nyata. Duduk di bawah pohon sakura malam-malam seperti ini--sebut saja piknik. Tunggu, jangan interupsi kegiatan mereka yang menyenangkan ini.

Terkhusus You yang sedari tadi menahan kekesalannya di balik semak-semak sembari menggigit kukunya--gereget dengan pasangan April ini.

"Aratacchi, Aratacchi. Coba lihat, langitnya cerah."  Chisa menunjuk ke arah langit. Arata membuka malas sebelah kelopak matanya, mengintip gadis bersurai orange itu.

Arata kembali menutup matanya, "Apalagi ditambah guguran kelopak bunga sakura. Pemandangannya tambah indah."

Chisa ber-oh ria dengan semangat.

Suasanya tambah aneh, heran memang. Tetapi mereka merasa nyaman-nyaman aja dengan keadaan ini. Mungkin karena mereka berdua adalah orang seperti itu makanya---ok, lupakan.

"Chisa... Sudah dua jam..."

"Uhm, Aratacchi! Sudah dua jam kita disini dan belum ada sama sekali..."

Mereka berdua diam, lalu menghela nafas bersamaan.

"Bintang jatuh."

Pria bersurai hitam yang tadinya bermalas-malasan itu segera bangun, mengabaikan rasa kantuk serta malas yang menghampiri dirinya.

"Si ecchi itu mana---katanya bakal ada bintang jatuh. Tapi lihatlah ini. Itu anak minta dihujat yah."

Arata mengomel dengan wajah datarnya. Chisa hanya tetap menyanyi layaknya mengiringi kemarahan Arata.

Dasar, memang pasangan bulan april itu terlalu aneh untuk bersama.

You menepuk jidatnya tatkala memperhatikan pasangan itu, sesekali mendengus kasar ketika mendengar perkataan Arata. Lelah dirinya mencoba mencomblangkan kedua orang bersurai berbeda itu.

Hingga...

"Aratacchi, sembari menunggu hujan meteornya mari kita menyanyi! Sakura Sakura, bagaimana?"

Arata melirik gadis itu, memikirkan dengan lama, mencoba menimbang dengan baik ajakan gadis di hadapannya.

Butuh waktu sekitar 10 menit sampai Arata mengangguk setuju.

"Baiklah, ayo bernyanyi."

"Bagus! Kita mulai dari Aratacchi!" Chisa mengepalkan tangannya, menatap senang Arata.

Arata berdehem pelan, kemudian mengawali nyanyiannya. Yang diikuti oleh Chisa. Mencoba membunuh waktu agar hujan meteor segera tiba.

Yah, tanpa memohon pada bintang jatuh pun mereka berdua dapat dekat seperti ini.

Oh, jangan lupakan karena ide You juga.

Wish Upon a Star ↠Tsukiuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang