[Minaduki Rui x Terase Yuno]

67 8 1
                                    

Mizuki menoleh pada gadis bersurai pendek tomboy itu, menatap jahil padanya. "Yakin ingin keluar? Nanti hujan lagi lho."

Yuno mendelik sebal pada partner-nya itu. Sudah tau ia tidak suka jika dikaitkan dengan hal seperti itu, si biru tua itu masih saja mengungkitnya.

"Tidak--ya tentu saja aku akan keluarlah! Rui sudah menungguku malam ini. Kasihan dua kalau aku tudak pergi. Nanti yang ada dia kayak kucing jalanan."

Mizuki sweatdrop, "Perkataanmu tepat tapi jahat sekali yah..."

Yuno tudak membalas dan langsung membuka pintu--namun baru saja selangkah ia keluar, langit yang awalnya cerah menjadi gelap, ditutupi oleh awan.

Dua langkah ia berjalan, hujan. Tubuhnya diguyur oleh air yang berasal dari langit itu, padahal tidak ada ramalan cuaca yang mengatakan bahwa malam ini akan hujan.

Sial memang---

Yuno kembali masuk, yang disambut hangat oleh Mizuki dengan sebuah handuk kecil. Mizuki layaknya bisa memprediksi kejadian ini. Dengan sangat terpaksa, Yuno mengambil handuk tersebut guna mengeringkan rambutnya.

"Bisakah kau membatalkannya saja? Hujan 'kan?" tanya Mizuki.

"Tapi... Rui..., aku tidak bisa meninggalkannya."

  
Tok tok tok
  

Suara ketukan pintu terdengar. Membuat kedua gadis itu menoleh, menatap ke sumber suara.

"Ya? Siapa?" sahut Yuno.

Ia berjalan, membuka pintu tersebut untuk yang kedua kalinya. Irisnya terkejut ketika mendapatu pria berkelahiran bulan yang sama dengannya itu sedang berdiri, di bawah payung, menatap datar juga sayu gadis yang lebih tinggi darinya itu.

"Malam, Yuno..."

Yuno diam, tak menyangka bahwa pemuda polos itu akan menjemputnya seperti ini.

"Rui?"

"Yuno, kita akan pergi untuk acara tahun baru 'kan?" Rui bertanya dengan penuh harap.

"Tentu saja--hanya saja masih hu--"

Perkataan Yuno terhenti keetika melihat langit yang mulai cerah, tetesan-tetesan air hujan telah berhenti.

Ingin rasanya Yuno mengumpat dalam hati akan kehendak langit yang terlalu sial padanya.

Seakan tau pikiran Yuno, Rui menyahut, "Tadi gara-gara sesuatu, Shun membuat langit menangis tapi sebelum itu aku melihat ada bintang jatuh... Dan aku memohon agar kita bisa pergi bersama tanpa ada halangan..."

Anak baik memang selalu beruntung. Dan hal itulah yang membuat Yuno dapat cocok dengan Rui. Seakan kesialannya pergi entah kemana jika menyangkut langit.

"Baiklah, ayo pergi."

"Uhm."

  
Sepertinya, bintang jatuh melancarkan jalan-jalan mereka.

Wish Upon a Star ↠Tsukiuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang