4

137 27 9
                                    

Pukul 9 malam, langit terlihat bersih tanpa bintang. Hanya ada sebuah bulan purnama yang terlihat sangat jauh.

Satu jam sudah, Kazella dan Dareld berada dalam ruangan yang sama. Sudah setengah jam pula, setelah Dareld menjelaskan secara singkat penyebab dirinya dapat berada disana, dan selama setengah jam kemudian mereka hanyut dalam keheningan masing-masing, sementara Kazella sibuk mengobati lukanya dalam diam, Dareld hanya mampu memandangi gadis itu, tanpa tahu apa yang dapat dilakukannya.

"Jadi... Kamu adalah seorang.." ucap Kazella mulai membuka percakapan, "pangeran?" tanya Kazella dengan suara yang sangat pelan. Dareld mulai menatap gadis itu kemudian, dia mengangguk pelan. "Dan kau dapat berubah menjadi seekor landak sesukamu, selama kau tidak berada di hutan?" tanya Kazella lagi, Dareld mengangguk lagi. Kazella tersenyum. "Sungguh, mimpi ini sedikit membuatku merasa tenang, haha.." ucap Kazella sambil mengusap lukanya pelan, Dareld hanya terdiam, bingung.

Kazella mulai merebahkan tubuhnya diatas kasurnya, menarik selimut dan pergi tidur. Dareld tetap terdiam sambil memandangi wajah gadis yang sudah tertidur itu. Secepat mungkin pikiran lelaki itu menyimpulkan bahwa, Dareld adalah bunga tidurnya.

***

"Engh..." seorang gadis dengan lebam disekujur tubuhnya bangun tepat pukul 5 pagi, dia meringis merasakan nyeri pada luka-lukanya. Kazella sudah membuka matanya dengan sangat lebar. Pandangannya lurus menuju langit-langit kamarnya. Pikirannya menerawang kejadian yang dialaminya semalam.

Tiba-tiba ingatannya sampai pada seseorang yang diduga telah membantunya. Mendadak Kazella ingat pada landaknya, yang mengaku dapat berubah menjadi seorang pangeran. Kazella memutar kepalanya dan menemukan landaknya tidur di lantai kamarnya. "Tidak mungkin" gumamnya. Dia pasti berjalan ke kamarnya dalam keadaan setengah sadar dan berhalusinasi bahwa seorang Pangeran membantunya. Ya, pasti begitu kan?.

Pagi ini, Kazella harus berangkat ke sekolah. Maka, dia segera bangkit dari tidurnya, dan susah payah menuju dapur karena kakinya masih terasa sakit akibat menginjak landaknya semalam.

Sesuai dugaan, Harold tidak pulang. Hal ini membuat Kazella merasa sedikit lega. Dia akan bersiap dengan cepat sehingga tidak perlu bertemu ayahnya jika ayahnya harus pulang pagi ini. Kazella akan mengolah roti yang hanya tersisa empat lembar, sangat pas untuk sarapan dan bekal makan siangnya nanti.

30 menit, Kazella sudah selesai dengan pakaian untuk kesekolah. Untuk menutupi luka di wajahnya, Kazella memakai beberapa make up. Kazella mengenakan baju berbahan jeans dan membiarkan rambutnya tergerai.

Sebelum keluar dari kamarnya, Kazella baru menyadari bahwa landak miliknya sudah tidak ada di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum keluar dari kamarnya, Kazella baru menyadari bahwa landak miliknya sudah tidak ada di lantai. Merasa panik takut bertemu Harold, Kazella memutuskan untuk mencari landaknya saat pulang sekolah saja. Setelah itu, Kazella langsung menuju kesekolahnya.

***

Kazella sampai disekolahnya, suasana disekolahnya sangat sepi karena dia datang terlalu pagi.

DenrhomichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang