Akibat melakukan sebuah pelanggaran. Dareld, pangeran kerajaan Kabut dikutuk menjadi seekor landak dan diasingkan ke sebuah hutan di dimensi lain. Selama berada di dalam hutan, pangeran tidak dapat berubah menjadi manusia. Sementara itu, untuk berad...
Sepasang mata terbuka, kemudian segera menyusuri hal-hal disekitarnya dengan pelan dan cermat. Kemudian, sepasang mata kecil tersebut mengerjap beberapa kali. Mencoba mencerna beberapa hal didalam pikirannya.
Hutan.
Dareld sadar, dia sedang berada di dalam hutan. Yang masih membuatnya bingung, kenapa seluruh benda seperti pepohonan bahkan daun pun, terasa sangat besar sekali. Dareld mencoba berdiri, namun, tubuhnya terasa berat. Seketika, pikirannya mulai berhasil mencerna setiap hal yang tadi sempat terlintas dikepalanya. Dia ingat.
Bunga kerajaan. Hancur. Dikutuk. Dimensi lain.
Perlahan, Dareld berusaha melihat kedua tangannya. Lagi-lagi ia mengerjap beberapa kali, "hedgehog?" ucapnya dalam hati. Kini, Dareld sadar betul akan rupanya. Dia, seekor landak saat ini.
***
Kazella sudah membersihkan dirinya. Luka disudut bibirnya pun, sudah dia obati.
Hari ini, adalah akhir pekan. Kazella sedang tidak bersekolah karena masih masa liburan. Dan malam ini, ia yakin,ayahnya akan pulang sangat larut karena harus ke kota demi pekerjaannya.
Untuk mengisi kekosongan waktunya saat ini, gadis berusia 16 tahun itu memikirkan sebuah tempat di tengah hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Tanpa menunggu, tangannya bergerak mengambil sebuah buku dan bergegas turun kebawah.
Rasa semangat yang sedang menguar di dalam dirinya membuatnya lupa akan kejadian yang menimpanya. Kazella mengenakan blazer tipis bewarna biru, peninggalan ibunya, kemudian mengenakan sepatu boots coklat miliknya, warnanya terlihat sudah usang.
Sambil menikmati semilir angin yang menyambutnya, Kazella mempercepat langkahnya menuju hutan. Entah mengapa, kali ini dirinya merasa lebih antusias.
Sepuluh menit kemudian, Kazella sudah berada dekat dengan perbatasan hutan. Kali ini, dengan lugas ia masuk ke dalam hutan. Melompati beberapa batu-batu, ada yang besar dan kecil. Tanpa sadar, mulutnya sudah mengeluarkan lantunan nada-nada lagu yang sering dinyanyikan ibu untuknya, dulu.
Setelah merasa cukup jauh, Kazella memutuskan untuk beristirahat di sebuah pohon. Gadis itu membuka buku yang dari tadi dibawanya. Tak perlu waktu yang lama, Kazella sudah hanyut dalam bacaannya.
***
Dareld masih sibuk dengan usahanya untuk bangkit dari posisinya saat ini, tubuh barunya ini membuatnya kesulitan dalam merubah posisi tubuhnya.
"Oh, astaga" ucapnya saat tubuhnya berhasil di putar. Kali ini, Dareld harus terbiasa dengan empat kaki kecil yang akan membawanya kemanapun. "Astaga, tubuh baru ini sangat menguji kesabaranku," omelnya "sepertinya aku harus berusaha keras, agar dapat keluar dari hutan ini, dan menjadi manusia sampai masa hukumanku selesai" di dalam kepala kecilnya saat ini, Dareld sedang menyusun beberapa strategi untuk bebas, namun lagi-lagi dia harus pasrah, tanpa bantuan manusia di dimensi ini- yang Dareld tidak tahu apa namanya- dia tidak akan pernah bisa keluar.
"Ayolah, bagaimana aku bisa memastikan seseorang akan membawaku keluar dari sini?!" Dareld cukup kesal, sambil sibuk memikirkan langkah yang harus di ambilnya, kaki kecil Dareld melangkah secara asal menuju ke segala arah.
Setelah merasa cukup jauh, Dareld merasa melihat sesuatu, ah ralat, sesorang. Ya, ada seseorang disana. Sepertinya, dia tertidur.
***
Kazella terlalu menikmati suasana hutan yang cukup tenang, sampai-sampai dia tertidur. Setelah cukup lama, Kazella akhirnya bangun dari tidurnya, "ah, ya ampun. Ini sudah hampir sore" gumamnya saat dia sudah sadar sepenuhnya.
Kazella segera merapikan pakaiannya, dan segera berdiri ketika matanya menangkap sesosok makhluk kecil yang sangat imut menatapnya tepat di kedua matanya.
"Hei... Hei, makhluk kecil," ucap Kazella, kemudian dia berjongkok dan mulai mengambil landak kecil tersebut.
Dareld yang tidak mengira akan diangkat tersebut, bingung ingin bersikap seperti apa. Maka, dia pun mencoba tersenyum canggung, yang malah terlihat begitu menggemaskan dimata Kazella.
"Huaaa, kau imut sekali tuan landak," ucapnya "kau akan kubawa pulang, baiklah, ayo pulang bersamaku".
Selanjutnya Kazella berjalan pulang sambil membawa Dareld dalam dekapannya. Sementara itu, Dareld sedikit terkejut dan tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Well, setidaknya dia akan keluar dari hutan ini, bagaimana selanjutnya, itu dipikirkan nanti saja.
***
Tidak perlu waktu yang cukup lama bagi Kazella untuk berada lagi dirumahnya. Dia bergegas naik ke kamarnya.
" tuan landak, kau disini dulu ya. Aku ingin menyiapkan makan malam dibawah. Eum, nanti aku akan membawakanmu makanan juga. Tunggu ya, tuan landak". Kemudian setelah meletakkan Dareld diatas kasurnya, Kazella segera berlari turun kebawah.
Segera, setelah Dareld merasa aman, dia perlahan merubah tubuhnya kembali menjadi semula, lengkap dengan pakaian awalnya.
Dareld mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar Kazella.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dareld merasa sangat aneh dengan tata ruang yang ditempatinya saat ini, terasa begitu sempit dan padat, sangat berbeda dengan kamar tidurnya yang punya jendela besar dihadapan tempat tidurnya.
Dareld berjalan-jalan didalam kamar tersebut, sambil iseng menyentuh barang yang dirasanya cukup aneh. Dareld cukup asyik dengan kegiatannya, hingga tiba-tiba suara langkah kaki yang terdengar begitu terburu-buru menggema di luar ruangan. Dareld kaget dan panik bersamaan, dan sialnya, dia tidak tahu cara kembali menjadi landak!
Sedikit lagi Kazella akan sampai kedalam kamar, dan Dareld masih berusaha untuk kembali menjadi landak.