Namaku Deira Kanaya Rayen. Aku anak dari Melvin Brown Jonathan Tyler dan juga Alisha Carolina Rayen. Aku memiliki satu kakak yang bernama Aldrich Brown Jonathan Rayen. Kenapa marga kita berbeda?? Karena aku harus meneruskan usaha keluarga mommy ku, sedangkan kakak Al dia harus meneruskan perusahaan Tyler crop. Mommy dan Daddy ku anak tunggal. Jadilah kita yang harus terlibat sebelum masanya. Usiaku baru saja 17 tahun dan aku sudah harus bekerja di sebuah perusahan milik rayen crop. Ya walaupun kakaku lebih dulu dariku bekerja tapi tetap saja aku ikut imbasnya.
Masa remajaku terenggut paksa walau aku tidak di jodohkan seperti Mommy dan Daddyku dulu. Hanya saja aku harus bekerja paksa di sini. Sedikit cerita tentang mereka dulu, kalau dulunya mereka di jodohkan dan memiliki anak sebelum aku lahir di dunia apa lagi kakakku.
Di sinilah aku di depan gundukan tanah yang sudah berumput hijau. Aku sedikit tersenyum membaca tulisan marmer itu. Tanganku tak henti-hentinya mencabuti rumput panjang dan menaruh sebuah bunga lily diatasnya.
"Hai kak apa kabar " Sapaku.
"Huff.... Lama sekali aku tidak mengunjungimu, jangan berfikir kalau aku akan lupa dengan mu. Aku sangat sibuk kak, bekerja." ucapku lagi seperti orang gila.
Ya dia adalah Baby Brown Jonatan Tyler. Kata Mommy kakakku saat ini adalah perempuan. Mommy juga menceritakan padaku bagaimama kakakku meninggal saat ini. Aku cukup sedih mengingat hal ini tapi aku juga tidak baik menyalahkan satu pihak karena keduanya juga salah.
Seperti saat ini aku seperti penduduk pendatang disini. Dulu Daddy bilang katanya akan menetap di Indonesia ternyata disini hanya enam bulan dan setelah itu kembali ke Paris. Kebayangkan disini cuma sesaat saja.
Tapi aku bersyukur setelah enam bulan, Daddy menbuktikan kalau kita memang harus pindah ke Indonesia.
Setelah membacakan doa aku pun langsung meninggalkan pemakanan ini dan menuju rumah Mommy. Rasanya aku sangat merindukan mommyku itu. Entah sudah berapa tahun aku tidak pulang.
Aku memang tinggal berpisah dengan kedua orang tuaku dan juga kakakku. Kita sibuk masing-masing, dan orang tuaku malah asik berlibur ke sana kemari menghabiskan uang masa tua mereka.
Rumah ini tak cukup berubah. Aku menatap pagar hitam yang menjulang tinggi dan juga beberapa orang di depannya.
Aku pun turun dan langsung menyeret koper abu-abuku dan masuk ke dalam rumah.
"Hallo, apa ada orang di rumah." Teriakku.
Tak lama Mommy pun turun dari atas. Dia masih cantik kalau aku keluar dengan Mommy semua orang pasti akan mengira kalau Mommy adalah kakakku bukan Mommyku.
Efek menikah muda jadi seusia Mommy tidak akan tahu kalau dia sudah memiliki anak dua.
"Deira, kamu pulang nak " Kata Alisha--Mommyku dan langsung memelukku.
"Ya aku sangat merindukanmu Mom." Kataku sambil membalas pelukannya.
"Mommy juga sangat merindukanmu, Dei."
"Apa aku tidak dirindukan disini." Kata sesorang dengan suara barito
Aku tersenyum, itu Melvin--Daddyku yang masih imut unyuk-unyuk, bahkan tidak ketara kalau dia sudah memiliki dua anak yang cukup besar. Sudah seperti Mommy bukan apa lagi mereka seumuran.
"Aku akan selalu merindukanmu, Daddy." jawabku sambil memeluk Melvin.
"Benarkah? Kau tidak berbohong? Kalau kau rindu kenapa tidak pulang Putriku." ucap Melvin dan membuatku meringgis.
"Tentu saja aku tidak berbohong. Lagian aku tidak pulang aku memiliki alasan Daddy," jawabku menyakinkan, "Ah, dimana Kakak Al aku tidak melihatnya." lanjutnya menatap sekeliling rumah ini mencari sosok yang aku cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Deira (TAMAT)
Romance#Sequel Most Wanted Is My Hubby #Deira Kanaya Rayen #judul lama Princess Hours ****** "Heii kau tidak melihat ada orang jalan di sini haa?" teriak bocah kecil berbaju putih itu dengan lantang. "Kamunya saja yang tidak liat kalau ada orang jalan." "H...