bagian 18 🙊

369 12 23
                                    

Deira mengangga menatap dekorasi rumahnya yang sudah di sulap seperti  negeri dongeng.  Kalau negeri dongeng berwarna putih bersih indah banyak salju.  Tapi ini semua serba pink,  dari segi dekorasi dari bunga, semua kue, gorden,  kain-kain bahkan dress code pun juga pink. 

Ya dia baru saja tau seperti apa pesta malam ini.  Apa lagi sejak pulang dari Miami dia langsung di sibukkan dengan pekerjaan dan juga sekolah   membuat Deira jarang sekali di rumah. 

Dan sekarang kesan pertama yang terlintas di otak cantiknya adalah.  Feminim. 

Deira masih ingat saat pertama kali masuk ke dalam apartemen Aldrich dan tidak sengaja menatap kamar Aldrich yang dulu berwarna hitam kelam menjadi warna pink. 

Bukan sebagian,  tapi seluruh isi kamar ini bernuangsa pink dan hello kitty.  Ingin rasanya Deira tertawa terbahak waktu itu.  Tapi dia tahan saat melihat Rosa tiba-tiba saja menangis karena Deira yang tertawa kencang.

Ya semasa hamil tua Rosa memang sedikit cengeng dan suka marah.  Bahkan Deira pernah tidak di ajak bicara hanya karena memalakan ice creamnya saja.  Dalam hati Deira bersumpah kalau suatu saat nanti anak Kakak iparnya ini akan mirip sekali dengan Deira, dari segi perlakuannya. Wanita yang suka dengan kebebasan dan suka dengan komitmen.

Deira tau emosi ibu hamil itu naik turun dan bahkan jarang sekali stabil.  Sensitif dan gampang sekali marah.  So berhati-batilah dengan ibu hamil,  atau engak kamu akan masuk ke dalam neraka jahanam paling bawah.

"Selamat malam sayang." sapa Gavriel tepat di telinga kanan Deira. 

Deira menoleh dan tersenyum, "Selamat malam juga sayang." sapanya balik. 

Gavriel tersenyum dan langsung meraih pinggang Deira,  dan membuat Deira memekik kaget saat dia jatuh ke dalam pelukan Gavriel. 

"Gav di lihat banyak orang." kata Deira berbisik. 

Tentu saja banyak orang,  apa lagi semua paparazi menatap mereka dan langsung mengambil photo mereka banyak-banyak.

Keluarga Deira dan juga Gavriel cukup terkenal di bidang usaha mereka masing-masing. Jadi tidak jarang sekali jika mereka sering keluar masuk TV dan juga majalah bisnis. 

"Ayolah Gav."ucap Deira memelas. 

Gavriel melepas pelukan itu dan merapikan jasnya, "Untung saja  aku tidak menciummu di sini. Ekspresimu membuat ku lupa daratan."

Deira memutar bola matanya malas.  Dia cukup tau kalau saat ini Gavriel memiliki orak mesum paling extreme. 

Sungguh selama di Miami hampir setiap jam Gavriel mencium Deira setiap harinya. Rasanya Deira ingin menolak tapi nyatanya dia tidak bisa.  Dia pernah juga hampir melakukan hal yang tak diinginkan.  Tapi secepat kilat Deira sadar jika dia salah.  Atau tidak entah apa yang akan terjadi dengan dia setekah itu.

"Dasar otak mesum." Cibir Deira dan pergi. 

Gavriel tersenyum kecil dia pun langsung menyusul Deira yang sudah berjalan lebih dulu.  Menggengam  tangan mungil itu dengan nyaman dan hangat. 

Deira tersenyum mereka berdua pun langsung naik ke atas panggung kecil.  Di sana ada sepasang pengantin yang baru saja menikah tadi pagi.

Siapa lagi kalau bukan Aldrich dan juga Rosalina

"Hallo Kaka Ipar,  happy wedding," Kata Deira memeluk Rosa, "Astaga dia menendang." Lanjutnya tidak percaya menatap perut Rosa

"Dia akan selalu seperti itu jika mendengar suaramu. Aku jutlga tidak tau kenapa, padahal kau selalu menyebalkan memakan ice cream ku setiap saat." ucap Rosa dan membuat Deira tertawa.

Princess Deira (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang