"Selamat pagi, Dei." Sapa Valencia bahagia.
"Selamat pagi Val, kau kenapa semangat sekali. Ada apa??"
Aku menatap Valencian yang nampak sumringah lagi ini. Walaupun setiap hari dia selalu tersenyum, tapi menurutku pagi ini dia cukup aneh.
"Tidak, apa aku datang kepagian??" Katanya dan membuatku menatap jam tanganku.
"Bilang saja kau ingin bertemu dengan Sean bukan? " Kata Angelica yang baru saja datang.
Ya Angelica ini adalah teman akrab Valencia. Jadilah dia juga menjadi temanku saat ini. Di tambah lagi ada Ersya, dia juga termasuk telah Valencia yang baru saja aku kenal.
"Siapa yang ingin bertemu dengan Sean?? " Kata Ersya yang baru datang juga dan langsung nimbrung.
"Siapa lagi kalau bukan Valencia, Sya " Kata Angelica.
Aku hanya diam saja. sejujurnya aku tidak tahu siapa Sean disini, dan ada hubungan apa Valencia dengan Sean.
"Oh jadi kau ingin bertemu Sean. Kau bisa langsung ke lapangan, dia disana sedang mengadakan konser dadakan, bersama dengan temannya." Jelas Ersya dan membuat Valencia merapikan seragamnya.
Aku pun tertawa kecil dan langsung menatap Valencia dia yang terus merapikan kemejanya. Sesekali dia juga merapikan rambutnya yang dia kepang menjadi bando. Bisa di lihat kalau Valencia memang tertarik pada Sean, entah siapa itu dan aku pun tidak peduli.
Tiba-tiba saja Valencia langsung menarik tanganku dan membuat ku langsung berdiri dadi dudukku sangking kagetnya.
"Kau harus menemanimu Dei" Katanya dan membuatku bingung.
"Dia suka gugup Dei, jadi dia butuh teman." jelas Esrya, sekmakan dia tahu kalau aku sedang bingung dengan sikap Valencia.
"Kalau begitu kita semua harus ikut, aku juga ingin tau siapa sean itu." jawabku adil.
Mana mungkin hanya ada dan juga Valencia. Angelica dan juga Ersya harus ikut juga dong, biar adil.
"Aku akan menjelaskannya nanti, Dei saat kita di lapangan." Jawab Angelica.
Aku pun mengangguk sebagai jawaban. Dan setelah itu kita keluar meninggalkan kelas ini dan menuju lapangan. Dimana dia sana sedang banyak anak yang berjejer dipinggiran lapangan.
Angelica pun langsung menerobos banyaknya anak ini dan memberiku jalan untuk berdiri paling depan sendiri. Apa lagi Valencia yang terus menatap dengan memuja, entah mana yang namanya Sean aku juga tidak tau.
"Mana yang namanya Sean." tanyaku celingukan.
Apa lagi ditengah lapangan ini ada empat pria, yang salah satunya adalah pria yang mengantarku ke ruangangan Oppa.
"Sean?? " Ulang Angelica.
"Tunggu dulu, aku akan memberi tahu kau dulu yang sedang bernyanyi itu. Yang sedang menatapmu, dia namanya Gavriel Xander Alden Davinci " Jelas Angelica.
"Gavriel?" Ulangku
Aku pun langsung menoleh pelan dan mengangga dia bilang siapa tadi namanya. Gavriel? Tapi bukannya nama Gavriel banyak, bukan hanya satu? Lagian ini luas dan banyak yang memiliki nama Gavriel. Dan aku yakin jika Gavriel yang ini bukanlah Gavriel yang dulu pernah menyelamatkan aku dari amukan sepasang kekasih. Dan juga bocah kecil songong yang tak sengaja kutumpakan jus.
"Nah kalau yang pegang bass namanya Richard Maximilian Afonso" Kata Ersya menjelaskan.
Aku tersadar dari lamunanku, lalu menatap pria yang di tunjuk Ersya yang sedang memegang senar gitar empat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Deira (TAMAT)
Dragoste#Sequel Most Wanted Is My Hubby #Deira Kanaya Rayen #judul lama Princess Hours ****** "Heii kau tidak melihat ada orang jalan di sini haa?" teriak bocah kecil berbaju putih itu dengan lantang. "Kamunya saja yang tidak liat kalau ada orang jalan." "H...