Aku meneguk minumanku dengan santai sambil menatap tablet yang kubawa ke mana-mana. Apa lagi tadi rapat sebentar dan sekarang giliranku berkunjung ke kantor pusat.
Dengan santainya aku pun meraih celana hitam dan juga kemeja putihku. Sedikit mempoles wajah ku dengan bedak tipis dan juga lipstik coklat yang pas di bibirku.
Kalau di lihat malah tidak ketara kalau aku sedang makeup. Ini sangat tipis bahkan tanpa bedak dan hanya lipstik pun akan terlihat bagus.
Aku pun langsung turun dan tidak ada orang di rumah. Mungkin Omma ikut Oppa kesekolah atau tidak bertemu dengan teman semasa mudanya dulu. Orang itu hobby sekali berkeliaran untuk berlibur dan merasa bahagia. Katanya sih begitu.
Aku pun langsung menuju kantor pusatku. Berharap Omma Caroline berada disana dan juga Oppa Daniel. Kata Kakak Omma Carolina sudah pulang dari luar negeri, siapa tahu aku beruntung bsia bertemu dengan mereka.
Mereka sudah seperti artis papan atas yang sulit ditemukan. Padahal mereka hanya pergi berlibur kemanapun mereka mau.
Sesampainya di kantor semua orang langsung menyapaku, ada juga yang menatapku dingin dan seakan mereka tidak suka. Apa peduli ku?? Aku bahkan tidak mengenal mereka, lalu kenapa juga aku harus memikirkan mereka? Kalau tidak sopan denganku sudah kudepak mereka dari kantor ini.
Masih untung aku memiliki hati hello kitty, coba saja kalau aku memiliki hati valak mungkin aku akan memecat mereka yang menatapku tidak suka. Dan kupastikan jika tidak ada satu perusahaan mana pun yang mau menerima dia seumur hidupnya. Jadi gelandangan pun aku tidak peduli.
Aku pun langsung menuju lift dan menekan tombol 15. Perusahana ini memiliki lantai 15 dan yang paling tinggi adalah ruangan khusus CEO.
Sesampainya di lantai 15, aku di kejutkan oleh Omma dan juga Opa yang ternyata ada disini. Ah terima kasih Dewi Fortuna kau sangat baik sekali.
"Hai Oppa, Omma." Sapaku saat membuka pintu langsung di sambut hangat oleh mereka berdua.
"Deira, Omma sangat merindukanmu. Kenapa tidak pernah main kerumah Omma. Saat kau sudah ada di Indonesia." ucap oma Carolina.
"Maafkan aku Omma, aku di paksa sekolah dan lagi aku harus menyelesaikan proyek pertamaku. Lagian aku pulang Oma malah pergi ke Turkey."
Oma terkikik dan aku pun langsung duduk di Kursi di hadapan Oppa dan menyerahkan beberapa berkas pada Daniel. Dalam hati aku berharap Daniel setuju dan menyukai ide ku ini.
"Ide yang bagus Dei, kau bisa memulainya besok."
Aku pun langsung bersorak bahagia ini tandanya lampu hijau bukan??
"Selamat, kamu sudah bisa menduduki kursi kebesaranmu, Nona " Kekeh Daniel dan langsung berdiri dari duduknya.
"Haha oppa-oppa kau ini."
Aku pun langsung duduk di kursi kebesaranku saat ini. Dan menatap laptop yang terbuka dan juga beberapa berkas yang tadi sempat di baca oleh Daniel.
"Tidak ada korupsi kan, atau penggelapan dana seperti kakak??" Kataku.
"Namanya juga perusahaan Dei, ada yang jujur dan juga ada yang tidak jujur. Dan perusahan tidak jauh dari kata korupsi dan juga penggelapan dana Dei." Jelas Oppa Daniel dan membuat Deira mengangguk.
"Ya oppa benar, semua orang selalu saja serakah apa gaji mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Padahal di perusahaan ini gajinya cukup besar, kenapa banyak yang korupsi."
"Makanan setiap hari Dei, namanya juga manusia."Jawab omma Carolina.
Aku pun terkirik kecil dan menggelengkan kepalaku. Ya itu benar setiap perusahaan pasti ada yang namanya korupsi, atau bahkan pengelapan dana untuk urusan pribadi mereka bukan untuk semata-mata demi perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Deira (TAMAT)
Romance#Sequel Most Wanted Is My Hubby #Deira Kanaya Rayen #judul lama Princess Hours ****** "Heii kau tidak melihat ada orang jalan di sini haa?" teriak bocah kecil berbaju putih itu dengan lantang. "Kamunya saja yang tidak liat kalau ada orang jalan." "H...