bagian 21

201 9 5
                                    

Bacaan mengandung bawang dan emosi !! Diharapkan menulis perasaan kalian setelah membaca ini!!

Kalai gak sanggup skip aja. Lanjut part selanjutnya 🤣🤣

Selamat membaca !!

******

Tepat jam 10 malam Deira dan juga Gabriel baru saja sampai di Ibu kota.  Deira mendadak diam semenjak dia berada di pesawat sejak kemaren sore. 

Deira turun setelah Gavriel turun.  Dia pun langsung meraih tas ransel kecilnya dan mengikuti langkah Gavriel ke sneuha mobil mewah yang terparkir indah di dekat pesawat ini. 

"Kita cari makan dulu." kata Gavriel dan membuat Deira menoleh. 

"Gav aku capek kita langsung pulang saja."

Bukannya menurut Gavriel langsung mengode supir pribadinya untuk menuju ke sebuah resto dekat dengan bandara ini. 

Tak butuh waktu lama hanya 30 menit saja mereka sudah sampai di restoran dekat bandara. 

Deira menghela nafasnya melawan Gavriel bukan lah dia.  Sikap mereka cukup bertolak belakang.  Gavriel yang keras kepala,  Gavriel yang terkadang suka memaksa.  Sedangkan Deira yang memiliki sikap lembut dan tidak terlalu pintar berontak. 

Dengan rasa terpaksa Deria pun langsung melahap semua makanan yang di pesan Oleh Gavriel dengan cepat.  Dia cukup capek dan dia butuh istirahat .

Sedang asik makan tiba-tiiba saja Aurelia datang dan langsung mencium pipi Gavriel di depan Deira. 

"Hallo sayang." sapa Aurelia dan melirik sinis ke Deira. 

Deira berdehem tanpa berkata dia pun langsung mengambil tasnya dan memilih pergi. 

Tapi baru  membalik badan tak sengaja Deria pun menabrak seorang waiters yang sedang membawa piring kosong.  Hingga piring dan gelas itu jatuh dan pecah. 

"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Deira dan berlalu. 

Gavriel berdiri dan langsung menyusul Deira tapi di tahan oleh aurelia. 

"Sudahlah Gav, biarin dia pergi." kata Aurelia. 

"Sorry aku gak bisa."

Gavriel langsung menyusul Deria yang kembali masuk ke dalam mobil.  Gavriel bisa melihat Deira yang memejamkan matanya,  mungkin dia pura-pura tidur pikir Gavriel. 

Dengan cepat dia pun menarik tubuh Deira dan memeluknya.  Rasa bersalah itu pun muncul, beberapa hari dia swiss hubungan mereka cukup membaik.  Gavriel tau siapa Gustav saat itu, tapi saat ini semuanya berubah saat mereka baru saja di Ibu Kota. 

Gavriel tau ini salah nya dia tidak bisa konsisten dalam satu wanita.  Di sisi lain dia tidak ingin Deira pergi tapi di sisi lain Aurelia juga sedang membutuhkannya. 

Gavriel tidak tau harus berbuat apa dan harus memilih yang mana. Semuanya cukup berarti dalam hidup Gavriel. 

Deira yang merasa di peluk pun hanya diam saja tanpa mau membuka matanya.  Entah apa yang di pikirkan Gavriel saat ini sampai dia betah memeluk Deira. 

Tiba-tiba saja kaca mobil ini di ketuk dan tak lain tak bukan adalah Aurelia.  Tapi Gavriel mencoba untuk tidak merespon dan tidak menganggap Aurelia di saja. 

Hingga pak supir masuk dan langsung menatap Gavriel dengan bingung. 

"Jalan Pak." kata Gavriel. 

Supir itu mengangguk dan langsung menjalankan mobilnya.  Sesekali menatap ke arah belakang jika Aurelia mengejar mobilnya hingga jatuh. 

"Pak wanita tadi jatuh." kata supir itu.

Princess Deira (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang